tag:blogger.com,1999:blog-81135976477705209132024-03-20T06:16:49.515+07:00showurmindI Present to You My Thoughts About Science and Worldkyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.comBlogger116125tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-59062196756605594232014-06-18T10:44:00.000+07:002014-06-18T10:44:28.273+07:00Olahraga Bagi Penderita DiabetesOlahraga merupakan hal penting yang sebaiknya dilakukan oleh
penderita diabetes melitus. Dan apabila dilakukan secara benar dan
terukur, olahraga dapat menstabilkan kadar gula darah, bahkan bisa
menjadi pengganti obat.
<br />
Menurut Grace Tumbelaka, seorang dokter spesialis olahraga, olahraga yang banyak membentuk otot diketahui dapat <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/9-makanan-sehat-yang-bisa-mencegah-dan-mengendalikan-diabetes/" target="_blank">mengatasi dan mencegah diabetes tipe 2</a>.
Grace menambahkan bahwa diabetes tipe 2 terjadi karena ketidakmampuan
gula dari glukosa atau makanan masuk ke dalam sel. Padahal, glukosa
adalah sumber energi utama bagi jaringan dan otot.<br />
Olahraga mempunyai peran penting bagi diabetes, terutama dalam
menstabilkan gula darah. Olahraga juga bisa memperbaiki resistensi
insulin yang dianggap sebagai penyebab terjadinya diabetes tipe 2,
sehingga kemampuan gula untuk memasuki sel tubuh akan membaik.<br />
<span style="color: #003366; font-family: arial; font-size: 15px;"><strong>Olahraga yang tepat untuk diabetesi</strong></span><br />
Olahraga yang dinilai tepat untuk diabetesi adalah latihan beban. Hal
ini karena latihan tersebut mampu meningkatkan massa otot tubuh. Akan
tetapi, latihan beban jangan hanya diartikan angkat beban saja melainkan
juga latihan-latihan yang menggunakan beban tubuh sendiri seperti sit
up atau push up.<br />
<br />
Grace mengatakan bahwa latihan beban sebaiknya dilakukan setelah 30
menit melakukan latihan aerobik. Latihan ini perlu dilakukan untuk
seluruh otot tubuh, dan waktunya menyesuaikan terhadap otot yang akan
dilatih.<br />
<span style="color: #003366; font-family: arial; font-size: 15px;"><strong>Olahraga yang sebaiknya dihindari diabetesi</strong></span><br />
Namun demikian, <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/13-tips-agar-terhindar-dari-penyakit-diabetes/" target="_blank">penyakit diabetes tipe 2</a>
juga mempunyai kontraindikasi terhadap olahraga. Grace mengatakan
apabila kadar gula darah sedang tinggi sekali (di atas 250 mg/dL), maka
sebaiknya diturunkan terlebih dulu hingga angkanya di bawah 200 mg/dL.
Apabila tidak diturunkan terlebih dulu, maka pasien berisiko mengalami
gangguan metabolik yang disebut ketosis. Kondisi tersebut sangat
berbahaya dan si penderita bisa mengalami kolaps. Jadi apabila kadar
gula darahnya di atas 250 mg/dL, si pasien tidak boleh berolahraga berat
dulu. Turunkan kadar gula darahnya terlebih dulu, baru setelah itu
susun kembali program latihannya sesuai dengan kondisi si pasien.<br />
Olahraga juga seharusnya diposisikan menjadi gaya hidup, bukan hanya
dilakukan untuk sementara waktu. Penelitian telah menunjukkan bahwa <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/10-buah-terbaik-untuk-dikonsumsi-penderita-diabetes/" target="_blank">penderita diabetes</a> yang berolahraga secara rutin akan terhindar dari komplikasi penyakit diabetes.<br />
<em></em>kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-90592233199305558712014-06-18T10:36:00.002+07:002014-06-18T10:36:23.504+07:00Makanan Manis Bukan Penyebab Utama DiabetesWalaupun <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/13-tips-agar-terhindar-dari-penyakit-diabetes/" target="_blank">penyakit diabetes</a>
atau yang kita kenal dengan kencing manis telah lama diketahui bahkan
sejak 1500 SM, sampai saat ini ternyata masih banyak orang yang tidak
memahami penyakit tersebut sepenuhnya. Adapun salah satunya adalah
anggapan bahwa <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/5-faktor-seseorang-berisiko-terkena-diabetes/" target="_blank">penyakit diabetes</a> pasti disebabkan karena terlalu gemarnya <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/bahaya-terlalu-banyak-mengonsumsi-makanan-manis/" target="_blank">mengonsumsi makanan manis</a>. Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat.
<h2>
Penyakit Diabetes Bisa Dipicu Akibat Kurangnya Gerak</h2>
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai oleh kadar gula
dalam darah yang tinggi. Ini terjadi karena tubuh kekurangan hormon
insulin. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pankreas dan dibutuhkan
untuk mengubah makanan menjadi energi.<br />
Seorang dokter yang bernama dr Rochismandoko, Sp PD mengatakan bahwa
gaya hidup kurang gerak adalah faktor utama yang menyebabkan terjadinya
penyakit diabetes. Ia menjelaskan bahwa pola makan yang salah, <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/terlalu-banyak-duduk-akan-meningkatkan-risiko-diabetes/" target="_blank">terlalu banyak duduk</a>,
dan kurangnya olahraga merupakan pemicu terjadinya penyakit ini.
Penjelasan ini ia sampaikan seperti yang disadur dari Kompas, bertepatan
dengan acara peluncuran aplikasi Dokter Diabetes di Jakarta, Rabu
tanggal 11 Juni 2014.<br />
<br />kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-87879056921462712042014-06-18T10:33:00.002+07:002014-06-18T10:33:55.141+07:00Sering Makan Daging Merah Olahan Bisa Memicu Gagal Jantung<u>Sering mengonsumsi <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/banyak-mengonsumsi-daging-olahan-menyebabkan-kematian-dini/" target="_blank">daging merah olahan</a> bisa meningkatkan risiko gagal jantung yang fatal pada pria, sebuah studi baru yang diterbitkan pada <i>American Heart Association journal Circulation: Heart Failure</i>.
Hampir setidaknya 6 juta orang Amerika mengalami gagal jantung dan
setengah dari mereka berisiko mengalami kematian dalam waktu 5 tahun
setelah didiagnosis.</u><br />
<u>
</u>
<h2>
<u>Pentingnya Membatasi Konsumsi Daging Merah Olahan</u></h2>
<u>
</u><u><img alt="daging merah olahan" class="alignleft size-full wp-image-3167" src="http://www.artikelkesehatan99.com/wp-content/uploads/2014/06/daging-merah-olahan.jpg" height="159" width="240" />Untuk <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/hindari-duduk-terlalu-lama-untuk-jantung-yang-lebih-sehat/" target="_blank">menjaga kesehatan jantung</a>,
American Heart Association (AHA) merekomendasikan diet yang menekankan
pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk susu rendah lemak,
unggas, <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/manfaat-ikan-bagi-kesehatan-tubuh/" target="_blank">ikan</a>,
dan kacang-kacangan. Mereka juga menyarankan untuk makan ikan yang kaya
akan omega-3 seperti salmon, trout, dan ikan haring setidaknya tiga
kali seminggu.</u><br />
<u>
</u><u>AHA merekomendasikan bahwa masyarakat harus makan lebih banyak ayam,
ikan, dan kacang-kacangan daripada daging merah. “Tidak apa-apa untuk
makan daging merah selama anda membatasi jumlahnya”, demikian
rekomendasi mereka. Namun demikian, masyarakat disarankan untuk memilih
daging tanpa lemak dan membatasi asupannya kurang dari 6 ons per hari.</u><br />
<u>
</u><u>Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Karolinska
Institutet di Stockholm, Swedia, adalah penelitian pertama yang menguji
secara terpisah efek-efek dari daging merah yang telah diolah ataupun
belum diolah. Penelitian tersebut mencatat rincian tentang asupan
makanan dan faktor gaya hidup lainnya, dan melibatkan sebanyak 37.035
pria berusia 45-79 tahun yang tidak memiliki riwayat gagal jantung, <a href="http://www.artikelkesehatan99.com/makanan-tinggi-serat-turunkan-risiko-penyakit-jantung/" target="_blank">penyakit jantung</a> iskemik, atau kanker mulai dari tahun 1998 hingga 2010.</u>kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-25885427689911455582014-06-16T19:08:00.000+07:002014-06-18T10:19:27.801+07:00TUGAS 4 - SOFTSKILL AKUNTANSI INTERNASIONAL<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">1. Apakah penyebab adanya persaingan global?</span><br />
<b><span style="color: #741b47;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="DA">Jawab: </span></span></span></b><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="DA"> </span></span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="DA">Selama bebarapa dekade terakhir, persaingan telah mendunia dalam banyak
industri. Penyebabnya adalah penurunan tarif, kuota dan hambatan-hambatan
perdagangan bebas perbaikan sistem transportasi global dan meningkatnya
kecanggihan pasar dun ia. Faktor-faktor tersebut berperan mengurangi biaya
perdagangan internasional dan membuat perusahaan asing mampu berkompetisi
dengan perusahaan lokal. Penurunan
hambatan perdagangan mempermudah ekspansi ke luar negeri bagi
perusahaan-perusahaan yang gesit dan agresif.</span></span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="DA"> </span> </span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">2. Sebutkan negara-negara yang disebut Surga Pajak ( Tax Heaven)? </span><br />
<b><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span></b><span style="color: #741b47;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="DA"><b>Jawab: </b></span></span></span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Bahamas</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tak ada pajak pendapatan perusahaan yang diberlakukan di Bahamas. Namun perusahaan di sana harus membayar pajak dalam bentuk lain. Sementara perusahaan asing harus membayar pajak efektif antara 5% dan 15% tergantung kapitalisas pasar.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Bermuda</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Serupa dengan Bahamas, Bermuda juga tidak mengenakan pajar pendapatan perusahaan. Namun pajak efektif sekitar 12%.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Cayman Islands</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Sama dengan dua negara sebelumnya, tak ada pajak pendapatan perusahaan yang berlaku di Cayman Islands. Namun perusahaan asing harus membayar sekitar 13% dari labanya dalam bentuk pajak.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Malaysia</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Negeri Jiran ini awalnya memberlakukan pajak pendapatan perusahaan sebesar 27%. Namun setelah adanya penerapan pengurangan jumlah pajak, rata-rata perusahaan hanya membayar 19% dari labanya. Sementara perusahaan asing dikenakan pajak sekitar 17%.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">India</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pajak pendapatan perusahaan di negara ini berjumlah sebesar 34% dari laba. Namun rata-rata pajak efektif yang harus dibayarkan hanya 17% untuk perusahaan asing dan 22% untuk perusahaan lokal.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Taiwan</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pendapatan perusahaan di Taiwan dikenakan pajak 25%. Setelah dikurangi, rata-rata perusahaan domestik membayar 20% dari penghasilan sementara asing membayar sebesar 18%.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Swedia</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Negara Skandinavia ini mengenakan pajak pendapatan pribadi yang sangat tinggi. Namun pajak pendapatan perusahaan di sana lebih rendah dari Amerika Serikat (AS) sebesar 28%. Pajak efektif yang harus dibayar perusahaan domestik hanya 10%, sementara perusahaan asing sebesar 18%.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Swiss</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Swiss merupakan negara surga pajak, dimana seluruh perusahaan dikenakan bebas pajak. Namun pajak efektif yang berlaku yaitu 17% untuk perusahaan domestik da 19% untuk perusahaan multinasional.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Kanada</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Pajak pendapatan perusahaan di Kanada adalah 36%. Namun setelah dilakukan pengurangan, perusahaan global hanya perlu membayar 21% pajak efektif dan 14% untuk perusahaan domestik.</span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">China</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Negara ini mengurangi pajak pendapatan perusahaannya pada 2008 menjadi 25%. Setelah dipotong, pajak efektif yang harus dibayar perusahaan domestik dan internasional rata-rata sekitar 22%.<br /><br />3. Sebutkan dan Jelaskan mengenani harga transfer?</span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></span><br />
<b><span style="color: #741b47;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="DA">Jawab: </span></span></span></b><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"> </span><br />
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Latar Belakang Timbulnya Harga Transfer<br /><br />Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba, dan antar pusat laba yang dibentuk terjadi transfer barang atau jasa. Latar belakang timbulnya masalah harga transfer dapat dihubungkan dengan proses diferensiasi bisnis dan perlunya integrasi dalam organisasi yang telah melakukan diferensiasi bisnis.<br /><br />Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa” adalah sebagai berikut:<br />“Diferensiasi adalah proses pembagian pekerjaan menjadi tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai sasaran organisasi.”(2001 ; 376)<br />Diferensiasi dapat dilaksanakan sebagai pelaksanaan strategi diversifikasi. Diversifikasi merupakan proses pembentukan unit-unit organisasi untuk menghadapi berbagai lingkungan industri. Semakin berkembang usaha perusahaan, semakin kompleks lingkungan bisnis yang dihadapi oleh manajemen. Perkembangan usaha perusahaan seringkali didorong oleh perluasan pasar, baik perluasan dari sudut customer yang harus dilayani maupun perluasan daerah pemasaran yang harus dijangkau oleh perusahaan.<br /><br />Dengan perluasan pasar, perusahaan perlu mengembangkan berbagai sumber daya. Strategi diversifikasi umumnya ditempuh manajemen puncak untuk menghadapi perkembangan tersebut. Mengapa diversifikasi dilakukan oleh manajemen? Tentunya ada alasannya, seperti yang di kemukakan menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa” adalah sebagai berikut:<br /><br />“Alasan dilakukannya strategi diversifikasi adalah pertama keputusan dilakukan oleh manajer yang dekat dengan masalah yang dihadapi kedua diversifikasi dapat memotivasi manajer tingkat bawah untuk meningkatkan kinerjanya”.(2001 ; 376 – 377)<br /><br />Diversifikasi biasanya ditempuh melalui proses divisionalisasi, yang merupakan pembentukan divisi-divisi yang diberi peran sebagai pusat laba. Semakin luas tingkat diversifikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan, semakin besar kebutuhan manajemen puncak akan alat untuk mengintegrasikan berbagai divisi yang telah dibentuk. Pada dasarnya divisi-divisi yang telah dibentuk dalam proses divisionalisasi bukan merupakan bagian dari perusahaan yang diberi wewenang besar untuk memperoleh laba dibawah pengelolaan manajemen puncak, maka agar divisi dibentuk tidak bercerai berai, manajemen puncak memerlukan mekanisme integrasi berbagai divisi yang telah dibentuk. Salahsatunya adalah dengan mekanisme harga transfer.<br /><br />Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa” harga transfer memiliki peran ganda, diantaranya adalah sebagai berikut:<br /><br />“Harga transfer mempunyai peran ganda :<br /><br />1. Harga transfer mempertegas diversifikasi yang dilakukan oleh manajemen puncak. Harga transfer menetapkan dengan tegas hak masing-masing manajer divisi untuk mendapatkan laba. Dalam penentuan harga transfer, masing-masing divisi yang terlibat merundingkan berbagai unsur yang membentuk harga transfer, karena akan berdampak terhadap laba yang dipakai sebagai pengukur kinerja mereka<br /><br />2. Harga transfer berperan sebagai salahsatu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi. Harga transfer mendekatkan dua atau lebih divisi yang semula melakukan bisnis secara independent”.(2001 ; 377)<br /><br />Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa harga transfer memberikan solusi yang baik bagi para manajer divisi untuk memanfaatkan kesempatan dan potensi internal yang mereka miliki sebagai otonomi divisi untuk meningkatkan laba masing-masing divisi, karena besar kecilnya laba tiap divisi atau unit usaha akan dapat memperlihatkan kinerja masing-masing divisi atau unit produksi tersebut. Selain itu juga harga transfer merupakan salahsatu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi, dimana harga transfer memberikan cara untuk menyatukan beberapa divisi atau unit usaha untuk bekerjasama didalam satu perusahaan.<br /><br />Pengertian, Karakteristik dan Tujuan Harga Transfer<br /><br />Pada banyak organisasi yang melakukan strategi diversifikasi, melalui proses divisionalisasi output dari salah satu divisi mungkin digunakan sebagai input pada divisi lainnya atau dengan kata lain terjadi transfer barang antar divisi atau pusat laba, karena tidak seluruh unit usaha dilengkapi fasilitas yang sama dan mengingat adanya keterbatasan dalam kemampuan serta efisiensi.<br /><br />Terdapat beberapa pengertian harga transfer diantaranya sebagai berikut menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa” adalah sebagai berikut:<br /><br />”Dalam arti luas harga transfer meliputi harga produk atau jasa yang ditransfer antara pusat pertanggungjawaban. Dengan demikian pengertian harga transfer meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen produksi dan harga ”jual” produk yang ditransfer antar pusat laba. Dalam arti sempit harga transfer merupakan harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat laba dalam perusahaan yang sama”(2001 ; 381)<br /><br />Sedangkan menurut Bambang Hariadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang” mendefinisikan sebagai berikut:<br />“Harga transfer merupakan pertukaran barang dan jasa antar divisi dalam suatu organisasi yang sama dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut”.(2002 ; 308)<br /><br />Kemudian menurut Abdul Halim dalam bukunya “Akuntansi Manajemen” mengungkapkan pengertian harga transfer sebagai berikut:<br />“Harga transfer adalah nilai produk atau jasa dipertukarkan (diperjualbelikan) antar pusat pertanggungjawaban didalam perusahaan”.(2005 ; 176)<br /><br />Dari beberapa definisi diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penetapan harga transfer merupakan mekanisme yang mengatur pembagian pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan yang dilakukan oleh dua pusat laba atau lebih secara bersama-sama didalam suatu perusahaan. Apabila pusat laba dari sebuah perusahaan saling membeli dan menjual, ada dua keputusan yang harus dibuat secara periodik untuk tiap produk yang sedang diproduksi oleh satu unit usaha dan dijual ke unit usaha lain:<br /><br />1. Keputusan pemilihan sumber (Sourcing decision), yaitu penentuan dimana produk harus diproduksi, apakah diproduksi didalam perusahaan atau dibeli dari pemasok luar.<br /><br />2. Keputusan penentuan harga transfer (transfer pricing decision). Jika produk diproduksi didalam perusahaan, keputusan berikutnya yang harus dibuat adalah pada harga transfer berapa produk tersebut ditransfer dari divisi penjual ke divisi pembeli.<br /><br />Dalam penentuan harga transfer, ada dua divisi yang terlibat, yaitu divisi penjual yang mentransfer barang atau jasa, dan divisi pembeli yang menerima transfer barang atau jasa dari divisi penjual. Menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa harga transfer pada hakekatnya memiliki tiga karakteristik berikut ini:<br /><br />“1.Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan atas laba yang diperoleh dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh<br /><br />2.Harga transfer selalu mengandung unsur laba di dalamnya<br /><br />3.Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi sekaligus mengintegrasikan divisi yang terbentuk .”(2002 ; 382)<br /><br />Dari uraian diatas terlihat jelas karakteristik-karakteristik yang ada pada harga transfer. Oleh karena itu ada dua hal yang selalu rundingkan oleh divisi penjual dan divisi pembeli didalam menentukan harga transfer, diantaranya sebagai berikut:<br /><br />a. Dasar yang digunakan sebagai landasan penentuan harga transfer, yaitu biaya dan harga pasar.<br />b. Besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga transfer. Dua faktor yang harus dirundingkan dalam menentukan besarnya laba yang diperhitungkan dalam harga transfer adalah:<br />(1) Dasar yang digunakan untuk menentukan laba yang diperhitungkan dalam harga transfer, dan<br />(2) Besarnya laba yang digunakan dalam penentuan harga transfer.<br /><br />Menurut Supriyono dalam bukunya yang berjudul “Sistem Pengendalian Manajemen” harga transfer harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan berikut ini:</span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">(1) Memberikan informasi yang relevan bagi para manajer<br />(2) Mencapai keselarasan tujuan<br />(3) Mengukur kinerja ekonomi divisi<br />(4) Mengukur kinerja divisi<br />(5) Sederhana dan mudah”.(2005 ; 283)<br /><br />Tujuan harga transfer sebisa mungkin harus dicapai, karena dengan tercapainya tujuan harga transfer tersebut akan mengurangi masalah-masalah yang timbul. Oleh karena itu, harga transfer harus memotivasi para manajer divisi untuk bertindak sebagaimana berrfungsi sebagai manajer perusahaan yang terpisah. Namun di lain pihak, manajer divisi harus bertindak untuk kebaikan perusahaan secara keseluruhan. Pencapaian tujuan yang satu biasanya mengakibatkan distorsi pencapaian tujuan lainnya.<br /><br />Metode Penetapan Harga Transfer<br />Banyak metode penentuan harga transfer yang digunakan, namun tidak ada harga transfer yang sempurna. Setiap metode mempunyai keunggulan sekaligus memiliki kelemahan jika dibandingkan dengan metode harga ttransfer lainnya.<br /><br />Menurut Supriyono dalam bukunya “Sistem Pengendalian Manajemen” terdapat beberapa pendekatan umum dalam penetapan harga transfer, yaitu:</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">(1) Metode harga transfer berdasarkan harga pasar (market based transfer price)<br />(2) Metode harga transfer berdasarkan biaya (cost based transfer price)”.(2000 ; 416)<br /><br />Kedua metode tersebut mempunyai perbedaan yang masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan, untuk lebih jelasnya akan diterangkan sebagai berikut:<br />1. Metode harga transfer berdasarkan harga pasar (market based transfer price), yaitu harga transfer yang harus dibayar oleh unit usaha apabila unit usaha tersebut membeli barangnya dari pemasok luar, dimana harganya itu ditentukan oleh pasar. Apabila terdapat pasar eksternal bagi barang atau jasa yang ditransfer, maka harga pasar merupakan dasar yang sesuai bagi penetapan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban.<br />2. Metode harga transfer berdasarkan biaya cost based transfer price, yang mensyaratkan bahwa seluruh transfer berdasarkan biaya yang akan dipertimbangkan adalah: (1) biaya penuh (2) biaya penuh ditambah mark up, dan (3) biaya variable ditambah biaya tetap.<br /><br />Masing-masing metode memberikan kontribusi laba yang berbeda-beda baik untuk divisi penjual maupun untuk divisi pembeli, yang terpenting adalah bagaimana metode tersebut dapat memuaskan masing-masing unit usaha serta meningkatkan kinerja mereka<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /></span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-21976037565594560202014-06-16T18:55:00.002+07:002014-06-16T18:55:08.892+07:00Biografi Lee Byung-chull (Pendiri Samsung) <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinhcyY8fSL3I8UFNipxCbRtmTIjL9gDKGaXXLHDGu2rFNj3uiCkxzllivqV1iItuJ5bpGwR1tL_bKD-4sWlusE1BqyeJYHKaPxFLXUDzdvUPK2lzll6MHgGS6R4oahq81B3QwNgmWp9hw/s1600/Lee+Byung-chull+%28Pendiri+Samsung%29.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinhcyY8fSL3I8UFNipxCbRtmTIjL9gDKGaXXLHDGu2rFNj3uiCkxzllivqV1iItuJ5bpGwR1tL_bKD-4sWlusE1BqyeJYHKaPxFLXUDzdvUPK2lzll6MHgGS6R4oahq81B3QwNgmWp9hw/s1600/Lee+Byung-chull+(Pendiri+Samsung).png" /></a></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Siapa yang menyangka bahwa perusahaan <i><b>Samsung</b></i> akan menjadi sebuah perusahaan elektronik paling maju dimasa
kini. Produk-produk elektroniknya laris bak kacang goreng dipasar dunia dimana
salah satu bisnis andalannya adalah gadget smartphone dengan Samsung Galaxy
sebagai ujung tombaknya. </span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8113597647770520913" name="more"></a><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">Semuanya berawal dari <i><b>Lee Byung-chull pendiri Group
Samsung</b></i> lahir 12 Februari 1910, meninggal 19 November 1987. Ia adalah putra
dari keluarga kaya pemilik tanah dan sempat mengenyam pendidikan perkuliahan di
Universitas Wesda Tokyo meskipun tidak sampai lulus. Lee Byung-chull
menggunakan warisannya untuk membuka penggilingan padi untuk usaha yang
pertama. usaha itu tidak berjalan dengan baik. Pada tahun 1938 Byung-Chull Lee
mendirikan perusahaan perdagangan ekspor di Korea, menjual ikan, sayuran, dan
buah-buahan ke Cina. Perusahaan berkembang dengan pesat dan Lee memindahkan
kantor pusatnya ke Seoul pada tahun 1947. Ketika pecah Perang Korea, ia
terpaksa meninggalkan Seoul dan memulai usaha pabrik gula di Busan yang bernama
Cheil Jedang. Dan itu adalah pabrik gula Korea Selatan pertama.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br />
Setelah perang, pada tahun 1954, Lee mendirikan Cheil Mojik dan membangun
pabrik wol di Chimsan-dong, Daegu. Dan itu adalah pabrik wol terbesar di
negaranya, perusahaan berkembang dengan pesat menjadi perusahaan besar.<br />
<br />
Dari tahun 1958 dan seterusnya Samsung mulai ekspansi ke industri lain seperti
keuangan, media, bahan kimia dan pembuatan kapal sepanjang tahun 1970-an. Pada
akhir 60-an, Samsung Group mulai masuk kedalam industri elektronik. Agar
perusahaan bisa berkembang dengan pesat perusahaan membagi tugas kerja dalam
bentuk divisi-divisi elektronik, diantaran Samsung Electronics Co Devices,
Samsung Electro-Mekanika Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor
& Telecommunications Co, dan membuat</span> <span style="font-family: Verdana,sans-serif;">fasilitas
di Suwon. Produk pertamanya adalah televisi hitam-putih.</span></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Verdana","sans-serif";">
<br />
Pada tahun 1980, perusahaan yang diakuisisi Hanguk tongsin jeonja di Gumi,
mulai membuat perangkat telekomunikasi. produk awal nya adalah switchboards.
Berawal dari produk tersebut samsung mulai memproduksi telepon dan faks dan
akhirnya menjadi Samsung's mobile phone manufacturing. Dari pabrik tersebut
Samsung telah menghasilkan lebih dari 0,8 miliar ponsel sampai hari ini.<br />
<br />
Pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, Samsung Electronics berinvestasi dalam
penelitian dan pembangunan, investasi sangat penting untuk mendorong perusahaan
ke garis depan dalam industri elektronik global. Pada tahun 1980-an Samsung
adalah perusahan manufaktur, distributor, dan menjual berbagai macam peralatan
dan produk elektronik di seluruh dunia. Pada tahun 1982, ia membangun sebuah
pabrik perakitan televisi di Portugal. Pada tahun 1984, ia membangun sebuah
pabrik senilai $ 25 juta di New York. Dan pada tahun 1987, samsung membangun
fasilitas lain senilai $ 25 juta di Inggris.<br />
<br />
Pada tahun 1969, <i><b>Samsung Electronics</b></i> memproduksi apa yang paling dikenal dari
Samsung saat ini yaitu Televisi, Mobile Phones (sepanjang 90-an),
Radio, komponen Komputer dan perangkat elektronik lainnya.<br />
<br />
1987 pendiri dan ketua, <i><b>Lee Byung-Chull</b></i> meninggal dan Kun-Hee Lee mengambil
alih sebagai ketua. Pada tahun 1990-an Samsung mulai membangun pabrik
memperluas secara global di Amerika Serikat, Britania Raya, Jerman, Thailand,
Meksiko, Spanyol dan Cina sampai 1997.<br />
<br />
Pada tahun 1997 hampir semua bisnis di Korea mengalami krisi besar dan tidak
terkecuali Samsung. Mereka menjual beberapa unit bisnisnya untuk meringankan
utang dan merumahkan karyawan menjadi 50.000 karyawan. Namun berkat industri
elektronik mereka berhasil untuk bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.</span>kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-12891046394434417822014-06-16T18:51:00.001+07:002014-06-16T18:51:05.920+07:00SEJARAH ROKOK<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">Sampai
akhir abad ke-15 tidak ada yang tahu tentang tanaman ini kecuali
penduduk pribumi Amerika. Penggalian arkeologi telah menunjukkan bahwa
4000 tahun yang lalu, dan mungkin sebelumnya, suku Indian Amerika Utara
telah menggunakan tembakau. Dalam peradaban kuno asap tembakau
dihubungkan dengan hal-hal medis atau obat-obatan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;"><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8113597647770520913" name="more"></a><br /></span><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">Kata
"tembakau" mungkin berasal dari nama pulau Tobago. Menurut kesaksian
pelaut Spanyol, yang tiba bulan Oktober 1942 silam. yang terkenal dengan
ekspedisi Columbus saat ini Amerika Tengah. Kata "tobaco" berasal dari
penduduk setempat yaitu memutar daun berukuran besar yang dimaksudkan
untuk ritual merokok. Columbus disana bertemu dengan orang tua yang
sedang merokok atau disebut dengan "Injun", lalu penduduk setempat
menawarkan kepada sang kapten kapal, dia tidak bisa menolaknya dan
mencoba untuk "merokok" yang digunakan orang-orang Indian, dia tidak
hanya mencoba akan tetapi juga menyita daun tembakau yang dimiliki
penduduk setempat untuk dibawa pulang. Selanjutnya, orang-orang Spanyol
dan Portugis membawa daun dan biji tembakau ke Eropa kemudian
orang-orang Eropa juga mulai menanam tembakau tersebut.</span></span>
<div class="separator" style="clear: both;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;"></span></span></div>
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">
</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">Duta
Besar Perancis di pengadilan Portugis pada tahun 1560 yang bernama Jean
Nicot mengirim beberapa tembakau kepada Ratu Catherine de Medici, dia
merekomendasikan tembakau sebagai obat untuk migran (sakit kepala
sebelah). Setelah cara ini ampuh kemudian menyebarlah ke seluruh
Perancis. Dalam kehormatan dari tanaman Nico kemudian menerima nama
latin Nicotiana, dan dipisahkan dari itu pada awal abad ke-19 alkaloid -
masing-masing, yang menjadi "nikotin".</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">Sejak
paruh kedua dari abad ke 16, tembakau telah cepat semakin populer
sebagai tanaman obat, hampir sebagai obat mujarab. Tembakau mendengus,
merokok melalui pipa, dikunyah, dicampur dengan berbagai bahan dan
digunakan untuk merawat pilek, sakit kepala, sakit gigi, kulit dan
penyakit menular. Pada awal abad ke-17 di wilayah Amerika modern,
terutama di kolonial Inggris, dan perkebunan tembakau lainnya. Pada
tahun 1611, sebuah perkebunan di Virginia Inggris yang dimiliki oleh
John Rolf. Benih tembakau ia impor dari Trinidad dan Venezuela, dan
teknologi yang dipinjam dari Sir Walter Raleigh. Bahkan 8 tahun kemudian
mulai mengekspor tembakau dari Virginia ke Inggris, dan John Rolf
secara permanen menetap di Dunia Baru dan bahkan menikahi putri kepala
India yang memberikan saran untuk mencoba keberuntungannya di tembakau.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">Di
antara para bangsawan pecinta tembakau antara lain adalah Raja Prusia
Frederick I (pada abad ke-18), dimuat dalam halaman germanskom festival
merokok, dan putranya, Frederick William I, bahkan mendirikan apa yang
disebut "Tembakau Collegium", pada pertemuan yang dikombinasikan dengan
yang berbeda-beda, tampaknya, hal-hal seperti argumen tentang urusan
publik, percakapan yang sopan dan menyenangkan, disertai oleh pipa
rokok. Dari kerajaan Rusia pecinta tembakau pertama kali di Rusia muncul
dalam benak Peter I - dan, mungkin lebih daripada siapa pun. Peter I
menjadi perokok penuh gairah selama tinggal di Inggris.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">"Old
Joe" (Joe Tua) merupakan merek rokok yang pertama kali muncul didunia
dan pertama kali muncul pada perusahaan rokok RJ Reynolds (Richard
Joshua Reynolds) pada tahun 1913.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">Camel
- Salah satu nama merek rokok, yang diakui dunia internasional dan
telah menjadi standar kualitas universal. Kronologi industri tembakau
Amerika dan sampai hari ini dibagi menjadi dua periode utama yaitu
sebelum "Camel" dan setelah "Camel". Pencipta Camel dan kerajaan
tembakau adalah RJ Reynolds Tobacco Company (RJR), Richard Joshua
Reynolds turun dalam sejarah tidak hanya sebagai seorang pengusaha yang
sukses, tetapi juga sebagai pemasar berbakat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: 14px; line-height: 19.59375px;">Pada
tahun 1920-an iklan rokok Unta mulai bermunculan, dan para wanita
menjadi penggemarnya dan sangat menyukai rokok. Sebagian besar
disebabkan oleh gaya Unta menjadi simbol sekuler, kehidupan yang indah.</span></span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-58815928058182798602014-06-16T18:45:00.002+07:002014-06-16T18:45:56.849+07:00SEO<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
Pengertian SEO atau Search Engine Optimization adalah suatu teknik untuk memaksimalkan suatu website agar lebih dikenal atau lebih mudah dibaca oleh search engine. Teknik SEO dilakukan melalui proses yang sistematis artinya teknik seo harus mengikuti aturan - aturan yang berlaku pada suatu search engine tertentu yang menjadi rujukannya. <br /> <br /><br /> <br /> Teknik SEO diterapkan pada suatu website dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung website tersebut. Banyak sekali faktor yang menentukan keberhasilan dalam SEO namun dapat di golongkan menjadi dua yaitu : <br /> <br /> Onpage Optimazation yaitu teknik melakukan optimasi dari dalam suatu website dengan jalan memodifikasi faktor-faktor tertentu dari bagian suatu website misalkan menentukan title, tag, content yang relevan dengan title dan lain-lain.<br /><br /> <br /> Offpage Optimazation yaitu teknik optimasi yang dilakukan dari luar bagian website dengan tetap mengacu pada alogaritma search engine tertentu misalkan memperbanyak backlink yang berkualitas <br /> Teknik SEO bagi kebanyakan orang bisa terbilang sulit karena membutuhkan skill yang cukup dan tingkat kesabaran yang tinggi sedangkan hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung. Selain itu metode search engine tertentu, untuk meng-index hasil pencarian juga sering berubah. Oleh karena itu SEO dapat dikatakan sangat dinamis karena metodenya berubah dari waktu ke waktu dan juga SEO tidak dapat memberikan jaminan apakah website Anda akan muncul dalam index pencarian teratas atau tidak.</div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-91914826332848132342014-06-16T09:21:00.005+07:002014-06-16T09:21:58.852+07:00Monopoli Alamiah Baik untuk Jangka Panjang<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">Dalam </span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/e/ec/economics.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjoHtcgst5jf9W5TcFNlL0H0Me8tQ"><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">ekonomi,</span></a><span style="line-height: 150%;"> <b>monopoli alamiah</b> diciptakan/terjadi, karena : </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Ekspektasi terhadap </span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/e/ec/economies_of_scale.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhQEwjyvBqT84pHz3THSkCKJ7Vsaw"><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">skala ekonomi</span></a><span style="line-height: 150%;"> yang harus dipenuhi, </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Perlunya efisiensi maksimum produksi,
dan </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Mewujudkan distribusi lebih baik
melalui pemasok tunggal.</span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: left; text-autospace: none;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun faktor yang menjadikan monopoli bertahan, karena :</span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="mso-layout-grid-align: none; text-align: left; text-autospace: none;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><i><span style="line-height: 150%;">Legal Barriers to Entry</span></i></b><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: left; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 115%;">Undang-undang
dan regulasi lainnya</span></span></div>
<div align="left" class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: left; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 115%;">Hak
Paten (<i>Patent Right</i>) atau Hak Cipta</span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; mso-layout-grid-align: none; text-align: left; text-autospace: none;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><i><span style="line-height: 115%;">Technical
Barriers to Entry</span></i></b><b><span style="line-height: 115%;"></span></b></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;">
</span></span><span style="line-height: 115%;">Perusahaan memiliki kemampuan dan atau
pengetahuan khusus (<i>special knowledge and technology</i>) yang memungkinkan
berproduksi sangat efisien,.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;">
</span></span><span style="line-height: 115%;">Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan
perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya (MC dan AC) yang menurun.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l1 level1 lfo2; text-autospace: none; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;">
</span></span><span style="line-height: 115%;">Perusahaan memiliki kemampuan control
sumber faktor produksi, baik berupa SDA, SDM, maupun lokasi produksi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun monopoli alamiah akan baik untuk jangka panjang selain
karena faktor-faktor eksisting di atas juga karena : </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Terciptanya </span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/e/ec/economies_of_scale.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhQEwjyvBqT84pHz3THSkCKJ7Vsaw"><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">skala ekonomi</span></a><span style="line-height: 150%;"> yang besar dalam kaitannya dengan ukuran pasar. Dimana sebuah
perusahaan dengan biaya tetap yang tinggi akan membutuhkan jumlah pelanggan
besar dalam rangka untuk mengambil laba yang bermakna atas investasi awal yang
dikeluarkan. Disinilah </span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/e/ec/economies_of_scale.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhQEwjyvBqT84pHz3THSkCKJ7Vsaw"><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">skala ekonomis</span></a><span style="line-height: 150%;"> menjadi penting. Karena setiap perusahaan memiliki biaya
awal yang besar, <b>maka setiap penambahan
output untuk pasar dengan </b></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/f/fi/fixed_cost.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgsSLlw_IEYROQy5LtfzovjFAMPkw"><b><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">biaya tetap</span></b></a><b><span style="line-height: 150%;">
(apa yang awalnya diinvestasikan) dibagi di antara sejumlah besar pelanggan.</span></b><span style="line-height: 150%;"> Oleh karena itu, dalam industri
dengan investasi awal besar, maka </span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/a/av/average_total_cost.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgYp_H9Q7E9DxB1M7HrVs0bz6ILYw"><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">rata-rata biaya total</span></a><span style="line-height: 150%;"> menurun ketika output meningkat
lebih besar dari kisaran tingkat output. <br />
Ketika monopoli alamiah telah didirikan dengan besarnya biaya awal dan bahwa
menurut aturan skala ekonomis, maka ketika perusahaan memperbesar jumlah
produksi maka biaya rata-rata akan menurun dan oleh karena itu keuntungan yang
akan diperoleh akan semakin besar. Secara prinsip, <b>menambahkan satu lagi pelanggan meningkatkan pendapatan perusahaan dan
menurunkan biaya rata-rata menyediakan bagi pelanggan perusahaan.</b> Karena
biaya rata-rata melayani pelanggan <i>selalu</i> menurun, perusahaan besar akan
lebih efisien melayani seluruh basis pelanggan.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Seperti semua monopolis, sebuah
perusahaan monopoli yang telah <b>memperoleh
posisinya.</b> <b>Memiliki monopoli sangat
mengurangi </b></span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/r/ri/risk.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhWU8z2Vio3dRfwtMYAIMIxZJiDRg"><b><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">risiko</span></b></a><b><span style="line-height: 150%;">
dan membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan keuangan yang diperlukan untuk
investasi</span></b><span style="line-height: 150%;">, baik
dari penyertaan modal pemerintah maupun pinjaman lainnya karena tingkat
kepercayaan yang tinggi. Melalui harga yang stabil atau dijamin meskipun
terbatas </span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/r/ra/rate_of_return.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhioPAiTFDbH0ivoYyDk5xrzp-wh8Q"><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">tingkat keuntungan,</span></a><span style="line-height: 150%;"> dan mengurangi risiko jangka panjang kompetisi. Lebih
mendasar, teori </span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/c/co/contestable_markets.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiaRIDI3Q8RD3lis8SD-l5f92z_jQ"><b><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">contestable markets</span></b></a><span style="line-height: 150%;"> (</span><a href="http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.allexperts.com/e/c/co/contestable_markets.htm&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiaRIDI3Q8RD3lis8SD-l5f92z_jQ"><span style="color: windowtext; line-height: 150%; text-decoration: none;">perebutan pasar</span></a><span style="line-height: 150%;">) yang dikembangkan oleh Baumol dan lain-lain menyatakan
bahwa monopolis (termasuk alam monopolis) memaksa agar <i>kemungkinan</i>
persaingan di beberapa titik di masa depan dibatasi, dalam rangka untuk
mencegah entri perusahaan lainnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karenanya
monopoli alami harus diawasi dan diregulasi sesuai dengan perkembangan pada
struktur industri yang terjadi pada masanya. Adapun regulasi-regulasi tersebut
bersandar pada :</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Regulasi Pengembalian Output (Return
on Output-ROO)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Regulasi Pengembalian Penjualan
(Return on Sales-ROS)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18.0pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 150%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Regulasi Pengembalian Biaya, (Return
on Cost-ROC)</span></span></div>
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yang dapat berubah secara dramatis
melalui teknologi baru (baik fisik maupun organisasi/ kelembagaan), sifat atau
bahkan adanya monopoli alamiah dapat berubah dari waktu ke waktu. Seperti
Telkom yang melepas monopoli selulernya ke perusahaan swasta yang cukup berkembang.</span></span>kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-91903647843451539272014-06-16T09:21:00.002+07:002014-06-16T09:45:08.674+07:00Perbedaan Pajak dan Retribusi<br /><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Secara definisi perbedaan pajak dan retribusi adalah sebagai berikut :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Definisi Pajak :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kontribusi wajib rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang —sehingga dapat dipaksakan— dengan tiada mendapat
balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma
hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk
mencapai kesejahteraan umum. Contohnya adalah PPh dan PPN.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Definisi Retribusi :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Contohnya adalah
retribusi parkir dan retribusi sampah.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997
yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah, retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas
jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan
oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau umum. Meskipun
pajak dan retribusi berbeda namun keduanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu
sebagai sumber pendapatan. Contoh retribusi antara lain karcis parkir
kendaraan, karcis pasar, karcis masuk terminal, dan lain-lain.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="2._Ciri-Ciri_Pajak"></a><span class="mw-headline"><span style="line-height: 150%;">Ciri-Ciri Pajak dan Retribusi</span></span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berdasarkan pengertian di atas, maka
ciri-ciri pajak dapat diuraikan berikut ini.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pajak merupakan iuran wajib yang bersifat
dapat dipaksakan, sedangkan retribusi tidak.<br />
Artinya jika wajib pajak tidak membayar pajak sesuai ketentuan yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, wajib pajak tersebut dapat
dikenakan sanksi atau hukuman. Contoh : Bila kita memiliki kendaraan bermotor
maka setiap tahunnya kita wajib membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bila
kita tidak membayar, maka kendaraan kita bisa disita oleh pihak yang berwajib,
sedangkan bila kita tidak membayar retribusi sampah, maka dinas kebersihan
tidak akan memaksakan,hanya saja kita tidak memperoleh pelayanan pengangkutan
sampah dari mereka.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemungutan pajak dilakukan berdasarkan
undang-undang. Seperti halnya yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 23 ayat (2)
menyebutkan bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undangundang. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga
ketertiban perpajakan dan untuk melindungi warga negara dari pemungutan yang
sewenang-wenang atau melampaui batas kewajaran.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Wajib pajak tidak mendapatkan balas jasa
secara langsung, sedangkan pemabayar retribusi mendapat balas jasa secara
langsung. Artinya para wajib pajak yang telah membayar pajak tidak akan mendapatkan
balas jasa berupa barang maupun uang akan tetapi, dengan pembayaran pajak
tersebut para wajib pajak akan memperoleh manfaat secara tidak langsung, yaitu
berupa tersedianya fasilitas-fasilitas umum dari pemerintah, seperti jalan,
pasar, sekolah, dan sebagainya. Contoh : Bila kita membayar Pajak Penghasilan
(PPh) kita tidak mendapatkan apapun, namun secara tidak langsung kita telah
membantu pembangunan di negara kita, sedangkan bila kita membayar retribusi
sampah maka secara langsung sampah kita akan diangkut oleh dinas kebersihan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pajak dan retribusi digunakan untuk
kepentingan umum. Pajak yang dipungut pemerintah digunakan untuk membiayai
pengeluaran yang bersifat umum, seperti penyediaan sarana dan prasarana jalan,
pelayanan pemerintah berupa pendidikan, kesehatan, dan keamanan, dan lain
sebagainya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="3._Dasar_Pemungutan_Pajak"></a><span class="mw-headline"><span style="line-height: 150%;">Dasar Pemungutan Pajak</span></span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemungutan pajak tidak asal pungut, tetapi
ada aturan-aturan yang mendasarinya. Pajak merupakan sumber pendapatan negara
dan memungutnya harus berdasarkan undang-undang. Undang-undang yang mengatur
tentang perpajakan harus berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Selain itu, undang-undang perpajakan harus disesuaikan dengan kepentingan
pembangunan sekarang. Berikut ini dasar-dasar dalam pemungutan pajak.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">a. UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">b. UU No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak
Penghasilan (PPh).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">c. UU No. 18 Tahun 2000 tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN
dan PPnBM).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">d. UU No. 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak
dengan Surat Paksa.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">e. UU No. 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="mw-headline"><b><span style="line-height: 150%;">Prinsip-Prinsip Pemungutan Pajak</span></b></span><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Supaya pemungutan pajak benar-benar efektif,
terdapat lima prinsip yang harus dijalankan dalam pelaksanaan pemungutan pajak.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Prinsip Keadilan ( Equity Equity)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keadilan dalam pemungutan pajak artinya pajak
dikenakan secara umum dan sesuai dengan kemampuan wajib pajak atau sebanding
dengan tingkat penghasilannya.<br />
b. Prinsip Kepastian (Certainty)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pemungutan pajak harus dilakukan dengan
tegas, jelas, dan ada kepastian hukum. Hal ini dimaksudkan agar mudah
dimengerti oleh wajib pajak dan memudahkan administrasi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Prinsip Kecocokan/Kelayakan ( Convience
Convience)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pajak yang dipungut hendaknya tidak
memberatkan wajib pajak. Artinya pemerintah harus memerhatikan layak atau
tidaknya seseorang dikenakan pajak sehingga orang yang dikenai pajak akan
senang hati membayar pajak.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">d. Prinsip Ekonomi ( Economy Economy)</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada saat menetapkan dan memungut pajak harus
mempertimbangkan biaya pemungutan pajak. Jangan sampai biaya pemungutannya
lebih tinggi dari pajak yang dikenakan<a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="5._Unsur-Unsur_Pajak"></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="mw-headline"><b><span style="line-height: 150%;">Unsur-Unsur Pajak </span></b></span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berdasarkan pengertian pajak di atas, setiap
pajak terdiri atas beberapa unsur. Berikut ini unsur-unsur pajak :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Subjek Pajak</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan
yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk
melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak
tertentu, misalnya pegawai, pengusaha, dan perusahaan. Setiap wajib pajak wajib
mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak setempat, kemudian wajib pajak akan
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai tanda pengenal. Wajib pajak
harus melaporkan kekayaan dan jumlah pajak yang menjadi tanggungannya kepada
kantor pelayanan pajak setempat setiap tahun.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Objek Pajak</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Objek pajak adalah sesuatu yang dikenakan
pajak, misalnya penghasilan seseorang yang melebihi jumlah tertentu, tanah,
bangunan, laba perusahaan, kekayaan, mobil. Apabila setiap tahun ayah kalian
membayar pajak bumi dan bangunan (PBB), tanah dan bangunan yang dimiliki ayah
kalian dikatakan sebagai objek pajak.<br />
<b>c. Tarif Pajak</b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tarif pajak adalah ketentuan besar kecilnya
pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak terhadap objek pajak yang menjadi
tanggungannya. Semua jenis pajak mempunyai tarif yang berbeda-beda. Tarif pajak
untuk pajak bumi dan bangunan berbeda dengan tarif pajak penghasilan dan pajak
pertambahan nilai. Perbedaan tarif pajak disebabkan oleh karena sistem pajak
Indonesia yang menggunakan sistem tarif pajak progresif sehingga pemerintah
menyusun kebijakan-kebijakan yang membedakan tarif pajak sesuai dengan keadaan
ekonomi negara dan program pembangunan. Berikut ini beberapa bentuk tarif pajak
:<br />
1) Tarif pajak progresif</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tarif pajak progresif adalah tarif pemungutan
pajak dengan persentase yang semakin meningkat mengikuti pertambahan jumlah
pendapatan yang dikenakan pajak. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2) Tarif pajak degresif</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tarif pajak degresif adalah tarif pemungutan
pajak dengan persentase yang semakin kecil ketika jumlah pendapatan yang
dikenakan pajak semakin besar. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3) Tarif pajak proporsional</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tarif pajak proporsional adalah tarif
pemungutan pajak dengan persentase tetap, berapa pun jumlah pendapatan yang
digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4) Tarif pajak tetap</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tarif pajak tetap adalah tarif pemungutan
pajak dengan besar yang sama untuk semua jumlah. Dengan demikian, besarnya
pajak yang terutang tidak tergantung pada jumlah yang dikenakan pajak. Contoh
tarif pajak tetap adalah bea meterai.<a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="6._Jenis-Jenis_Pajak"></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="C._Fungsi_Pajak_dalam_Perekonomian_Indon"></a><span class="mw-headline"><b><span style="line-height: 150%;">Fungsi Pajak dalam Perekonomian Indonesia</span></b></span><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="1._Sumber_Pendapatan_Negara"></a><span class="mw-headline"><span style="line-height: 150%;">1. Sumber Pendapatan
Negara</span></span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas,
bahwa pajak merupakan sumber utama pendapatan negara. Pajak yang dipungut
digunakan pemerintah untuk membiayai pengeluaran negara seperti pengeluaran
rutin dan pengeluaran pembangunan. Pengeluaran rutin adalah pengeluaran negara
untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersifat rutin, seperti menggaji
pegawai negeri sipil, membeli peralatan kegiatan pemerintahan, membayar bunga
pinjaman, dan sebagainya. Adapun pengeluaran pembangunan seperti pembangunan
jembatan, jalan raya, gedung sekolah, dan sebagainya.<a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="2._Pengatur_Kegiatan_Ekonomi"></a></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span class="mw-headline"><span style="line-height: 150%;">2. Pengatur Kegiatan Ekonomi</span></span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pajak dapat berfungsi untuk mengatur
perekonomian. Sebagai contoh untuk meningkatkan investasi, pemerintah dapat
menurunkan pajak guna merangsang pengusahapengusaha untuk menanamkan modalnya.
Contoh lainnya untuk membatasi pola hidup konsumtif pemerintah mengenakan pajak
atas barang-barang mewah, dan sebagainya. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="3._Pemerataan_Pembangunan_dan_Pendapatan"></a><span class="mw-headline"><span style="line-height: 150%;">3. Pemerataan
Pembangunan dan Pendapatan Masyarakat </span></span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pendapatan masyarakat berbeda antara daerah
satu dengan daerah yang lainnya, sehingga mengakibatkan perbedaan pada
pemerataan pembangunan ekonomi. Tarif pajak yang dikenakan pada masyarakat yang
berpenghasilan tinggi lebih tinggi daripada masyarakat yang berpenghasilan
rendah. Penerimaan pajak dari masyarakat yang berpenghasilan tinggi digunakan
untuk membangun sarana dan prasarana ekonomi di daerah kurang maju, seperti
pembangunan pasar, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Oleh karena itu pajak
akan dapat memeratakan pembangunan dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
di daerah tertinggal. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://artikelekonomidanbisnis.blogspot.com/search?updated-max=2012-07-24T03:35:00-07:00&max-results=7&start=3&by-date=false" name="4._Sarana_Stabilitas_Ekonomi"></a><span class="mw-headline"><span style="line-height: 150%;">4. Sarana Stabilitas
Ekonomi </span></span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
<span style="line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pajak dapat berfungsi sebagai stabilitas
ekonomi. Misalnya untuk meningkatkan kesempatan kerja, pemerintah menurunkan
tarif pajak. Tarif pajak yang rendah memungkinkan masyarakat mengeluarkan
uangnya lebih banyak untuk membeli barang. Banyaknya permintaan akan barang
menyebabkan perusahaan harus lebih banyak memproduksi barang, akibatnya
perusahaan akan menuntut tambahan tenaga kerja. Oleh karena itu, pajak dapat
meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm;">
</div>
</div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-38372733739915939672014-06-16T09:20:00.002+07:002014-06-16T09:50:20.585+07:00Blue Ocean VS Red Ocean Strategy<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">BLUE OCEAN STRATEGY</span><br />
<br />
<span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Blue Ocean Strategy, merupakan salah satu tema penting dalam wacana manajemen strategi lima tahun belakangan. Digagas oleh Profesor asal Korea, Chan Kim dan rekannya dari Perancis Renee Mauborgne, tema ini hendak mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memenangkan kompetisi bisnis yang kian dinamik.</span><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Lalu apa itu sejatinya blue ocean strategy? Apa saja contoh konkrit perusahaan yang telah menerapkannnya? Dan tahapan apa saja yang mesti dilakoni guna menjalankannya dengan berhasil? </span><br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN">Konsep
dasar Blue Ocean Strategy (BOS) adalah Value Innovation. Yaitu bagaimana kita
mengalihkan diri dari persaingan di Red Ocean yang sangat kompetitive dan
berdarah, menuju pada Blue Ocean yang membuat kompetisi jadi tidak relevan
lagi.</span> Blue ocean strategy
pada dasarnya merupakan sebuah siasat untuk menaklukan pesaing melalui tawaran
fitur produk yang inovatif, dan selama ini diabaikan oleh para pesaing. Fitur
produk ini biasanya juga berbeda secara radikal dengan yang selama ini sudah
ada di pasar.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 200%;">Value Innovation tidak selalu berupa inovasi teknologi,
tetapi berupa inovasi untuk peningkatan keuntungan pelanggan yang disesuaikan
dengan harga jual dan biaya.</span><span style="line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span lang="IN" style="line-height: 200%;">Setiap strategi
selalu mempunyai resiko yang harus diperhitungkan dengan</span><span lang="IN" style="line-height: 200%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">seksama. </span><span style="line-height: 200%;"></span></span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan cara seperti diatas, <b>blue ocean</b> mendorong
pelakunya untuk memasuki sebuah arena pasar baru yang potensial, dan yang
selama ini “dilupakan” oleh para pesaing. Contoh yang paling fenomenal dari
dari kisah blue ocean ini misalnya dapat dilihat pada kisah keberhasilan Yamaha
dengan skutik Mio-nya. Dulu sebelum motor jenis ini muncul, pasar sepeda motor
didominasi oleh jenis konvensional dengan Honda sebagai penguasanya.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melalui skutik Mio, Yamaha
mengintroduksi motor dengan fitur yang berbeda secara radikal dengan produk
yang selama ini ada di pasaran. Ia juga segera membidik segmen pasar baru (new
market segment) yakni para pelanggan perempuan (female bikers). Dengan
pendekatan blue ocean ini, saat itu praktis Yamaha berenang dalam arena pasar
baru, yang tidak ada players lain didalamnya. Dengan mudah Yamaha memimpin
pasar baru itu, dan itu terus bertahan hingga kini. Keberhasilan ini memang
fenomenal, sebab melalui Mio-lah, Yamaha kemudian pelan-pelan merangsek singgasana
yang sudah puluhan tahun digenggam sang jawara, Honda.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh blue ocean strategy yang juga
legendaris adalah drama kemenangan produk iPod dari Apple yang merebut habis
pasar musik digital. Produk iPod ini sungguh inovatif, dan sama sekali berbeda dengan
produk sebelumnya, seperti walkman atau CD music player yang dikuasai oleh
Sony. Digitalisasi musik adalah fitur kunci dari iPod, selain kemudahan
penggunaannya. Dengan segera iPod menguasai pasar baru musik digital, dan jauh
meninggalkan Sony yang terpuruk dalam debu keterpurukan dan luka kekalahan.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh lain blue ocean strategy yang
tak kalah dramatis tentu saja adalah kisah mendiang mbah Surip dengan lagu Tak
Gendong-nya. Ketika arena musik tanah air didominasi oleh musik pop yang
mendayu-dayu, ia hadir menawarkan produk dengan fitur yang secara radikal
berbeda dengan yang selama ini ada di pasaran : sepotong lagu reggae yang
jenaka dalam balutan gaya bohemian. Plus selarik tagline yang amat brilian : I
love you full. Dengan segera ia menjelma menjadi ikon baru, menciptakan new
market space, dan dalam arena ini ia dengan mudah menaklukkan pasar.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kisah Yamaha Mio, iPod, dan mbah Surip
adalah sepenggal kisah tentang bagaimana konsep blue ocean strategy
dibentangkan dalam kenyataan. Semua kisah ini selalu diawali dengan kejelian
melihat potensi pasar yang selama ini diabaikan oleh para kompetitor. Dan
kemudian semuanya segera disertai dengan tawaran produk dengan fitur yang unik,
inovatif dan berbeda (different) dengan yang selama ini ada di pasar.</span></div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melalui cara itulah, para pelaku blue
ocean strategy kemudian bisa menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new
market demand dan sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Atau
mungkin lebih tepatnya : mereka kemudian bisa meninggalkan para pesaingnya
dalam rintihan kekalahan. Mio melesat jauh meninggalkan Honda Beat. iPod
membuat produk audio Sony tergeletak sekarat dalam ambang kehancuran. Dan nama
mbah Surip tiba-tiba melambung, sebelum akhirnya benar-benar melesat menembus
langit tuju bidadari.</span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inti dari Blue Ocean Strategy :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 200%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">Keluar dari
persaingan Red Ocean yang berdarah</span><span style="line-height: 200%;">-darah</span><span lang="IN" style="line-height: 200%;"> dan pindahlah
pada Blue Ocea</span><span style="line-height: 200%;">n </span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">yang
menguntungkan.</span><span style="line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 200%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">Fokus pada
Value Innovation, peningkatan nilai tambah luar biasa pada pelanggan.</span><span style="line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 200%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">Keluar dari
kebiasaan berpikir industri tersebut dengan menciptakan Market Space yang baru.</span><span style="line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 200%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">Gunakan
Strategy Canvas dan 4 Action Framework untuk menciptakan Value dan</span><span lang="IN" style="line-height: 200%;"> </span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">Lowcost secara
bersamaan.</span><span style="line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: left; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 200%;">5.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">Pemikiran
haruslah dari Keuntungan pelanggan, baru ke harga, b</span><span style="line-height: 200%;">i</span><span lang="IN" style="line-height: 200%;">aya, dan
bagaimana mengadaptasikan keadaan yang dihadapi, baik internal maupun external.</span><span style="line-height: 200%;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<b><span style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">RED
OCEAN STRATEGY</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Red Ocean Strategy di ilustrasikan sebagai
lautan yang di penuhi berbagai jenis ikan yang bersaing ketat dalam
memperebutkan makanan. Dalam perebutan tersebut, terjadi peristiwa perkelahian
sengit sehingga laut yang biru berubah menjadi merah karena percikan-percikan
darah di antara mereka. Peristiwa ini menggambarkan bahwa strategy yang di
gunakan adalah bagaimana membandingkan diri dengan pesaing (<i>benchmark</i>),
menilai kekuatan dan kelemahan, menentukan strategi dan mengimplementasikan
taktik mengalahkan lawan untuk mempertahankan pasar, mengambil porsi pasar
lawan dan mematikan usaha lawan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<b><span style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Red ocean</span></span></b><span style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">,
dimana semua kompetitor memberikan tawaran fitur produk yang seragam, sama, dan
semua saling memperebutkan pasar yang juga sama. Alhasil, yang acap terjadi
adalah pertarungan yang berdarah-darah, lantaran arena persaingan diperebutkan
oleh para pemain yang menawarkan keseragaman produk dan pendekatan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="line-height: 200%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sumber:berbagai web </span></span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-80012616009351532452014-06-16T09:19:00.001+07:002014-06-16T09:53:45.538+07:00Penyusunan Bussiness Plan<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><b>PERENCANAAN
BISNIS </b>adalah</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"> dokumen tertulis
yang menggambarkan secara sistematis suatu bisnis / usaha yang diusulkan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kegunaan Perencanaan Bisnis :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo16; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Untuk
kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan /sedang berjalan tetap pada jalur
yang direncanakan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo16; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Sebagai
pedoman untuk mempertajam rencana – rencana yang diharapkan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l15 level1 lfo16; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Sebagai
alat untuk mencari dana dari pihak ketiga
( Investor,lembaga keuangan,
dll).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dasar
– dasar Perencanaan Bisnis :</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Perencanaan Bisnis sebaiknya memuat hal–
hal sebagai berikut :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Lembar
judul + Ringkasan eksekutif.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Peluang
dan tawaran</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Produk
dan jasa yang diberikan / direncanakan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Latar
belakang organisasi.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">5.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Analisa
kondisi pasar ( Internal dan eksternal).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">6.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Formulasi
strategi ( Rencana pemasaran, organisasi, produksi).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l6 level1 lfo15; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">7.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Analisa
finansial dan resiko + Action plan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">PELUANG
DAN TAWARAN</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo14; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dalam
menggambarkan peluang yang ada dalam bisnis yang akan diusulkan hendaknya
disebutkan permasalahan yang ada pada saat ini dan gambaran produksi / jasa
yang berpeluang untuk menjawab permasalahan tersebut.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo14; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Menggambarkan
daerah kegiatan ( Lokal / Nasional / Internasional) yang berpotensi menjadi
target dan alasannya.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l13 level1 lfo14; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Menjelaskan
apa yang diharapkan dari Investor/ mitra
kerja dan apa yang ditawarkan pada Investor sebagai balasannya.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">ANALISA
KONDISI/ ANALISA PASAR</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dalam menyusun suatu perencanaan bisnis,
perlu dianalisa perubahan yang terjadi di pasar antara lain :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo13; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Key
Players</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo13; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Leadership</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo13; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Harga
dan biaya atau kompetisi.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 2.25pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Analisa yang
dilakukan diatas harus selengkap mungkin sehingga secara jelas akan memberikan
gambaran kepada pengusul / Investor mengenai potensi dan peluang pasar untuk
produk yang di tawarkan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Adapun analisa kondisi harus meliputi :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kecenderungan
/ Trend yang dapat di lihat dari segi sosial, teknologi, ekonomi,politik, hukum
dan lingkungan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Marked
Need ( Kebutuhan Pasar )</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Analisa
pesaing ( Competitor Analysis).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo12; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Keunggulan
bersaing( Sustainable Competitive Advantage ).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">ANALISA
KECENDERUNGAN ( ENVIROMENTAL SCANNING )</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dalam menyusun suatu
perencanaan bisnis perlu dicermati perubahan di lingkungan sekitar bisnis dan
apakah perubahan ini berdampak pada rencana kegiatan bisnis yang sudah
direncanakan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Hal – hal yang perlu
diperhatikan :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo11; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Politik
/ Legalitas : Resiko politis ( Regulasi dan deregulasi ).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo11; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Teknologi
: Perubahan teknologi yang terkait dengan usaha.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo11; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Sosial
: Budaya, usia, Pendidikan, Jumlah Penduduk , dll.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo11; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Ekonomi,
termsuk didalamnya pertumbuhan ekonomi, perdagangan nasional / Internasional
dan globalisasi.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l14 level1 lfo11; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">5.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Lingkungan,
termasuk didalamnya sumber daya alam, pemanasan global, dll.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Semua faktor di atas
saling berkaitan dan berhubungan dalam penyusunan Perencanaan bisnis.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">PELUANG
DAN POTENSI PASAR</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Potensi Pasar :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo9; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Seberapa
banyak produk/ nilai barang yang di butuhkan pasar.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo9; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Jumlah
Penduduk.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo9; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Pendapatan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l8 level1 lfo9; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Daerah
/ Domisili.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Peluang Pasar :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Harga
yang kompetitif / lebih murah.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kualitas
Produk yang lebih baik.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Produk
baru.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l9 level1 lfo10; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Delivery.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">COMPETITOR
ANALYSIS</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Dalam menganalisa kompetisi, ada beberapa pertanyaan yang perlu kita lontarkan untuk mereposisi diri kita maupun kompetitor kita dalam sebuah kompetisi.<br />1. Berapa jumlah pesaing yang ada ?</span><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Apa
kekuatan da</span><span style="line-height: 115%;">n</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">
kelemahannya</span><span style="line-height: 115%;">?</span><span lang="IN" style="line-height: 115%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Apa
yang mendorong kompetisi ?</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo8; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Apa
yang menjadi andalan mereka ?</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">SWOT
ANALYSIS</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dalam penyusunan dan
strategi dalam perencanaan bisnis, perlu dikelompokan faktor- faktor yang
berpengaruh terhadap bisnis menjadi 2 bagian :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo7; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Faktor
Internal : Strength & Weakness (Kekuatan dan kelemahan).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l11 level1 lfo7; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Faktor
Eksternal : Opportunities & Threats ( Peluang dan tantangan ).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">ANALISA
KEUNGGULAN BERSAING </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Perlu menjadi perhatian
dalam menganalisa keunggulan bersaing
dalam Perencanaan Bisnis :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo6; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Potensi
keunggulan bersaing : Keahlian, teknologi, sumber daya, dll.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo6; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Posisi
keunggulan bersaing: Kapan, dimana dan bagaimana kita bersaing.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l10 level1 lfo6; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kinerja
yang dihasilkan : Kepuasan,loyalitas, market share, keuntungan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">FORMULASI
STRATEGI</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dari hasil analisa
keunggulan bersaing diatas perlu diformulasikan suatu strategi yang akan
dilakukan :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dalam
bidang pemasaran, produksi dan pembiayaannya yang dijabarkan dalam rencana
pemasaran, rencana produksi dan pembiayaan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Perencanaan
Strategis yang dimulai dengan penentuan tujuan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Tujuan/
sasaran, menyatakan apa yang akan dicapai / di raih dan kapan hasil dapat
diperoleh.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo5; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Strategi
yang menyatakan bagaimana hal tersebut dapat terjadi.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><br /></span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">PRODUCTION PLAN </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Pengembangan
perencanaan bisnis diarahkan pada :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo4; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Bagaimana
rencana pengembangan produk dari saat awal pruduksi sampai ke tahap produksi
yang akan dilakukan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l7 level1 lfo4; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Apakah
dilakukan secara brtahap atau dilaksanakan melalui skala pilot ( Semi
Commercial scale).</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;"><br /></span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">MARKETING PLAN</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Tahap selanjutnya
adalah memberikan penjelasan bagaimana rencana produk dipasarkan, tahap yang
akan dilakukan untuk memasarkan produk dan metode yang akan dipakai dengan
memperhatikan :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Struktur
dan market size.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Target
Market.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Target
Audience</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Promotional
plan & Objectives</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">5.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Future
target market dan Opportunities</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l5 level1 lfo3; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">6.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Sales
forecast.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 5.25pt; tab-stops: 3.0cm;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">FINANCIAL PLAN</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 5.25pt; tab-stops: 3.0cm;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Perencanaan
keuangan untuk mendukung bisnis yang kuat perlu diperhatikan :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kebutuhan
modal, biaya produksi, cash flow, besarnya return (IRR) dan NPV dari pendanaan
yang akan dikeluarkan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Asumsi-
asumsi yang digunakan dalam perhitungan bisnis.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l12 level1 lfo2; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Mempertimbangan
beberapa rencanakeuangan / bisnis, agar
perusahaan tetap jalan apabila salah satu dari rencana bisnis mengalami
masalah/kegagalan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 5.25pt; tab-stops: 3.0cm;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 5.25pt; tab-stops: 3.0cm;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN" style="line-height: 115%;">ACTION PLAN </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 5.25pt; tab-stops: 3.0cm;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Dalam
perencanaan bisnis diperlukan gambaran secara sistematis atas kegiatan usaha
yang harus dilakukan :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Jadwal
pekerjaan yang sudah tersusun,</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Kebutuhan
yang perlu dipenuhi, antara lain : Teknologi, Personal, Resource ( Financial,
Distribution, promotion) dari internal perusahaan dan services / teknologi dari
perusahaan yang lain.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Isu
– isu lain dari perusahaan sejenis yang akan berkompetisi.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: 21.3pt; text-indent: -18.0pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN" style="line-height: 115%;">Sumber: berbagai web </span></span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-88489158360578678372014-06-16T09:18:00.001+07:002014-06-16T09:56:18.605+07:00Laporan Keuangan Daerah yg Akuntabel Menuju Local Good Government<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></span><br /><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan sebuah institusi saat ini menjadi komoditas yang dicari oleh pemerintah daerah. Ekspektasi yang diharapkan dengan titel WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), seolah menggambarkan bahwa Pemda tersebut sudah bersih dari KKN. Memang tidak berlebihan pula jika hanya diartikan sederhana bahwa dengan WTP maka uang rakyat yang dikelola sudah wajar dan kini mari kita luruskan makna akuntabel sebagai suatu bentuk pengelolaan akuntansi keuangan yang telah memenuhi Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan dalam praktek pelaksanaan proyek kita tidak tahu lebih dalam. Pada kesempatan ini mari kita bahas harapan kita yaitu Laporan Keuangan Daerah yang Akuntabel Menuju Local Good Government.PendahuluanSebelum berlakunya paket undang-undang di bidang keuangan negara, ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengharuskan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara dalam bentuk perhitungan anggaran daerah. Wujud laporan ini hanya menginformasikan aliran kas pada APBD sesuai dengan format anggaran yang disahkan oleh legislatif, tanpa menyertakan informasi tentang posisi kekayaan dan kewajiban pemerintah. Laporan demikian, selain memuat informasi yang terbatas, juga waktu penyampaiannya kepada legislatif amat terlambat. Keandalan (reliability) informasi keuangan yang disajikan dalam perhitungan anggaran juga sangat rendah karena sistem akuntansi yang diselenggarakan belum didasarkan pada standar akuntansi dan tidak didukung oleh perangkat data dan proses yang memadai.Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dilingkungan Pemerintah adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang lebih luas serta memenuhi prinsip-prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintah yang telah diterima secara umum.Didalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara dijelaskan bahwa laporan pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD disampaikan berupa laporan keuangan yang setidak-tidaknya terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintah, laporan keuangan pemerintah daerah yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan harus disampaikan kepada DPRD selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.Laporan Keuangan Pemerintah Daerah merupakan wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Daerah dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan sejak pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah yang dikelola Pemerintah Daerah.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara lebih lanjut memperjelas bahwa Laporan Keuangan dimaksud harus disusun berdasarkan proses akuntansi yang wajib dilaksanakan oleh setiap Pengguna Anggaran dan kuasa Pengguna Anggaran serta pengelola Bendahara Umum Daerah.<br /> Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dimaksud adalah dalam rangka akuntabilitas dan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan Daerah, termasuk prestasi kerja yang dicapai atas penggunaan anggaran serta untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah selama periode pelaporan 1 Januari s.d 31 Desember.Laporan keuangan ini juga digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan/akuntansi, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.Pelaporan keuangan Pemerintah Daerah ini didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain:a) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, khususnya bagian yang mengatur keuangan negara;b) Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;c) Undang-Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;d) Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;e) Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;f) Undang-Undang No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah;g) Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;h) Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah;i) Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;j) Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.k) Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;l) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terdiri dari :a) Laporan Realisasi AnggaranLaporan realisasi anggaran memberikan informasi tentang realisasi dan anggaran secara tersanding di tingkat SKPD, PPKD, dan Pemda. Penyandingan antara anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan daerah.Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dari suatu entitas akuntansi/entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas akuntansi/entitas pelaporan terhadap anggaran dengan:1. menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;2. menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah kota dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah kota dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif. Laporan Realisasi Anggaran dapat menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi:1. telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat;2. telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBD); dan3. telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.b) NeracaMenyajikan posisi keuangan suatu entitas akuntansi mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana kekayaan bersih (yaitu aktiva dikurangi utang) pada tanggal tertentu yang dimiliki Pemerintah Daerah.Pelaporan keuangan neraca daerah berfungsi sebagai laporan keuangan Pemerintah Daerah, atas kegiatan keuangan dan kekayaan atau sumber daya ekonomis yang dipercayakan serta menunjukkan posisi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum atau standar akuntansi pemerintahan.c) Laporan Arus KasLaporan Arus Kas adalah mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran selama satu periode akuntansi.Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Penyajian Laporan Arus Kas memberikan informasi historis mengenai kemampuan dalam memperoleh kas dan menilai penggunaan kas untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah Daerah selama tahun anggaran dimaksud.d) Catatan atas Laporan KeuanganMenyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dalam rangka pengungkapan yang memadai (full disclouser)Beberapa permasalahan dan tantangan ke depan yang kerap terjadi terkait rendahnya kualitas laporan keuangan adalah sebagai berikut :Kurangnya dukungan Kepala Daerah terhadap fungsi AkuntansiKepala daerah masih menggunakan mindset yang lama terhadap pelaksanaan laporan akuntansi keuangan. Dimana posisi akuntansi hanya sebagai laporan keuangan dan sebagai salah satu persyaratan pencairan dana saja. Tetapi tidak sampai pada akuntabilitas penggunaan anggaran. Dalam arti lebih fokus kepada penyerapan realisasi anggaran. Hubungan kerja antar stakeholder belum maksimalHal ini terjadi karena pemahaman pelaksana akuntansi didaerah masih belum sama dimulai dari bendahara, PPK terkait dengan tugas dan fungsinya dalam pengelolaan akuntansi SKPD maupun PPKD. Kendala ini salah satunya akan berdampak pada pengelolaan aset yang tidak terorganisir dengan baik. Sistem Pengelolaan Keuangan belum dijalankan dengan konsisten secara terintegrasi dan tidak mempedomami azaz umum pengelolaan keuangan daerah.Kemudian hal teknis yang juga tidak kalah penting yaitu penyampaian Laporan SKPD yang tidak tepat waktu, sehingga akan menghambat terlaksananya pelaporan yang objektif dan akuntabel serta dapat digunakan oleh pihak-pihak terkait yang membutuhkan laporan keuangan dimaksud. Tolok ukur opini audit yang belum terstandarBaik auditor, termasuk auditor internal dan eksternal tidak memiliki standar yang sama yang melaksanakan audit terhadap objek fungsi akuntansi begitupun pengungkapan opini BPK yang tidak memiliki standar yang jelas. Struktur laporan keuangan masih menjadi tolak ukur.Transformasi System Akuntansi (CTA) menuju AcrualDalam Standar Akuntansi Pemerintahan (PP No. 24/2005) basis pencatatan yang digunakan adalah cash towards accrual. Dengan basis pencatatan ini, untuk realisasi pendapatan, belanja, penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dicatat berdasarkan basis kas, sedangkan untuk mencatat aset, kewajiban dan ekuitas dicatat berdasarkan basis akrual. Dalam pelaksanaan basis pencatatan ini dikembangkan teknik jurnal yang disebut jurnal korolari, dimana jurnal korolari ini tidak ditemukan dalam akuntansi komersial.Dengan basis ini, pendapatan diakui pada saat diterima pada rekening umum kas daerah (PSAP 02, paragraf 22). Sedangkan belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas umum daerah (PSAP 02, paragraf 31). Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan (PSAP 02, paragraf 32).Saat ini Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) sedang menyusun SAP berbasis akrual, penerapan basis ini menunggu Rancangan Peraturan Pemerintah tentang SAP yang akan disahkan.Penatausahaan keuangan daerah baik dari sisi pendapatan (penerimaan) maupun dari sisi belanja (pengeluaran) sangatlah penting untuk diperhatikan, kelemahan dalam menatausahakan keuangan daerah ini mengakibatkan lemahnya dalam sistem pengendalian intern keuangan daerah, pada ujungnya akan sangat rendah kualitas bukti-bukti administrasi yang digunakan dalam pencatatan akuntansi.Penatausahaan keuangan daerah berpedomaan kepada Permendagri 13/2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri 59/2007. Penatausahaan keuangan daerah ini meliputi :1. Penatausahaan pendapatan pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan tingkat Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).2. Penatausahaan belanja pada tingkat SKPD dan pada tingkat SKPKD.3. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran sebagai pemerintah daerah dan pembiayaan pada tingkat SKPKD.<br /> Sedangkan tatacara penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara diatur lebih lanjut dalam Permendagri 55/2008.<br /> Dalam struktur pemerintahan daerah, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) merupakan entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi pendapatan, belanja, aset dan selain kas yang terjadi di lingkungan satuan kerja.Proses pencatatan tersebut dilakukan oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) dan pada akhir periode dari catatan tersebut PPK SKPD menyusun laporan keuangan untuk satuan kerja bersangkutan.Pada SKPKD yang dapat berupa Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) pencatatan transaksi-transaksi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua yaitu :a. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai satuan kerja yaitu mencatat transaksi-transaksi keuangan dalam melaksanakan program dan kegiatan pada bagian atau biro yang ada pada BPKD. b. Transaksi-transaksi yang dilakukan oleh SKPKD sebagai pemerintah daerah untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan seperti pendapatan yang berasal dari dana perimbangan dan pendapatan hibah, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga, serta penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan daerah. Namun pada SKPKD tidak perlu dibuat laporan keuangan khusus sebagai satuan kerja dan sebagai pemerintah daerah. Secara teknik akuntansi, laporan keuangan untuk SKPKD ini dapat disatukan menjadi laporan keuangan SKPKD sebagai kantor pusat (home office).Pada akhir tahun penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dilakukan dengan cara mengkonsolidasikan laporan keuangan dari setiap SKPD dengan laporan keuangan SKPKD yang prosesnya dikerjakan oleh fungsi akuntansi SKPKD.Berdasarkan penjelasan diatas maka sistem akuntansi yang digunakan dalam akuntansi keuangan daerah adalah sistem desentralisasi. Pada sistem desentralisasi digunakan akun resiprokal baik pada SKPD maupun pada SKPKD. Pada akuntansi keuangan komersial akun resiprokal yang dimaksud adalah RK Kantor Pusat yang ada pada kantor cabang, berpasangan dengan RK Kantor Cabang yang ada pada kantor pusat. Sama halnya dengan akuntansi keuangan komersial, pada akuntansi pemerintahan akun resiprokal juga ada pada SKPD dan SKPKD yaitu : RK PPKD yang ada pada SKPD berpasangan dengan RK SKPD yang ada pada SKPKD .Untuk dapat menghasilkan LKPD yang memiliki kualitas baik, maka diperlukan pemahaman atas : penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dalam menyusun laporan keuangan, penatausahaan keuangan daerah (menyangkut pengendalian intern), sistem akuntansi, dan komponen laporan keuangan yang dihasilkan. Pemahaman terhadap keempat hal tersebut saling terkait satu sama lainnya dalam menyusun laporan keuangan.Pada awalnya Single entry digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan kepraktisan. Seiring dengan semakin tingginya tuntutan pewujudan good public governance, perubahan tersebut dipandang sebagai solusi yang mendesak untuk diterapkan karena pengaplikasian double entry dapat menghasilkan laporan keuangan yang lengkap dan auditable.Pada sistem pencatatan single entry pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan mencatat satu kali, transaksi yang berakibat bertambahnya kas dicatat pada sisi penerimaan dan transaksi ekonomi yang berakibat berkurangnya kas dicatat pada sisi pengeluaran. Sedangkan pada sistem pencatatan double entry pada dasarnya suatu transaksi ekonomi akan dicatat dua kali yaitu pada sisi debet dan sisi kredit (Abdul Hafiz Tanjung, 2008).Peruban pencatatan dari single entry menjadi double entry menyebabkan berubahnya media pencatatan dan siklus akuntansi penyusunan laporan keuangan pemerintah. Kesimpulan1. Seperti yang kita ketahui di dalam Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban APBD, setiap entitas pelaporan wajib menyajikan laporan keuangan dengan komponen yang terdiri dari :a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);b. Neraca;c. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK), dan<br /> d. Laporan Arus Kas (LAK).Atas komponen tersebut di atas maka lahirlah Laporan Keuangan Pemda yang dibuat melalui proses konsolidasi atau penggabungan terhadap Laporan Keuangan SKPD, informasi keuangan yang berada dalam pengelolaan BUD, BLUD, dan unit-unit terkait lainnya yang mengelola aset pemerintah daerah. 2. Proses penyusunan laporan keuangan baik laporan Bendahara Umum Daerah maupun Laporan Keuangan SKPD hendaklah disusun dalam suatu aturan yang ditetapkan oleh peraturan Kepala Daerah, baik yang mengatur pokok-pokok keuangan daerah maupun yang mengatur kebijakan akuntansi keuangan daerah. Hal ini perlu mengingat dasar pemeriksaan keuangan yang dilakukan oleh BPK RI sebagai mana diatur dalam Undang-Undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara didasarkan dengan kriteria kesesuaian yang diatur di Standar Akuntasi Pemerintahan serta mempedomani prinsip-prinsip pengendalian intern yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Sistem akuntansi ini dilakukan pula oleh PPKD dalam lingkup pengelolaan akuntansi daerah dan PPK SKPD dalam lingkup pengelolaan akuntansi SKPD.3. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang merupakan konsolidasi dari Laporan Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan PPKD hendaklah dapat disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir untuk disampaikan kepada BPK RI. Hal ini perlu segera disampaikan mengingat sebagaimana yang diatur dalam Permendagri nomor 13 tahun 2006, bahwasanya laporan keuangan pemerintah daerah yang sudah diaudit oleh BPK akan menjadi dasar penyusunan dan penyampaian rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD.4. Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 adalah SAP pertama dengan basis cash toward accrual (CTA) atau basis kas menuju akrual. Sesungguhnya UU No. 17 /2003 dan UU No. 1/2004 mengamanatkan agar pemerintah mengakui pendapatan dan belanja dengan basis akrual yang harus dtrapkan selambat-lambatnya mulai tahun 2008. Namun demikian undang-undang tersebut memang merupakan bentuk toleransi Pemerintah untuk menerapkan basis kas menuju akrual sebelum dapat menerapkan basis akrual penuh.SAP dengan basis akrual pada akhirnya lahir pada tahun 2010 ditetapkan dengan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Meskipun SAP berbasis akrual ini telah ditetapkan, akan tetapi didalam pasal 71/2010 dinyatakan bahwa SAP berbasis akrual ditetapkan secara bertahap dari SAP berbasis kas menuju akrual menjadi SAP berbasis akrual.Untuk pengenalan PP No. 71 Tahun 2010 ini yang akan diterapkan pada setiap daerah, tentunya membutuhkan dukungan dari Kepala Pemerintah Daerah untuk mensosialisasikannya ke setiap SKPD di daerahnya masing-masing. Saran1. Adanya responsif dari Kepala Daerah sehingga akan memberikan support untuk memfasilitasi apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung Laporan Keuangan berbasis akrual. Seperti: mendanai perangkat Sistem Laporan Keuangan berbasis komputer, pengadaan diklat ataupun Bintek yang mendukung SDMnya agar bias memahami, menggunakanaplikasi, sekaligus mensosialisasikannya lebih luas lagi kepada para SKPD.2. Melaksanakan komitmen untuk melaksanakan laporan keuangan secara transparan dan melaksanakan laporan dengan sebaik-baiknya untuk mengejar “Opini WTP (wajar tanpa pengecualian)”, sehingga apabila BPK melakukan Audit itu merupakan hal yang menjadi suatu kebutuhan bukan meruapak sebuah beban.3. Sebaiknya Auditor merupakan Fasilitator untuk membantu setiap Objek yang diperiksanya (SKPD) untuk menemukan pemecahan masalah (solusi) sehingga akan menimbulkan motivasi untuk memperbaiki ke arah lebih baik lagi.<br /><br />Sumber: berbagai Web </span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-25241546834077019682014-06-16T09:16:00.002+07:002014-06-16T09:59:12.957+07:00Money Laundering<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Maraknya kasus <i style="font-weight: bold;">Money Laundering</i> di
Indonesia yang dilakukan oleh aparat maupun penjabat publik menjadi
suatu modus yang efektif untuk mengelabui tindak pidana korupsi yang
dilakukan. Berikut ini akan kita bahas secara lengkap mulai dari
pengertian, reguasi, modus, dampak, hingga contoh kasus yang terjadi.</span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>Pendahuluan</b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36.15pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">Masalah <i>money laundering </i>belakangan ini makin mendapatkan perhatian khusus
dari dunia internasional. Perhatian demikian dipicu dengan semakin maraknya
tindak kejahatan ini dari waktu ke waktu, sementara kebanyakan negara belum
menetapkan sistem hukumnya untuk memerangi atau menetapkannya sebagai kejahatan
yang harus diberantas. Mantan Direktur <i>International
Monetary Fund</i> (IMF), Michel Camdessus pernah mengungkapkan bahwa
diperkirakan volume dari <i>money laundering</i>
adalah antara 2 hingga 5 persen GDP dunia.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36.15pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="SV">Money
laundering</span></i><span lang="SV"> sebagai salah
satu jenis kejahatan kerah putih (<i>white
collar crime</i>) sebenarnya sudah ada sejak tahun 1967. </span>Pada saat itu,
seorang perompak di laut, Henry Every, dalam perompakannya terakhir merompak
kapal Portugis berupa berlian senilai £325.000 poundsterling (setara Rp
5.671.250.000,-). Harta rampokan tersebut kemudian dibagi bersama anak buahnya
dan bagian Henry Every ditanamkan pada transaksi perdagangan berlian dimana
ternyata perusahaan berlian tersebut juga merupakan perusahaan pencucian uang
milik perompak lain di darat. </span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36.15pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Namun
istilah <i>money laundering</i> baru muncul
ketika Al Capone, salah satu mafia besar di Amerika Serikat, pada tahun
1920-an, memulai bisnis <i>Laundromats</i>
(tempat cuci otomatis). Bisnis ini dipilih karena menggunakan uang tunai yang
mempercepat proses pencucian uang agar uang yang mereka peroleh dari hasil
pemerasan, pelacuran, perjudian, dan penyelundupan minuman keras terlihat
sebagai uang yang halal. Walau demikian, Al Capone tidak dituntut dan dihukum
dengan pidana penjara atas kejahatan tersebut, akan tetapi lebih karena telah
melakukan penggelapan pajak. </span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 18pt 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36.3pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Selain
Al Capone, terdapat juga Meyer Lansky, mafia yang menghasilkan uang dari
kegiatan perjudian dan menutupi bisnis ilegalnya itu dengan mendirikan bisnis
hotel, lapangan golf dan perusahaan pengemasan daging. Uang hasil bisnis ilegal
ini dikirimkan ke beberapa bank-bank di Swiss yang sangat mengutamakan
kerahasian nasabah, untuk didepositokan. Deposito ini kemudian diagunkan untuk
mendapatkan pinjaman yang dipergunakan untuk
membangun bisnis legalnya. Berbeda dengan Al Capone, Meyer Lansky justru
terbebas dari tuntutan melakukan penggelapan pajak dan tindak pidana termasuk
tindak pidana pencucian uang yang dilakukannya.</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>Pengertian <i>Money Laundering</i></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Dalam Undang-Undang Pencucian Uang (UUPU) Tahun 2002, istilah
<i>money laundering </i>disebut dengan
pencucian uang. Kata <i>money</i> dalam
istilah tersebut dapat diistilahkan sebagai <i>dirty
money, hot money, illegal money, </i>atau<i>
illicit money</i>. Prof. Remy Sjahdeini, pakar perbankan mengatakan bahwa tidak
ada definisi yang universal dan komprehensif mengenai <i>money laundering, </i>karena berbagai pihak seperti institusi-institusi
investigasi, kalangan pengusaha, negara-negara<i> </i>dan organisasi-organisasi lainnya memiliki definisi sendiri untuk
itu (Sjahdeini, 1999).</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Basle Committee, pada Tahun 1988
mengeluarkan suatu penyataan:</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
“<i>criminal and their associates use the financial system to make payment
and transfers of funds from one account to another, to hide the source and
beneficial ownership of money and to provide storage for bank-notes through a
safe-deposit facility. This activities are commonly referred to as money
laundering </i>(IMF, 1994).</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Menurut Neil Jensen, <i>money
laundering</i> diartikan sebagai proses perubahan keuntungan dari
kegiatan-kegiatan yang melawan hukum menjadi aset keuangan dan terlihat seolah-
olah diperoleh dari sumber-sumber yang bersifat legal (Neil Jensen et al.,
1995).</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Sarah N. Welling dalam Brent Fisse,
David Eraser & Graeme Coss mengemukakan bahwa <i>money laundering </i>adalah:</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
“<i>the process by which one conceals the existence, illegal source, or
illegal application of income, and then disguises that income to make it appear
legitimate</i>” (Brent Fisse et al., 1992).</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Pada
dasarnya juga dikemukakan dalam buku “<i>White
Collar Crime Cases and Materials</i>”, bahwa “<i>money laundering is the concealment of existence, nature or illegal
source or illicit funds in such a manner that the funds, will appear legitimate
if discovered</i>” (Pamela H. Bucy, 1992).</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 17.85pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Sementara
itu, kementrian Kehakiman Kanada merumuskan <i>money
laundering </i>dengan mengatakan sebagai <i>the
conversion or transfer of property, knowing that such property is derived from
criminal activity, for the purpose of concealing the illicit nature and origin
of property from government authorities </i>(Sjahdeini, Op. cit).</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 18pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Prof.
M. Giovanoli dari Bank for International Settlement membuat pengertian berupa:
suatu proses dimana aset-aset pelaku, terutama aset tunai yang diperoleh dari
suatu tindak pidana, dimanipulasikan sedemikian rupa sehingga aset-aset
tersebut seolah-olah berasal dari sumber yang sah (Jurnal Hukum Bisnis, Vol.3,
1998). Dari beberapa definisi tersebut, disimpulkan bahwa <i>money laundering</i> adalah perbuatan yang bertujuan mengubah suatu
perolehan dana secara tidak sah supaya terlihat diperoleh dari dana atau modal
yang sah.</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>Regulasi</b><b> <span lang="SV"></span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">Sebelum tahun 1986, tindakan pencucian
uang bukan merupakan kejahatan. Pada tahun 1980-an, jutaan uang hasil tindak
kejahatan masuk dalam bisnis legal dan usaha-usaha ekonomi lain. Bahkan praktek
<i>money laundering</i> tidak lagi
sesederhana yang dilakukan Al Capone atau Meyer Lansky. Contohnya adalah
pengakuan dari seorang mafia obat bius, Franklin Jurador yang menceritakan
pemindahtanganan uang hasil kejahatan ke bisnis legal dilakukan dalam berbagai
transaksi antara lain jual beli fiktif asset atau penitipan fiktif untuk
keperluan investasi, yang melibatkan lebih banyak pihak, tidak hanya secara
domestik namun juga antar negara, dengan transaksi yang lebih rumit. Bahkan
berkembangnya transaksi <i>money laundering</i>
juga didukung fasilitas finansial dunia perbankan, seperti layanan nomor
rekening istimewa atau <i>nostro account</i> yang diberikan bank-bank Swiss sejak tahun
1930-an. Layanan ini mengidentifikasi nasabah dengan nomor sandi yang digunakan
untuk transaksi sehingga bank tidak mengetahui
siapa nasabah dan pihak yang menjadi lawan transaksi. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36.15pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">Beberapa bank di kawasan lepas pantai juga
menyediakan fasilitas transfer uang antar negara, manajemen pengelolaan dana
dan perlindungan asset yang mempermudah kegiatan pencucian uang. Perkembangan
kejahatan kerah putih ini menimbulkan kekhawatiran internasional sebab
dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas perekonomian karena perputaran dana
dalam jumlah besar yang terjadi secara cepat dari satu tempat ke tempat lain
bahkan dari satu atau lebih negara ke satu atau lebih negara lain. Untuk itu
maka masalah <i>money laundering</i> mulai menjadi perhatian dan dibentuk beberapa
peraturan perundang-undangan baik yang bersifat internasional maupun nasional :
</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">a. </span>Amerika Serikat : </span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Memiliki
berbagai macam peraturan perundang-undangan seperti The <i>Bank Secrecy Act</i> (1970), <i>Money
Laundering Central Act</i> (1986), <i>The
Annunzio Wylie Act</i> dan <i>Money
Laundering Suppression Act</i> (1994).
Dalam <i>Bank Secrecy Act</i>,
terdapat kewajiban lembaga keuangan untuk melaporkan setiap transaksi alat
pembayaran yang melebihi $10,000 kepada <i>Internal
Revenue Service</i> yang dikenal dengan
nama <i>Currency
Transaction Report</i> (CTR). Termasuk juga di dalamnya <i>Foreign
Transactions Reporting Act</i> yang memperbesar jumlah informasi keuangan yang
harus disampaikan kepada instansi-instansi pemerintah yang bersangkutan dengan
tindakan pidana, perpajakan dan penuntutan.
</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Setelahnya dalam <i>Money
Laundering Central Act</i> (MLCA) diatur adanya unsur yang harus dipenuhi untuk
mengkategorikan tindak pidana pencucian uang yakni : </span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">(1) terdapat transaksi finansial atau perpindahan
internasional; dan </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">(2)
terdapat kegiatan melanggar hukum tertentu. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
b. Swiss, Thailand,
Spanyol, Italia, Inggris, Jerman dan Perancis
</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Swiss memiliki <i>The
Money Laundering Act</i> (1998), Thailand
memiliki The <i>Money Laundering Prevention
and Suppresion Act</i> (1999), Spanyol
memiliki The <i>Money Laundering Law</i>
(1993). Sementara untuk negara Italia, Inggris, Jerman dan Perancis memiliki <i>Penal Code</i> yang mengatur ketentuan anti <i>money laundering</i>. </span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
c. Indonesia</span> </div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Pada
tahun 1988, <i>United Nations Convention
Against Illicit Traffic in Narcotic Drugs and Psychotropic Substances</i> atau
lebih dikenal <i>UN Drugs Convention</i>
ditandatangani 106 negara, dan Indonesia menjadi salah satu negara anggota yang
kemudian baru meratifikasi melalui UU No. 7 Tahun 1997 tentang Pengesahan
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap
Narkotika dan Psikotropika. </span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Selanjutnya
pada tahun 1989 dan 1990 negara-negara yang tergabung dalam Group 7
melahirkan <i>The Financial Action Task Force on Money Laundering</i> (FATF) yang
bertujuan mendorong negara-negara agar menyusun peraturan perundang-undangan
untuk mencegah mengalirnya uang hasil perdagangan narkotik baik melalui bank
maupun lembaga keuangan bukan bank. Pada bulan April 1990, FATF memperluas
pesertanya mencakup pusat keuangan 15 negara yang kemudian mengeluarkan
rekomendasi yang paralel dengan <i>UN Drug
Convention</i> agar negara-negara menciptakan peraturan perundang-undangan
mengawasi <i>money laundering</i>.</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Upaya
pemberantasan peredaran gelap obat bius ini diikuti dengan upaya pemberantasan
pencucian uang dalam skala internasional karena kegiatan pencucian uang kerap
kali digunakan untuk menutupi hasil perdagangan obat bius yang diwujudkan dalam
pembentukan konvensi <i>The International
Anti-Money Laundering Legal Regime</i>. <span lang="SV">Konvensi ini mewajibkan negara-negara penandatangan menjadikan pencucian
uang sebagai suatu tindakan kriminal dan tergolong kejahatan berat. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span lang="SV"> Selanjutnya pada tahun 1998 dibentuk <i>Basle Committee on Banking Regulations dan
Supervisory Practices </i>yang terdiri dari perwakilan-perwakilan Bank Sentral
dan badan-badan pengawas negara-negara industri, dimana bank harus mengambil
langkah-langkah yang masuk akal untuk menetapkan identitas nasabahnya yang
dikenal dengan <i>Know Your-Customer Rule</i>. Indonesia kemudian mengeluarkan Peraturan
Bank Indonesia Nomor 3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
yang telah diubah kedua kali dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
5/21/PBI/2003. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">Walaupun secara <i>de jure</i>, BI telah mengeluarkan peraturan BI No. 3/10/PBI/2001
tanggal 18 Juni 2001 tentang Penerapan Prinsip Pengenalan Nasabah, namun
peraturan ini sulit diterapkan untuk memberantas transaksi <i>money laundering</i>. </span>Penerapan ini dibatasi oleh UU No. 10
Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dimana
Bank wajib merahasiakan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya
kecuali untuk kepentingan perpajakan, untuk penyelesaian piutang bank yang
sudah diserahkan kepada Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara/Panitia Urusan
Piutang Negara, untuk kepentingan peradilan dalam perkara pidana, atas
permintaan, persetujuan atau kuasa dari nasabah penyimpan yang dibuat
secara tertulis, atau dalam hal si
nasabah meninggal dunia sehingga ahli waris yang sah wajib diberitahukan mengenai
simpanan nasabah yang bersangkutan. </span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Akan tetapi, penerbitan Peraturan Bank
Indonesia ini belum dianggap cukup oleh FATF untuk menanggulangi pencucian
uang. <span lang="SV">FATF sendiri sudah
mengeluarkan beberapa rekomendasi yang berkaitan dengan praktek pencucian uang.
Rekomendasi tersebut mempunyai tiga ruang lingkup yaitu mengenai peningkatan
sistem hukum nasional, peningkatan peranan sistem finansial, dan memperkuat
kerjasama internasional. Semua rekomendasi FATF ini menjadi standar
internasional untuk mengukur apakah anggota FATF telah mematuhi rekomendasi itu
dan memberikan usulan-usulan untuk perbaikan upaya pemberantasan pencucian
uang, dan Indonesia dipandang belum mendukung upaya pemberantasan pencucian
uang. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 18pt 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">Indonesia dimasukkan dalam daftar Negara
wilayah yang tidak bekerjasama <i>Non Cooperative
Countries and Teritories</i> (NCCTs) pada bulan Juni 2001 oleh <i>Organization for Economic Cooperation and
Development</i> (OECD) dari FATF, dan hal ini berlangsung sampai dengan
Februari 2002 mengingat FATF menganggap kurang ada upaya Indonesia dalam
memerangi pencucian uang, yang dibuktikan dengan belum adanya program penegakan
hukum pencucian yang efektif, belum ada tindakan hukum terhadap para pelaku
kejahatan <i>money laundering</i>, belum
adanya peningkatan kerja dalam lembaga keuangan untuk memerangi praktek <i>money
laundering</i>, belum adanya sistem yang
mewajibkan pelaporan transaksi keuangan yang mencurigakan, belum adanya kerja
sama dengan Negara-negara lain, institusi-institusi internasional atau belum
adanya identifikasi nasabah dan belum ada perangkat hukum untuk mengatasi
praktek <i>money laundering</i> yang dibuktikan dengan belum adanya Undang-Undang
Anti Pencucian Uang.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify; text-indent: 0.15pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">Dampak <i>Money
Laundering</i> </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">1. Dampak
ekonomi mikro </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 3pt 44.8pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">a. Cara
perolehan uang yang ilegal mengganggu jalannya mekanisme pasar. Esensi sistem
pasar adalah adanya pengakuan dan perlindungan terhadap pemilikan pribadi atas
faktor-faktor produksi maupun atas barang-barang serta jasa-jasa yang digunakan
untuk keperluan konsumsi. Namun dengan adanya peluang perolehan uang yang
ilegal telah menunjukkan tidak adanya perlindungan dari penguasa atas hak
milik, pasar menjadi tidak efisien yang ditunjukkan dengan meningkatnya biaya
transaksi pasar, adanya akses yang asimetris pada informasi pasar yang
menyebabkan transaksi bersifat <i>zero sum
game</i> dalam arti bahwa keuntungan suatu pihak dapat membawa kerugian bagi
pihak lain. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 12pt 44.8pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">b. Transaksi
keuangan untuk melegalkan hasil perolehan uang yang ilegal membawa dampak
penurunan produktifitas masyarakat. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 3pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">2. Dampak
ekonomi makro </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 3pt 44.8pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">a. Tindak
pidana pencucian uang menghindarkan kewajiban pembayaran pajak yang berarti
mengurangi penerimaan negara.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 3pt 44.8pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">b. Apabila
transaksi keuangan yang dilakukan adalah dengan membawa uang yang ilegal ke
luar negeri, maka akan menambah defisit neraca pembayaran luar negeri. selain
itu juga mengakibatkan berkurangnya dana perbankan yang menyebabkan kesulitan
bank melakukan ekspansi kredit.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 18pt 44.8pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">c. Apabila
negara memperoleh sejumlah uang ilegal dari luar negeri maka akan menambah
kegoncangan stabilitas ekonomi makro. Terlebih untuk negara yang tidak memiliki
cukup banyak instrumen moneter sehingga tidak mampu mensterilisasi dampak
moneter pemasukan modal. Jika bank sentral membeli devisa yang masuk itu sebagai
upaya untuk mempertahankan nilai tukar luar negeri mata uang nasionalnya,
jumlah uang beredar akan bertambah dengan cepat dan tambahan jumlah uang
beredar itu akan menyulut inflasi sehingga menimbulkan gangguan pada
keseimbangan internal perekonomian. Akan tetapi, jika bank sentral tidak
membeli devisa yang masuk akan menguatkan nilai tukar mata uang nasional yang
menyebabkan berkurangnya insentif kegiatan ekspor. Pengurangan ini akan
menambah defisit neraca pembayaran luar negeri. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">Tahapan Pencucian Uang </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">a. <u>Tahap penempatan (<i>placement</i>)</u>, merupakan tahap pengumpulan dan penempatan uang
hasil kejahatan pada suatu bank atau tempat tertentu yang diperkirakan aman
guna mengubah bentuk uang tersebut agar tidak teridentifikasi, biasanya
sejumlah uang tunai dalam jumlah besar dibagi dalam jumlah yang lebih kecil dan
ditempatkan pada beberapa rekening di beberapa tempat; </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">b. <u>Tahap
pelapisan (<i>layering</i>)</u>, merupakan upaya untuk mengurangi jejak asal
muasal uang tersebut diperoleh atau ciri-ciri asli dari uang hasil kejahatan
tersebut atau nama pemilik uang hasil tindak pidana, dengan melibatkan
tempat-tempat atau bank di negara-negara dimana kerahasiaan bank akan
menyulitkan pelacakan jejak uang.
Tindakan ini dapat berupa transfer ke negara lain dalam bentuk mata uang asing,
pembelian property, pembelian saham pada bursa efek menggunakan deposit yang
ada di Bank A untuk meminjam uang di Bank B dan sebagainya. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 18pt 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">c. <u>Tahap penggabungan (<i>integration</i>)</u>, merupakan tahap mengumpulkan dan menyatukan
kembali uang hasil kejahatan yang telah melalui tahap pelapisan dalam suatu
proses arus keuangan yang sah. Pada tahap ini uang hasil kejahatan benar-benar
telah bersih dan sulit untuk dikenali sebagai hasil tindak pidana, muncul
kembali sebagai asset atau investasi yang tampak legal.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">Modus Pencucian Uang </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">Dalam perbuatan tindak pidana pencucian
uang terdapat kategori beberapa modus yang didasarkan pada tipologinya: </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">a. Tipologi
dasar: </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">1). <u>Modus orang
ketiga</u>, yaitu dengan menggunakan seseorang untuk menjalankan perbuatan
tertentu yang diinginkan oleh pelaku pencurian uang, dengan menggunakan atau
mengatasnamakan orang ketiga atau orang lain lagi yang berlainan. Ciri-cirinya
adalah: orang ketiga hampir selalu nyata dan bukan hanya nama palsu dalam
dokumen, orang ketiga biasanya menyadari ia dipergunakan, orang ketiga tersebut
merupakan orang kepercayaan yang bisa dikendalikan, dan hubungannya dengan
pelaku sangat dekat sehingga dapat berkomunikasi setiap saat. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">2). <u>Modus
topeng usaha sederhana</u>, merupakan kelanjutan modus orang ketiga, dimana
orang tersebut akan diperintahkan untuk mendirikan suatu bidang usaha dengan
menggunakan kekayaan yang merupakan hasil tindak pidana. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">3). <u>Modus
perbankan sederhana</u>, dapat merupakan kelanjutan modus pertama dan kedua,
namun juga dapat berdiri sendiri. Disini terjadi perpindahan sistem transaksi
tunai yang berubah dalam bentuk cek kontan, cek perjalanan, atau bentuk lain
dalam deposito, tabungan yang dapat ditransfer dengan cepat dan digunakan lagi
dalam pembelian aset-aset. Modus ini banyak meninggalkan jejak melalui dokumen
rekening koran, cek, dan data-data lain yang mengarah pada nasabah itu, serta
keluar masuknya dari proses transaksi baik yang menuju pada seseorang maupun
pada aset-aset, atau pun pada pembayaran-pembayaran lain. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 18pt 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">4). <u>Modus
kombinasi perbankan atau usaha</u>, yang dilakukan oleh orang ketiga yang
menguasai suatu usaha dengan memasukkan uang hasil kejahatan ke bank untuk
kemudian ditukar dengan cek yang kemudian digunakan untuk pembelian aset atau
pendirian usaha-usaha lain.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">b. Tipologi
ekonomi: </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">1). <u>Model <i>smurfing</i></u>,
yakni pelaku menggunakan rekan-rekannya yang banyak untuk memecah sejumlah
besar uang tunai dalam jumlah-jumlah kecil dibawah batas uang tunai sehingga
bank tidak mencurigai kegiatan tersebut untuk kemudian uang tunai tersebut
ditukarkan di bank dengan cek wisata atau cek kontan. Bentuk lain adalah dengan
memasukkan dalam rekening para smurfing
di satu tempat pada suatu bank kemudian mengambil pada bank yang sama di
kota yang berbeda atau disetorkan pada rekening-rekening pelaku pencucian uang
di kota lain sehingga terkumpul dalam beberapa rekening pelaku pencucian uang.
Rekening ini tidak langsung atas nama pelaku namun bisa menunjuk pada suatu
perusahaan lain atau rekening lain yang disamarkan nama pemiliknya. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">2). <u>Model perusahaan rangka</u>, disebut
demikian karena perusahaan ini sebenarnya tidak menjalankan kegiatan usaha
apapun, melainkan dibentuk agar rekening perusahaannya dapat digunakan untuk
memindahkan sesuatu atau uang. Perusahaan rangka dapat digunakan untuk
penempatan (placement) dana sementara sebelum dipindah atau digunakan lagi. Perusahaan rangka dapat
terhubung satu dengan yang lain misal saham PT A dimiliki oleh PT B yang berada
di daerah atau Negara lain, sementara saham PT B sebagian dimiliki oleh PT A,
PT B, PT C, dan/atau PT D yang berada di daerah atau Negara lain </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">3). <u>Modus pinjaman kembali</u>, adalah suatu
variasi dari kombinasi modus perbankan dan modus usaha. Contohnya : pelaku
pencucian uang menyerahkan uang hasil tindak pidana kepada A (orang ketiga),
dan A memasukkan sebagian dana tersebut ke bank B dan sebagian dana juga
didepositokan ke bank C. Selain itu A meminjam uang ke bank D. Dengan bunga
deposito bank C, A kemudian membayar bunga dan pokok pinjamannya dari bank D.
Dari segi jumlah memang terdapat kerugian karena harus membayar bunga pinjaman
namun uang illegal tersebut telah berubah menjadi uang pinjaman yang bersih
dengan dokumen yang lengkap. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">4). <u>Modus menyerupai MLM</u>. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">5). <u>Modus <i>under
invoicing</i></u>, yaitu modus untuk memasukkan uang hasil tindak pidana dalam
pembelian suatu barang yang nilai jual barang tersebut sebenarnya lebih besar
daripada yang dicantumkan dalam faktur. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">6). <u>Modus
<i>over invoicing</i></u>, merupakan kebalikan dari modus <i>under
invoicing</i>. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">7). <u>Modus <i>over
invoicing</i> II</u>, dimana sebenarnya tidak ada barang yang diperjualbelikan,
yang ada hanya faktur-faktur yang dijadikan bukti pembelian (penjualan fiktif)
sebab penjual dan pembeli sebenarnya adalah pelaku pencucian uang. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 18pt 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">8). <u>Modus pembelian kembali</u>, dimana pelaku menggunakan dana yang telah dicuci
untuk membeli sesuatu yang telah dia miliki. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">c. Tipologi
<i>Information Technology</i> (IT): </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">1). <u>Modus E-Bisnis</u>, hampir sama dengan
modus menyerupai MLM, namun menggunakan sarana internet. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 18pt 35.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.85pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">2). <u>Modus <i>scanner</i></u>
merupakan tindak pidana pencucian uang
dengan <i>predicate crime</i> berupa penipuan dan pemalsuan atas
dokumen-dokumen transaksi keuangan. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="SV">d. Tipologi hitek:</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="SV">Suatu bentuk kejahatan terorganisir secara
skema namun orang-orang kunci tidak saling mengenal, nilai uang relatif tidak
besar tetapi bila dikumpulkan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Dikenal
dengan nama modus <i>cleaning </i>dimana
kejahatan ini biasanya dilakukan dengan menembus sistem <i>database</i> suatu bank.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>Beberapa Kasus
Money Laundering Di Indonesia </b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 27pt; text-align: justify; text-indent: -27pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<b><span lang="IT"><span style="font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><b><span lang="IT">Transaksi di Luar Profile Nasabah</span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 27pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IT">AB seorang pegawai disalah satu instansi
pemerintah, pada bulan April 2007, melakukan penyetoran dana ke rekeningnya di
Bank Z dalam bentuk valuta asing senilai USD 500.000 (Rp 4,5 M). </span>Dana
tersebut selanjutnya dipindahkan ke beberapa rekening milik istri, teman kerja
dan seorang wanita berprofesi pemandu lagu. Transaksi setoran valas tersebut
dinilai tidak wajar dan tidak sesuai dengan profil AB selaku pegawai disalah
satu instansi pemerintah. Bank Z melaporkan transaski tersebut kepada otoritas
berwenang. </span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 27pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Berdasarkan
analisis otoritas berwenang diindikasikan adanya unsur tindak pidana sehingga
diteruskan kepada pihak penyidik untuk proses investigasi lebih lanjut. Sesuai
hasil penyidikan diketahui bahwa dana yang disetorkan oleh AB ke rekeningnya di
Bank Z berasal dari pemberian (gratifikasi) PT X karena AB telah membantu
melakukan mark down (mengurangi) penerimaan pajak dari setoran PT X ke negara
senilai Rp 70 M pada tahun 2007. Kasus ini telah dilimpahkan ke pengadilan dan
Majelis Hakim telah menjatuhkan vonis 8 (delapan) tahun penjara terhadap AB
karena terbukti telah melakukan TPPU dari hasil gratifikasi.</span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 6pt 27pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<b style="background-color: white; line-height: 150%; text-indent: 36pt;"> </b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>7.2. Penyuapan
kepada pejabat melalui perusahaan pembiayaan</b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: 12pt;">Mr. A seorang karyawan swasta mengajukan permohonan
pembiayan leasing atas 1 (satu) unit mobil mewah senilai Rp 450 juta kepada
perusahaan leasing (PT Z). Setelah disetujui, Mr. A menandatangani kontrak
leasing yg diikuti dengan penerimaan sebuah unit mobil dari PT Z. Selanjutnya,
cicilan selalu dibayarkan oleh Mr. A kepada PT Z. Pada kenyataannya,
surat-surat kepemilikan mobil tersebut bukan atas nama Mr. A melainkan atas
nama Mr. B. Dengan kata lain, penguasaan kepemilikan mobil mewah tersebut
berada dibawah kendali Mr. B yang diidentifikasi sebagai seorang pejabat di
instansi pemerintah. Dari hasil peggalian informasi oleh perusahaan leasing
diketahui bahwa perusahaan Mr. A adalah pemenang tender dalam proses lelang
proyek pengadaan barang dan jasa di kantor Mr. B. Berdasarkan hal tersebut,
perusahaan leasing menyampaikan LTKM kepada PPATK. </span></span></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"></span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-18270862907507830122014-06-16T09:15:00.001+07:002014-06-16T10:00:41.345+07:00Kebijakan Publik dalam Eksternalitas<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span style="line-height: 150%;">PENDAHULUAN </span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Keterkaitan
suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar adalah
eksternalitas. Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah
suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik
dampak yang menguntungkan maupun yang merugikan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Dalam
kenyataannya, baik dampak negatif maupun positif bisa terjadi secara bersamaan
dan simultan. Jadi, yang dimaksud dengan eksternalitas hanyalah apabila
tindakan seseorang mempunyai dampak terhadap orang lain atau segolongan orang
lain tanpa adanya kompensasi apapun juga sehingga timbul inefisiensi
dalam alokasi faktor produksi.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Efisiensi
alokasi sumberdaya dan distribusi konsumsi dalam ekonomi pasar dengan kompetisi
bebas dan sempurna bisa terganggu, jika aktivitas dan tindakan invividu pelaku
ekonomi baik produsen maupun konsumen mempunyai dampak (<i>externality</i>)
baik terhadap mereka sendiri maupun terhadap pihak lain. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 5.75pt 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Eksternalitas dapat terjadi dari empat interaksi ekonomi
berikut ini :</span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 5.75pt 6pt 24pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Dampak produsen terhadap produsen
lain (<i>effects of producers on other producers</i>)</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 5.75pt 6pt 24pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Dampak produsen terhadap konsumen (<i>effects
of producers on consumers</i>)</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 5.75pt 6pt 24pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Dampak konsumen terhadap konsumen
lain (<i>effects of consumers on consumers</i>)</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 5.75pt 6pt 24pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">4.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Dampak konsumen terhadap produsen (<i>effects
of consumers on producers</i>)</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 5.75pt 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Lebih
jauh Baumol dan Oates (1975) menjelaskan konsep ekternalitas dalam dua hal yang
berbeda, yaitu :</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 5.75pt 6pt 24pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Eksternalitas yang bisa habis (<i>a
deplatable externality</i>) yaitu suatu dampak eksternal yang mempunyai ciri
barang individu (<i>private good</i>) yang mana jika barang itu dikonsumsi oleh
seseorang individu, barang itu tidak bisa dikonsumsi oleh orang lain.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 5.75pt 6pt 24pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span style="line-height: 150%;">Eksternalitas yang tidak habis (<i>an
undeplate externality</i>) adalah suatu efek eksternal yang mempunyai ciri
barang publik (<i>public goods</i>) yang mana barang tersebut bisa dikonsumsi
oleh seseorang, dan juga bagi orang lain. Dengan kata lain, besarnya
konsumsi seseorang akan barang tersebut tidak akan mengurangi konsumsi bagi
yang lainnya.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Dari dua
konsep eketernalitas ini, eksternalitas jenis kedua merupakan masalah
pelik/rumit dalam ekonomi lingkungan. Keberadaan eksternalitas yang
merupakan barang publik seperti polusi udara, air, dan suara merupakan contoh
eksternalitas jenis yang tidak habis, yang memerlukan instrumen ekonomi untuk
menginternalisasikan dampak tersebut dalam aktivitas dan analisa ekonomi.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">SOLUSI
PUBLIK TERHADAP EKSTERNALITAS</span></b><b><span style="line-height: 150%;"></span></b></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang
perlu dan dapat mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak-pihak non
pemerintah, baik itu pribadi/kelompok maupun perusahaan/organisasi
kemasyarakatan. Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah
maupun pihak swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan
eksternalitas itu sama saja, yakni untuk mendorong alokasi sumber daya agar
mendekati kondisi yang optimum secara sosial. Pada pembahasan berikut
kita akan menelaah solusi regulasi dan menciptakan pasar yang dilakukan oleh
pemerintah dan pribadi dalam mengatasi persoalan eksternalitas. </span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Regulasi</span></b><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Publik melalui pemerintah dapat mengatasi suatu
eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku tertentu dari
pihak-pihak tertentu. Sebagai contoh, untuk mengatasi kebiasaan membuang limbah
beracun ke sungai, yang biaya sosialnya jauh lebih besar dari pada
keuntungan pihak-pihak yang melakukannya,
pemerintah dapat menyatakannya sebagai tindakan kriminal dan akan mengadili
serta menghukum pelakunya. Dalam kasus ini pemerintah menggunakan regulasi atau
pendekatan komando dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas tadi. Namun
kasus-kasus polusi umumnya tidak sesederhanana itu. Tuntutan para pecinta
lingkungan untuk menghapuskan segala bentuk polusi, sesungguhnya tidak
mungkin terpenuhi, karana polusi merupakan efek sampingan tak terelakkan dari
kegiatan industri. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Jadi, yang harus diupayakan
bukan penghapusan polusi secara total, melainkan pembatasan polusi hingga
ambang tertentu, sehingga tidak terlalu merusak
lingkungan namun tidak juga menghalangi kegiatan produksi. </span><span style="line-height: 150%;">Untuk menentukan
ambang aman tersebut, kita harus menghitung segala
untung ruginya secara cermat. Di Amerika Serikat,
Badan Perlindungan Lingkungan Hidup
(EPA/<i>Environmental</i> <i>Protection</i> <i>Agency)</i> adalah lembaga yang
diserahi wewenang dan tugas untuk merumuskan, melaksanakan, dan mengawasi
berbagai regulasi yang dimaksudkan untuk melindungi lingkungan hidup.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Bentuk regulasi dibidang lingkungan hidup itu sendiri
bisa bermacam-macam. Adakalanya EPA langsung menetapakan batasan polusi
yang diperbolehkan untuk suatu perusahaan. Terkadang EPA mewajibkan
pemakaian teknologi atau peralalatan tertentu untuk mengurangi polusi di
pabrik-pabrik. Di semua kasus, demi memperoleh suatu peraturan yang baik dan
tepat guna, para pejabat pemerintah harus mengetahui spesifikasi dari setiap
jenis/sektor industri, dan berbagai alternatif teknologi yang dapat diterapkan
oleh industri yang bersangkutan, dalam rangka mengurangi atau membatasi polusi.
Masalahnya, informasi seperti ini sulit di dapatkan.</span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span style="line-height: 150%;">Menciptakan
Pasar</span></b><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Sekarang,
mari kita andaikan EPA (<i>Enviromental Protection Agency</i>)
mengesampingkan saran para ekonom, dan menerapkan pendekatan formal. EPA
mengeluarkan peraturan yang mengharu<i>s</i>kan setiap pabrik, untuk menurunkan
limbahnya hingga 300 ton per tahun. Namun, hanya sehari setelah
peraturan itu diumumkan, pimpinan dua perusahaan, yang
satu dan pabrik baja dan yang lain dari pabrik kertas, datang ke kantor EPA
untuk mengajukan suatu usulan.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Pabrik
baja perlu menaikkan ambang polusinya, misalnya satu ton per tahun. Agar polusi
total tidak bertambah, pengelola pabrik kertas bersedia menurunkan polusinya
sebanyak itu, asalkan si pemilik pabrik baja memberikan kompensasi Rp.
5.000.000.- dan permintaan ini sudah disanggupi oleh pemilik pabrik baja.
Haruskan EPA mengizinkan kedua pabrik itu melakukan jual-beli hak berpolusi
sendiri ?</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 115%;"></span><br clear="all" style="mso-special-character: line-break; page-break-before: always;" /><span style="line-height: 115%;">
</span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Dari sudut
pandang efisiensi ekonomi pemberian izin bagi kedua pabrik tersebut akan
menjadi kebijakan yang baik. Kesepakatan antara kedua pabrik itu akan menguntungkan
keduanya, karena mereka secara sukarela menyetujuinya. Di samping itu,
kesepakatan itu tidak akan mengakibatkan dampak eksternal apa pun, karena batas
posisi total tidak dilanggar. Jadi, kesejahteraan total akan meningkat kalau
EPA mengizinkan kedua pabrik itu melakukan jual-beli hak berpolusi. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Logika
yang sama yang berlaku untuk setiap transfer hak berpolusi secara sukarela, dan
satu perusahaan ke perusahaan lain. Jika kemudian EPA
memang mengizinkan hal itu, maka sesungguhnya EPA telah
menciptakan sumber daya langka yang baru, yakni hak berpolusi. Pasar yang
memperdagangkan hak berpolusi ini selanjutnya pasti akan tumbuh dan berkembang,
dan pada gilirannya, pasar ini akan tunduk pada kekuatan-kekuatan
penawaran dan permintaan. Perusahaan-perusahaan yang
dihadapkan pada biaya yang sangat tinggi untuk berpolusi, pasti akan aktif
dipasar itu, karena bagi mereka, membeli hak berpolusi lebih
murah dibanding melakukan investasi
baru untuk menurunkan polusi
pabrik-pabrik mereka. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan
yang tidak dihadapkan pada kendala yang berat untuk menurunkan polusi, pasti
akan senang hati menjual haknya berpolusi karena
hal itu akan memberinya pendapatan cuma-cuma. </span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Satu
keuntungan dari berkembangnya pasar hak berpolusi ini, adalah
alokasi/pembagian awal izin berpolusi dikalangan
perusahaan tidak akan menjadi masalah, jika ditinjau dari sudut pandang
efisien ekonomi. Logika yang melatarbelakangi
kesimpulan tersebut mirip dengan mendasari teorema Coase.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Perusahaan-perusahaan
yang paling mampu menurunkan polusi akan menjual haknya berpolusi, sedangkan
perusahaan yang harus mengeluarkan biaya besar untuk menurunkan polusi, akan
menjadi pembelinya. Selama pasar hak berpolusi ini dibiarkan bekerja dengan
bebas, maka alokasi akhirnya akan lebih efisien dibanding alokasi awalnya,
terlepas dari sebaik apapun alokasi awal tersebut.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="line-height: 150%;">Meskipun
penurunan polusi melalui pemberlakuan izin polusi nampak berbeda kasusnya dari
penerapan pajak Pigovian, sesungguhnya dampak akhir dari kedua kebijakan ini
akan sama saja. Dalam kedua kasus ini, perusahaan tetap harus membayar atas
polusi yang ditimbulkannya. Dalam kasus pajak Pigovian, perusahaan pencipta
polusi harus membayar pajak atau semacam denda kepada pemerintah, atas polusi
yang ditimbulkannya itu, sedangkan pada kasus izin polusi, perusahaan harus
membeli izin itu dari pemerintah. Bahkan perusahaan-perusahaan yang sudah
memiliki izin polusi tetap harus membayar dalam bentuk lain, yakni biaya
oportunitas berpolusi berupa pendapatan yang akan mereka peroleh seandainya
mereka menjual izin polusi itu dalam sebuah pasar terbuka. Dengan demikian,
penerapan izin polusi, dapat menginternalisasikan eksternalitas, dengan memaksa
perusahaan menanggung ongkos tertentu untuk berpolusi.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0cm 6pt 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Panel yang terdapat pada gambar dibawah ini
menunjukkan kurva permintaan atas hak berpolusi. Kurva permintaan ini
memperlihatkan bahwa semakin rendah biaya atau harga polusi, akan semakin
tinggi permintaan polusi artinya perusahaan-perusahaan
akan lebih leluasa berpolusi, karena biayanya relatif rendah.
Selanjutnya pada gambar EPA secara langsung membatasi
kuantitas polusi dengan cara menerbitkan sejumlah izin polusi
terbatas. Dalam kasus ini, kurva penawaran hak berpolusi bersifat inelastis
sempuma (Karena perusahaan-perusahaan langsung dijatah kuantitas polusinya,
sebanyak izin polusi yang ada). Di sini, posisi kurva permintaan akan
menentukan harga polusi.</span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Dalam beberapa hal, penjualan izin
polusi bisa lebih baik, misalkan saja EPA suatu ketika ingin membatasi limbah
yang dibuang di sungai tidak lebih dari 600 ton. Dalam kasus ini, pemecahan
akan diperoleh dengan melelang izin polusi sebanyak 600 ton limbah. </span><span style="line-height: 150%;">Hasil lelang ini akan memberi
pendapatan yang dapat digunakan untuk konservasi alam akibat polusi tersebut.</span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;"></span></b><br clear="all" style="page-break-before: always;" /><b><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">
</span></b></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">KESIMPULAN</span></b><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Kalau orang-orang tidak dapat
menyelesaikan sendiri masalah eksternalitas yang mereka hadapi, maka pemerintah
perlu turun tangan. Namun adanya eksternalitas itu tidaklah menjadi alasan
untuk sepenuhnya mencampakkan kekuatan pasar. Pemerintah dapat mengatasi
persoalan eksternalitas itu tanpa meninggalkan pasar,
yakni dengan secara langsung mewajibkan para pembuat
keputusan (produsen atau konsumen) menanggung segenap biaya atau akibat yang
ditimbulkan oleh prilaku atau tindakan mereka. Contohnya adalah melalui
regulasi pembatasan polusi dan melalui penerbitan izin
polusi terbatas yang dapat diperdagangkan. Hanya perusahaan yang
memiliki izin yang boleh menciptakan polusi, itupun dalam kadar yang terbatas. Penciptaan
pasar melalui izin polusi merupakan cara yang lebih baik dan pada dasarnya merupakan
upaya internalisasi ekstenalitas polusi. Dalam
prakteknya peran kelompok-kelompok pecinta lingkungan terus meningkat, sehingga
kini mereka menjadi kekuatan utama dalam melindungi kelestarian lingkungan
hidup. Kekuatan pasar jika dapat diarahkan secara tepat dapat menjadi resep
yang paling mujarab untuk mengatasi kegagalan pasar. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 6pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 6pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="PT-BR" style="line-height: 150%;">Sumber: berbagai web </span><span style="line-height: 150%;"></span></span></div>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-44116825373254594682014-06-16T09:14:00.000+07:002014-06-16T10:04:16.921+07:00Subprime Mortgage<span class="postbody"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai krisis finansial pada tahun 2008 yang awalnya disebabkan oleh <b>Subprime Mortgage</b> di
Amerika Serikat lalu menyebar ke Eropa dan beberapa negara yang
memiliki hubungan perdagangan, finansial, dan investasi dengan Negara
Paman Sam ini.</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<br /> <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">Pendahuluan</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Krisis
finansial global yang menyebabkan menurunnya kinerja perekonomian dunia</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">secara
drastis pada tahun 2008 dan diperkirakan masih akan terus berlanjut, bahkan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">akan
meningkat intensitasnya pada tahun 2009. Perlambatan pertumbuhan ekonomi</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dunia,
selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga
akan berdampak pada banyaknya industri besar yang terancam bangkrut, terjadinya
penurunan kapasitas produksi, dan terjadinya lonjakan jumlah pengangguran
dunia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bagi
negara-negara berkembang dan <i>emerging markets</i>, situasi ini dapat merusak
fundamental perekonomian, dan memicu terjadinya krisis ekonomi. Kekhawatiran
atas dampak negatif pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian di
negara-negara <i>emerging markets </i>dan fenomena <i>flight to quality </i>dari
investor global di tengah krisis keuangan dunia dewasa ini, telah memberikan
tekanan pada mata uang seluruh dunia, termasuk Indonesia dan mengeringkan
likuiditas dolar Amerika Serikat di pasar domestik banyak negara. Hal ini
menyebabkan pasar valas di negara-negara maju maupun berkembang cenderung
bergejolak di tengah ketidakpastian yang meningkat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagai
negara dengan perekonomian terbuka, Indonesia meskipun telah membangun momentum
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan terlepas dari dampak negatif
pelemahan ekonomi dunia tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh
secara signifikan dalam triwulan III tahun 2008, dan <i>second round effect</i>nya
akan mulai dirasakan meningkat intensitasnya pada tahun 2009, diperkirakan akan
berdampak negatif pada kinerja ekonomi makro Indonesia dalam tahun 2009 baik di
sisi neraca pembayaran, neraca sektor riil dan APBN.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat
dari krisis perekonomian</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">global
adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya
likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
mencapai sekitar 50 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas
yang meningkat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sepanjang
tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen.
Kecenderungan volatilitas nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut
hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya upaya penurunan utang-utang (<i>deleveraging</i>)
dari lembaga keuangan global.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berbagai
kondisi tersebut di atas diperkirakan akan berpengaruh signifikan terhadap</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">perlambatan
pertumbuhan ekonomi, penyediaan kesempatan kerja, dan upaya pengurangan
kemiskinan. Kecenderungan penurunan pertumbuhan ekonomi berkisar antara 4,0 –
5,0 persen dengan titik estimasi paling optimis pada 4,7 persen (lebih rendah dari
titik estimasi awal sebesar 5,0 persen) terutama disebabkan (1) perlambatan
investasi yang diperkirakan mencapai 5,9 persen, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya
sebesar 7,5 persen, antara lain berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan
investasi portofolio; dan (2) kinerja ekspor yang melambat dari perkiraan
sebelumnya 7,8 persen menjadi paling tinggi 5,1 persen . </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Data
tiga bulan terakhir menunjukkan ekspor melemah sangat cepat hingga pertumbuhan
diperkirakan akan stagnan (nol persen) atau bahkan negatif (-3,0 persen).
Penurunan ekspor tersebut juga akan diikuti oleh penurunan produksi, sehingga
pada akhirnya rasionalisasi tenaga kerja sulit dihindari. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan
berbagai perkembangan tersebut, peningkatan pengangguran tenaga kerja dan jumlah
masyarakat miskin merupakan dampak berikutnya yang akan segera dialami oleh
perekonomian nasional akibat krisis perekonomian global. Saat ini, fenomena pemutusan
hubungan kerja (PHK) telah terjadi pada industri-industri yang berorientasi ekspor,
menyusul kemudian rencana PHK pada industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dan
kertas, dan rencana merumahkan tenaga kerja pada industri perkayuan dan industry
perkebunan. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain
itu, resesi global juga akan mengakibatkan PHK atas sebagian dari tenaga kerja
Indonesia (TKI) di luar negeri, dan pemulangan mereka ke Indonesia. Hal ini
tidak saja akan menambah berat tekanan pada pasar tenaga kerja di Indonesia,
tetapi juga akan mengurangi pendapatan devisa dari penghasilan mereka di luar
negeri (<i>remittances</i>).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Definisi
Subprime Mortgage</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sub
prime mortgage</span></i><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
adalah kredit perumahan yang diberikan oleh perusahaan <i>mortgage broker</i> di Amerika Serikat dengan bunga yang
rendah di awal tahunnya (2-5 tahun), namun di tahun berikutnya, bisa naik
sampai 1 1/2 kali lipat. Dan apabila terjadi macet, kredit ini akan dijual kepada
bank, dan bank yang akan menyelesaikan kredit macet tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karena
Bank Sentral Amerika yang sering disebut <i>The
Fed</i>, menaikkan suku bunga berkali-kali, hingga mencapai 5,25%, akhirnya
kredit di sektor perumahan dari <i>sub prime mortgage</i> ini akhirnya mengalami
yang kemacetan di luar kebiasaan, dan pada saat yang sama bank membutuhkan
likuiditas yang cukup banyak untuk menutupi dan menyelesaikan kredit tersebut. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dan
di sisi lain investor di sektor ini banyak yang menarik dana untuk mendapatkan
likuiditas, dalam bentuk dollar Amerika di berbagai portofolio-nya, termasuk di
Indonesia, baik dalam bentuk saham, maupun mata uang. Hal inilah yang akhirnya
ikut menyeret pasar modal dan pasar uang Indonesia mengalami kesulitan
likuiditas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terdapat
kecenderungan bahwa orang Amerika lebih senang mengambil kredit rumah dengan menggunakan<i>
sub prime mortgage</i>, karena mereka merasa bunganya lebih kecil. Walaupun
efek yang dirasakan kemudian akan terus berlipat karena terus mengalami <i>sub prime</i> yang ketika diakumulasikan
akan mengelabui sistem keuangan Amerika Serikat yang nota bene dampaknya akan
berpengaruh terhadap keuangan dunia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: center;">
</div>
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span></b>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">DAMPAK KRISIS GLOBAL
TERHADAP PEREKONOMIAN DAN PENDAPATAN
NEGARA TAHUN 2009</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Situasi
perekonomian sejak pertengahan 2007 diwarnai oleh berbagai faktor eksternal yang
penuh ketidakpastian (<i>uncertainty</i>) dan sulit diprediksikan (<i>unpredictable</i>).
Kehancuran pasar uang global telah berdampak pada sektor riil dimana banyak industry
besar terancam bangkrut atau setidak-tidaknya terjadi penurunan kapasitas
produksi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Akibatnya,
ancaman akan terjadinya lonjakan jumlah pengangguran dunia akan sulit</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dihindari.
Bagi negara-negara berkembang dan <i>emerging markets</i>, situasi ini dapat merusak
fundamental perekonomian dan memicu terjadinya krisis ekonomi. Banyak</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">negara
yang terpaksa harus meminta bantuan lembaga keuangan internasional untuk menyediakan
likuiditas guna menyelamatkan ekonominya dari kehancuran, seperti Turki,
Pakistan, Islandia, dan negara-negara Eropa Timur lainnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Krisis
finansial global yang terus berlangsung saat ini menyebabkan macetnya sistem keuangan
dunia sehingga menyebabkan merosotnya aktivitas ekonomi dan perdagangan dunia.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan menurunnya pertumbuhan volume perdagangan
dunia telah terjadi sejak pertengahan tahun 2007. </span></div>
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US;"><br clear="all" style="page-break-before: always;" />
</span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Volume
perdagangan dunia dalam tahun 2009 terus merosot ditunjukkan dengan proyeksi
IMF yang mengalami beberapa kali revisi volume perdagangan dunia pada tahun
2009 dari 6,9 persen yaitu proyeksi yang dibuat pada bulan Januari 2008 menjadi
2,1 persen pada bulan November 2008 dan bahkan pada bulan Januari 2009 proyeksi
pertumbuhan volume perdagangan dunia direvisi kembali menjadi negatif 2,8 persen.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hal
ini tentunya akan memberikan dampak langsung yang signifikan bagi negara-negara
yang perekonomiannya ditopang oleh ekspor seperti Cina, Jepang, Korea, dan Negara-negara
ASEAN, termasuk Indonesia. Melihat perkembangan yang makin memburuk pada
tirwulan terakhir ini, seluruh lembaga keuangan dan ekonomi dunia seperti IMF,
OECD, Bank Dunia dan ADB melakukan revisi ke bawah tingkat pertumbuhan perekonomian
dunia. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">IMF misalnya,
menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2009 diperkirakan masih
tertekan sehingga perkiraannya direvisi menjadi 2,2 persen pada bulan November
2008, dari sebelumnya 3,0 persen pada bulan Oktober 2008.Namun pada Januari
2009, IMF kembali melakukan revisi ke bawah atas proyeksi pertumbuhan ekonomi
dunia menjadi 0,5 persen.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Merosotnya
perekonomian dunia ini tentunya akan sangat berpengaruh pada perkembangan
perekonomian Indonesia. Antisipasi yang dilakukan oleh Pemerintah</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dalam
menyikapi kondisi ini adalah melakukan beberapa penyesuaian besaran asumsi makro. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber: berbagai Web</span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-58592399862408609582014-06-16T09:12:00.001+07:002014-06-16T09:12:38.514+07:00Perbandingan Cadangan Devisa China, India dan Indonesia<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Pesatnya
pertumbuhan ekonomi China tidak lepas dari melimpahnya cadangan devisa
yang dimiliki sebagai kapital yang akan terus memacu pembangunan di
negeri tirai bambu tersebut. Berikut kita bahas <b>Perbandingan Cadangan Devisa China, India, dan Indonesia</b> untuk
mengetahui seberapa besar kekuatan kapital masing-masing negara yang
kini tingkat pertumbuhan ekonominya sangat tinggi di Asia.</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="postbody"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">China terus membuktikan diri
sebagai raksasa ekonomi baru di Asia dengan membukukan cadangan devisa sebesar
USD1,9056 triliun pada akhir September 2008.</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span class="postbody">Bank Sentral China melalui jaringan internet Bank Rakyat China
menyatakan, jumlah tersebut meningkat sebesar 32,9% dari tahun sebelumnya dan
25% lebih tinggi dari pada cadangan devisa di akhir 2007.</span></span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<span class="postbody">Meski demikian, pernyataan Bank Sentral China menyebutkan,
pertumbuhan dari tahun ke tahun (year on year/yoy) masih dinilai rendah jika
dibandingkan kuartal I yang mencapai kenaikan hingga 40%. Hal ini sebagai
akibat perlambatan ekonomi global yang terjadi sejak sebulan lalu. </span></span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="postbody"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hingga saat ini China masih
berada di peringkat pertama yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia.
Berdasarkan data yang dikutip dari <i>Reuters</i>,
China semakin menjauh dari Jepang yang berada di urutan ke-2. Sementara
cadangan devisa Indonesia per akhir Agustus 2008 hanya USD58,356 miliar.</span></span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<span class="postbody">Cadangan devisa dunia pada akhir kuartal II tercatat
menanjak hingga USD4,4 triliun, dari sebelumnya hanya USD1,5 triliun di awal
dekade. Krisis finansial Amerika Serikat (AS) diprediksi akan memperkuat
cengkeraman China pada perekonomian Amerika.</span><br />
<br />
<span class="postbody">Hal ini terjadi karena Beijing kemungkinan akan banyak
membeli sekuritas pemerintah AS dengan memanfaatkan cadangan devisanya yang
kian menggelembung. China telah menguasai sekuritas AS senilai USD1,3 triliun
atau sekitar 70% dari USD1,8 triliun cadangan devisa mereka.</span></span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="postbody"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini memicu kekhawatiran
di kalangan politisi AS bahwa penguasaan China yang begitu besar akan
menjadikan negara itu sebagai ancaman utama bagi AS. Kendati demikian, para
pakar mengatakan China tak mempunyai pilihan lain selain terus membeli aset
dengan dominasi dolar.</span></span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="postbody"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hal ini dilakukan untuk
mencegah pengurangan pada nilai asetnya, meski mereka mengetahui saat ini AS
menghadapi risiko terperosok ke arah perekonomian yang terburuk sejak depresi
besar pada dekade 1930-an.</span></span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<span class="postbody">"Mereka membutuhkan aset yang likuid dan aman,
padahal aset yang demikian tak banyak di bagian dunia lainnya," ujar
mantan Kepala Divisi China pada Dana Moneter Internasional (IMF) Eswar Prasad.</span></span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<span class="postbody">Menurut dia, jika China menghentikan pengiriman uangnya ke
AS, dolar AS akan mengalami depresiasi atau defisit dengan cepat. Kemudian,
dengan defisit neraca berjalan saat ini, tak ada satu pihak pun bersedia
membiayai defisit tersebut sehingga dolar akan merosot dan mengikis nilai modal
aset mereka.</span><br />
<br />
<span class="postbody">Selama ini, kata dia, ekonomi AS dikelola melalui defisit
neraca berjalan yang besar dan itu bisa memperburuk kondisi ekonomi, terkait
rencana Washington menyelamatkan Wall Street dari gejolak ekonomi saat ini.</span></span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><br />
<span class="postbody">Sementara itu, Direktur pelaksana Merrill Lynch China Liu
Erhfei mengatakan, China akan mampu mempertahankan pertumbuhan yang wajar pada
atau di atas 8%. Menurut dia, China perlu menjamin pertumbuhan yang
berkelanjutan dan menjaga inflasi tetap terkendali untuk mengurangi dampak
krisis keuangan global.</span><br />
<br />
<span class="postbody">Hingga saat ini dia mengakui China belum mengalami gejolak
seperti yang dihadapi perekonomian negara maju. Liu menambahkan, China memiliki
"tugas sederhana", yakni mengatasi inflasi, menstabilkan pertumbuhan,
dan meningkatkan permintaan domestik.</span></span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 115%;"></span></strong><br clear="all" style="page-break-before: always;" /><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 115%;">
Cadangan devisa (foreign exchange reserves) adalah simpanan mata uang asing
oleh bank sentral dan otoritas moneter. Pada saat ini China memang memiliki
cadangan devisa yang paling banyak. Jepang yang notabene adalah negara paling
maju di Asia saja hanya memiliki cadangan devisa sebesar US $ 996,7 miliar
disusul Rusia (US $ 582,2 miliar), India (US $ 295,3 miliar), Korsel (US $
243,3 miliar). China jauh mengungguli cadangan devisa Amerika Serikat (US $
72,5 miliar) dan Inggris (US $ 72,1 miliar).</span></strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 115%;"> </span></strong></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><strong><span style="font-size: 12pt; font-weight: normal; line-height: 115%;">Sumber: berbagai web </span></strong></span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-86696029039391914482014-06-15T10:00:00.000+07:002014-06-16T10:07:55.882+07:00Agar Sahur Tak Terlambat, Ini Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Di hari pertama puasa, tubuh beradaptasi dengan perubahan jam biologis. Banyak orang bangun kesiangan saat sahur karena belum terbiasa. Akibatnya, makan sahur jadi terburu-buru atau bahkan terlewat.<br /> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Agar bisa bangun sahur tepat waktu dengan tubuh segar, Anda harus tidur berkualitas. Namun, seringkali insomnia dan faktor-faktor lain membuat kita sulit terlelap. Jangan minum obat tidur! Pasalnya, bisa timbul ketergantungan dan membuat Anda kurang bugar keesokan harinya.<br /><br />Ada cara alami agar tidur Anda berkualitas, yakni dengan menyantap makanan tertentu. Kepada situs The Daily Meal (05/04/11), ahli giziKelly Aronica membagikan informasi mengenai makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi atau dihindari agar tidur berkualitas.<br /><br />Menurut Aronica, ada kaitan antara karbohidrat dan pelepasan serotonin (hormon yang menimbulkan perasaan senang dan membantu tidur) di otak. Ngemil makanan berkarbohidrat yang rendah protein sejam sebelum tidur bisa menaikkan kadar serotonin. <br /><br />Untuk memaksimalkan pelepasan serotonin, Anda memerlukan dua hal. Salah satunya adalah tryptophan, asam amino yang ditemukan di protein hewani sebagai bahan mentah serotonin. Namun, jika Anda menyantap makanan yang tinggi protein, seluruh kadar asam amino yang berbeda naik dan berebut masuk ke otak. Kadar tryptophanpun malah jadi turun di otak.<br /><br />Ketika mengonsumsi karbohidrat, tubuh melepas insulin yang berfungsi memanfaatkan atau menyimpan kelebihan glukosa, asam amino, dan asam lemak. Jadi, insulin dalam darah mengosongkan seluruh asam amino kecuali tryptophan, sehingga zat ini dapat memasuki otak dengan lancar. Jadi, insulin adalah poin penting kedua untuk pelepasan serotonin secara maksimum.<br /><br />Karenanya, konsumsilah sedikit protein dan sedikit karbohidrat sejam sebelum tidur. Pasalnya, butuh waktu sejam untuk kadar serotonin naik setelah makan. Anda bisa menyantap roti dengan selai kacang atau telur. <br /><br />Selain makanan yang dianjurkan, adapula makanan yang perlu dihindari. Kafein sudah pasti harus dijauhi jika ingin tidur lelap. Zat ini tidak hanya terkandung dalam kopi, tapi juga makanan dan minuman lain serta beberapa jenis obat. Selain itu, hindarilah makanan pedas.<br /><br />Juga dianjurkan tidak mengonsumsi makanan yang menghasilkan gas perut sehingga Anda tak bisa tidur dengan nyaman. Beberapa di antaranya adalah apel, brokoli, kol, kembang kol, ubi, dan kacang merah. Selain itu, jangan 'balas dendam' saat berbuka puasa dengan makan besar. Hal ini bisa mengganggu tidur Anda.<br /><br />Jika Anda mengalami kesulitan tidur di malam hari, lakukanlah saran Aronica tersebut. Anda jadi tidur lebih awal, nyenyak, dan bisa bangun sahur tepat waktu dengan tubuh dan pikiran segar!</span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-32346208050768049402014-06-15T09:57:00.001+07:002014-06-16T09:36:32.739+07:00Tips Belanja di Bulan Puasa <span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><br /></span><div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebelum bulan puasa ternyata Pemerintah membuat kebijakan yang kereeen, yaitu menaikan harga BBM, alhasil harga-harga barang merangkak naik. Memasuki bulan Puasa, harga barang tersebut naik semakin tinggi, tinggi, dan tinggi. </span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Lalu Bagaimana cara bijak membelanjakan gaji bulanan terutama di saat bulan ramadan seperti ini? Bulan puasa identik dengan pengeluaran yang membengkak. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">A. Naiknya harga-harga sembako</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Bahkan tahun ini kenaikan harga BBM hanya beberapa minggu sebelum bulan puasa tiba, sehingga mendorong kenaikan biaya transportasi dan sembako. Ini adalah faktor yang tidak bisa dihindari.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">B. Konsumtif</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Esensi dari puasa adalah menahan nafsu, namun sering hanya diartikan menahan makan dan minum dari sahur hingga berbuka, bukan menahan nafsu konsumtif. Berbelanja dalam keadaan lapar pun memicu pembelian barang-barang yang harusnya tidak diperlukan.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">C. Pergeseran jam makan</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Logikanya, pergeseran jam makan dari sarapan menjadi sahur, makan siang jadi takjil berbuka, makan malam tetap, akan membuat lebih hemat karena biaya makan siang menjadi hanya biaya takjil. Tapi banyak orang yang merasa pengeluaran mereka lebih banyak, karena saat berbuka dan makan malam cenderung ingin makan apapun yang diinginkan.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">D. Undangan buka puasa bersama</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Banyaknya undangan buka puasa bersama di restoran atau di café bersama keluarga, kerabat dan teman pastinya juga membuat pengeluaran membengkak.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Dari Poin B, C, dan D di atas sebenarnya masih dapat disiasati sehingga tidak ada minus pengeluaran di bulan puasa. Adapun Cara bijak membelanjakan gaji bulanan untuk menghadapi bulan puasa seperti ini adalah: </span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">1. Mengetahui jumlah pengeluaran bulanan pada bulan-bulan sebelumnya</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Untuk rumah tangga dengan kebiasaan memasak, kenaikan harga-harga bahan makanan dapat dihitung sehingga diketahui seberapa besar perbedaan harganya. Jika terbiasa membeli makan atau dengan catering, tentu kenaikan harga lebih mudah diketahui. Setelah itu bisa dianggarkan untuk sebulan ke depan.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">TIPS: Bagilah pengeluaran sehari-hari –yang telah dianggarkan tadi-- (terutama makan dan transport) untuk seminggu dan pastikan hanya ada sejumlah uang untuk seminggu di dompet Anda, termasuk budget hiburan saat akhir minggu. Minggu selanjutnya barulah ambil uang lagi di ATM sejumlah yang sama dengan minggu lalu. Dengan demikian pengeluaran akan terkontrol.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">2. Alokasikan Anggaran</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Untuk pengeluaran seperti belanja bulanan, belilah hanya yang benar-benar diperlukan, sesuai alokasi anggaran. Buat daftar belanja sebelum ke pasar/supermarket dan taati daftar tersebut. Jika berbelanja di supermarket usahakan untuk berbelanja setelah berbuka agar nafsu belanja tidak tinggi.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">3. Bedakan antara keinginan dan kebutuhan</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Buka puasa bersama mungkin adalah kebutuhan untuk bersosialisasi, tapi perlukah di restoran/café di luar budget Anda? Anda dapat mengusulkan restoran yang lebih murah, atau jika tidak terlalu dekat dengan lingkungan pertemanan tersebut Anda selalu bisa memilih untuk tidak ikut.</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">4. Sisihkan juga di awal biaya-biaya lain yang harus dibayarkan</span><br /><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Seperti saat ini yang kebetulan bulan puasa jatuh pada masa liburan sekolah dan masuk sekolah, sehingga akan ada biaya liburan anak dan biaya masuk sekolah.</span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></span></div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-30560040929826878982014-06-15T09:53:00.001+07:002014-06-16T09:38:00.348+07:00Agar Apel Kupas Tak Berwarna Kecokelatan, Siasati dengan Trik Ini<div style="text-align: justify;">
Warna kecokelatan sering kali muncul pada daging buah apel yang sudah dipotong. Tentunya akan merusak penampilan buah dan rasa. Untuk mencegah perubahan ini bisa dilakukan cara mudah. Seperti beberapa langkah ini.<br />
<br />
Perubahan warna cokelat pada apel umum terjadi karena enzim buah bereaksi dengan oksigen di udara yang lebih dikenal dengan oksidasi. Untuk mencegahnya simak lima trik jitu ini.<br />
<br />
1. Olesi air jeruk lemon<br />
Perubahan warna pada apel bisa diatasi dengan air jeruk lemon. Air lemon yang mengandung asam sitrat akan mencegah terjadinya oksidasi. Caranya cukup kucuri permukaan daging buah apel yang sudah dibelah dengan air lemon. Rasanya pun jadi lebih segar.<br />
<br />
2. Gunakan garam<br />
Garam merupakan pengawet alami dan efektif mencegah perubahan warna pada apel yang sudah dipotong. Larutkan setengah sendok teh garam dalam air dingin secukupnya. Kemudian rendam apel yang sudah dikupas ke dalam larutan garam selama 3-5 menit. Kemudian bilas dengan air matang dan tiriskan.<br />
<br />
3. Rendam dalam minuman berkarbonasi<br />
Minuman berkarbonasi umumnya mengandung asam sitrat. Baik digunakan untuk mencegah perubahan warna cokelat pada buah apel. Jenis minumannya bisa berupa lemon-lime soda. Cukup merendam buah apel yang sudah dipotong-potong dan diamkan beberapa saat.<br />
<br />
4. Rebus apel<br />
Merebus apel juga bisa mencegah perubahan warna pada apel. Proses ini dapat menghentikan reaksi enzim dengan oksigen. Cara ini mudah dilakukan, masukkan apel yang sudah dipotong- potong ke dalam panci berisi air mendidih selama 5 menit. Kemudian angkat dan bilas dengan air dingin.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Bungkus dengan plastik<br />
Metode sederhana ini juga bisa dilakukan untuk mencegah perubahan warna pada buah apel. Cukup bungkus apel yang sudah dipotong-potong dengan plastik rapat-rapat agar udara tidak mudah masuk sehingga enzim dalam buah apel tidak teroksidasi.</div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-83430569236712608062014-06-15T09:44:00.003+07:002014-06-16T18:38:58.549+07:00AUDIT DANA KAMPANYE PEMILU<br />
<div style="text-align: justify;">
<br />
Indonesia merupakan Negara yang menganut system Demokrasi dalam pengelolaan Negara. Sistem demokrasi ini diwujudkan dalam sebuah partisipasi atau berperannya rakyat dalam menentukan pemimpin yang akan menduduki kursi pemerintahan. Partisipasi tersebut berupa penggunaan hak suara dalam menentukan siapa pemimpin Negara Indonesia ini. Pengumpulan hak-hak suara tersebut dilakukan dalam sebuah program pemerintah yang disebut dengan Pemilihan Umum.<br />
<br />
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah suatu proses di mana para pemilih memilih orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan yang disini beraneka-ragam, mulai dari Presiden, wakil rakyat di pelbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Sistem pemilu digunakan adalah asas luber dan jurdil. Para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih.<br />
<br />
Pemilu di Indonesia pada mulanya hanya digunakan untuk memilih anggota-anggota yang duduk dalam parlemen. Sepanjang sejarah Indonesia, telah terjadi 9 kali pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD, yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004 (pemilu anggota DPD pertama).<br />
<br />
Pemilu 1955 <br />
<br />
Pemilu pertama dilangsungkan pada tahun 1955 dan bertujuan untuk memilih anggota-anggota DPR dan Konstituante. Pemilu ini seringkali disebut dengan Pemilu 1955. Sesuai tujuannya, Pemilu 1955 ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu: <br />
Tahap pertama adalah Pemilu untuk memilih anggota DPR. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 29 September 1955, dan diikuti oleh 29 partai politik dan individu, <br />
Tahap kedua adalah Pemilu untuk memilih anggota Konstituante. Tahap ini diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955. <br />
<br />
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.<br />
<br />
Pemilu 1971 <br />
<br />
Pemilu berikutnya diselenggarakan pada tahun 1971, tepatnya pada tanggal 5 Juli 1971. Pemilu ini adalah Pemilu pertama setelah orde baru, dan diikuti oleh 10 partai politik. Lima besar dalam Pemilu ini adalah Golongan Karya, Nahdlatul Ulama, Parmusi, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia. Pada tahun 1975, melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya.<br />
<br />
Pemilu 1977-1997 <br />
<br />
Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan dibawah pemerintahan Presiden Soeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan "Pemilu Orde Baru".<br />
<br />
Pemilu 1999 <br />
<br />
Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik. Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional. Pada pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.<br />
<br />
Pemilu 2004 <br />
<br />
Pada Pemilu 2004, selain memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, rakyat juga dapat memilih anggota DPD, suatu lembaga perwakilan baru yang ditujukan untuk mewakili kepentingan daerah. Pada pemilu tahun inilah, hak suara rakyat digunakan untuk tujuan yang berbeda yaitu pemilu yang merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan mereka. Pemenang pilpres 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Pilpres ini dilangsungkan dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%. Putaran kedua digunakan untuk memilih presiden yang diwarnai persaingan antara Yudhoyono dan Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan Yudhoyono-Jusuf Kalla.<br />
<br />
Pemilu 2009 <br />
<br />
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2009. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari 50% dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Untuk dapat mengusulkan , partai politik atau koalisi partai politik harus mendapatkan 25 % suara sah nasional dan 20 % kursi DPR . Apabila tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.<br />
<br />
PEMBAHASAN<br />
Pemilihan Umum (Pemilu) menurut UU no 10 tahun 2008 adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dari pengertian pemilu tersebut, dapat dilihat bahwa pelaksanaan pemilu harus dilaksanakan dengan jujur dan adil. Karena itu pelaksanaan pemilu harus didukung oleh transparansi keuangan partai-partai politik peserta pemilu untuk mengurangi berbagai bentuk penyelewengan dana kampanye atau adanya politik uang dalam kampanye.<br />
<br />
Pemilu yang menghabiskan dana sebesar 10,4 triliun rupiah seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Warga Negara Indonesia untuk menentukan arah kemajuan bangsa ini minimal lima tahun kedepan. Jadi kecurangan-kecurangan dalam pelaksanan pemilu hendaknya dihindari agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Misalnya adanya masalah politik uang bisa saja partai peserta pemilu yang tidak memenangkan pemilu tidak mengakui hasil perhitungan suara dan akan meminta untuk dilakukan pemilihan ulang yang tentunya saja akan menambah biaya pemilu.<br />
<br />
Dalam rangka untuk mencegah penyelewengan dana kampanye, mencegah adanya politik uang dalam pelaksanaan kampanye, meningkatkan transparansi keuangan dan meningatkan akuntabilitas, UU No.10 tahun 2008 bagian kesepuluh mengatur tentang dana kampanye. Bagian ini mengatur tentang sumber dana kampanye, bentuk, jumlah sumbangan maksimal dari perorangan maupun badan, pencatatan dana kampenye, pelaporan dan audit dana kampanye. Selain UU No.10 tahun 2008, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga mengeluarkan Peraturan KPU No. 01 tahun 2009 yang mengatur tentang pedoman pelaporan dana kampanye Partai Politik peserta pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, serta calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Tahun 2009. Hal ini menunjukan bahwa terlaksananya pemilu yang bersih memang sangat diharapkan oleh semua pihak.<br />
<br />
Untuk melaksanakan adanya pemilu yang bersih maka disusunlah Undang-Undang dan peraturan di atas yang mewajibkan semua partai politik dan calon DPD peserta pemilu untuk melakukan pencatatan penerimaan, pengeluaran atau pengelolaan dana kampanye secara tertib. Dana kampanye tersebut disimpan dalam rekening tersendiri yang berbeda dari rekening umum partai politik. Rekening tersebut adalah rekening khusus dana kampanye. Berkaitan dengan adanya rekening tersebut, dilarang menggunakan dana kampanye untuk keperluan kampanye sebelum dimasukkan ke rekening tersebut.<br />
<br />
Bentuk penerimaan dapat berupa uang maupun barang dan jasa. menurut Peraturan KPU No.1 Tahun 2009, dijelaskan: <br />
Terhadap penerimaan berupa uang harus disajikan dalam bentuk rupiah. Apabila terdapat mata uang lain, maka sajikan dalam bentuk konversi mata uang tersebut ke dalam mata uang rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi. <br />
Terhadap penerimaan berupa barang dan jasa, harus disajikan dalam bentuk satuan barang dan jasa tersebut. Jika barang dan jasa tersebut dapat diketahui nilai rupiahnya, maka sajikan juga nilai rupiah barang dan jasa tersebut berdasarkan harga pasar. <br />
<br />
Penerimaan dan pengeluaran dana kampanye tersebut akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan Negara. Seperti yang tertuang dalam Pasal 1 Butir 3 dan Pasal 7 Ayat 1 dan Ayat 2 UU Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan Badan Publik yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sumber dananya sebagian atau seluruhnya berasal dari APBN dan/atau APBD, atau organisasi nonpemerintah, sepanjang dana mereka sebagian maupun seluruhnya berasal dari APBN dan/atau APBD, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri berkewajiban untuk menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan informasi publik yang akurat, benar, dan tidak menyesatkan, yang berada di bawah kewenangannya, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan. Karena Partai politik juga termasuk dalam organisasi yang menggunakan dana dari pemerintah, audit (terutama dana kampanye) harus dilakukan guna mendukung transparansi dan akuntabillitasnya terhadap publik.<br />
<br />
Lampiran Peraturan KPU No.01 tahun 2009 menyebutkan tentang tanggung jawab atas laporan. Di lampiran tersebut tertulis bahwa tanggung jawab atas aktivitas penyelenggaraan pemilu adalah penanggungjawab penyelenggara pemilu, sedangkan tanggung jawab atas laporan dana kampanye berada pada pihak yang wajib menyampaikan laporan dana kampanye, dengan rincian sebagai berikut: <br />
Laporan dana kampanye calon anggota DPD adalah tanggung jawab calon anggota DPD yang bersangkutan. <br />
Laporan dana kampanye partai politik adalah tanggung jawab Ketua Umum dan Bendahara Umum Partai Politik. <br />
Laporan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye DPP adalah tanggung jawab Ketua Umum dan Bendahara Umum partai Politik. <br />
Laporan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye DPD Propinsi adalah tanggung jawab Ketua dan Bendahara DPD Propinsi. <br />
Laporan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye DPD Kabupaten/Kota adalah tanggung jawab Ketua dan Bendahara DPD Kabupaten/Kota. <br />
<br />
Tanggung jawab ini dinyatakan dalam suatu surat penyataan tanggung jawab. Jika sebuah partai politik terbukti melakukan kecurangan, maka partai politik tersebut akan mendapat sanksi dari KPU. Yaitu berupa pembatalan keikutsertaanya dalam pemilu di daerah tersebut.<br />
Partai politik, organisasi Partai Politik (UU Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik) secara hierarkis terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Propinsi dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten/Kota. Masing-masing tingkatan (hierarkis) partai politik wajib menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye yang berada dalam penguasaannya. Oleh karenanya, dalam menyusun laporan dana kampanye partai politik, partai politik harus menggabungkan semua laporan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye pada tingkat DPP, DPD propinsi, dan DPD Kabupaten/Kota.<br />
<br />
Agar dapat menggabungkan semua laporan penerimaan dan pengeluaran partai politik di semua tingkatan, maka DPP, DPD Propinsi dan DPD Kabupaten/kota diwajibkan untuk mencatat dan menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluarannya sebagai bahan penyusunan laporan gabungan. Dan agar tidak membingungkan partai plitik dalam membuat laporan konsolidasian, dalam Peraturan KPU No.1 tahun 2009 telah mengatur tentang format laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye.<br />
<br />
Dengan adanya audit dana kampanye diharapkan partai politik peserta pemilu tidak “macam-macam” dalam menggunakan dana kampanye. Selain itu juga dituntut sebuah kedisiplinan dan profesionalitas dari partai politik untuk mengelola dana kampanyenya sendiri. Mereka dapat mempertanggungjawabkan apa yang mereka terima baik dari Negara maupun dari donator yang lain. Audit ini dipandang semakin perlu karena Indonesia sekarang sudah mengarah pada Good corporate governance yang salah satunya menuntut sebuah transparasi terhadap penggunaan uang Negara.<br />
<br />
Audit yang dilakukan oleh kantor Akuntan Publik atas laporan dana kampanye adalah audit sesuai prosedur yang disepakati (agreed upon procedures). KAP yang bisa melaksanakan audit dana kampanye adalah KAP yang meneuhi minimal dua syarat yang telah ditetapkan KPU. Syarat-syarat tersebut adalah: <br />
membuat pernyataan tertulis di atas kertas bermaterai cukup bahwa rekan yang bertanggungjawab atas pemeriksaan laporan dana kampanye tidak berafiliasi secara langsung ataupun tidak langsung dengan partai politik dan calon Anggota DPD; <br />
membuat pernyataan tertulis di atas kertas bermaterai cukup bahwa rekan yang bertanggungjawab atas pemeriksaan laporan dana kampanye bukan merupakan anggota atau pengurus partai politik. <br />
<br />
PERMASALAHAN YANG ADA PADA AUDIT DANA KAMPANYE<br />
Terkait audit laporan dana kampanye partai politik, saat ini KPU dihadapkan kepada sejumlah kendala. Pertama, tidak seimbangnya antara jumlah laporan yang harus diaudit dan jumlah kantor akuntan publik. Terdapat sekitar 18.200 entitas laporan keuangan dana kampanye yang harus diaudit. Kondisi ini sangat tidak seimbang dengan 423 kantor akuntan publik yang dua ratus di antaranya di Jakarta, sisanya tersebar di 22 provinsi.<br />
<br />
Kedua, waktu pemeriksaan yang pendek. Berdasarkan UU Pemilu tidak boleh lebih dari tiga puluh hari sejak laporan diterima, kantor akuntan publik harus menyampaikan laporan auditnya kepada KPU. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi kualitas audit. Bisa diperkirakan jika KAP kekurangan waktu untuk mengaudit dana kampanye dengan seksama yang terjadi adalah KAP hanya memikirkan bagaimana untuk menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu bukan memikirkan tentang kualitas auditnya.<br />
<br />
Ketiga, terbatasnya jumlah tenaga auditor. Hanya ada sekitar tujuh ratus tenaga akuntan publik. Untuk kedua masalah tersebut, pelibatan BPK merupakan salah satu alternatif solusi memecahkan keterbatasan jumlah kantor akuntan publik, karena BPK juga termasuk Auditor eksternal. Jika melibatkan BPKP, meskipun perwakilan BPKP tersebar hampir di semua provinsi tidaklah tepat karena BPKP merupakan auditor internal dan ada kemungkinan conflict of interest bagi BPKP. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan karena UU memerintahkan, yang berhak melakukan audit dana kampanye parpol hanya kantor akuntan publik. Satu KAP tidak boleh mengaudit lebih dari satu partai politik dalam satu provinsi yang sama. Jika ingin mengaudit partai lain harus berbeda provinsi.<br />
<br />
Walaupun peraturan sudah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi pelanggaran dalam pemilu, bukan berati pemilu aman dari politik uang. Oknum pengurus partai politk dan calon anggota legislative dan calon Dewan Perwakilan Daerah masih saja bisa melakukan kecurangan. Misalnya dia menggunakan rekening lain atas nama orang lain yang digunakan untuk membiayai kampanyenya. Sehingga sumbangan-sumbangan yang illegal akan masuk ke dalam rekening tersebut dan dana hasil sumbangan yang “tidak benar” tersebut bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang bisa mengarah pada kecurangan dalam pemilu, misalnya politik uang. Dengan cara demikian, jika rekening khusus dana kampanyenya diaudit maka opini yang keluar bisa opini wajar tanpa pengecualian karena auditor tidak menemukan masalah.<br />
Selain itu peraturan untuk mengaudit dana kampanye tidak di tujukan pada calaon anggota legislatif melainkan pada partai politik dan DPD sehingga calon anggota legislatif mungkin masih bisa melakukan kecurangan-kecurangan.<br />
<br />
KESIMPULAN<br />
<br />
Perkembangan transparansi keuangan pada organisasi maupun pemerintah di Indonesia sedikit-dikit telah mengarah pada perbaikan. Hal ini sejalan dengan keinginan masyarakat dan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan Good Corporate Governance (GCG). GCG memerlukan sebuah kedisiplinan dan profesionalitas dalam melakukan pengelolaan keuangan Negara.<br />
<br />
Begitu pula dalam pelaksanaan pemilu, transparansi keuangan sangat diperlukan karena pemilu diadakan untuk memilih pemimpin yang duduk dalam parlemen sebagai wakil rakyat dimana wakil rakyat tersebut dituntut untuk melaksanakan suatu pemerintahan yang sehat sesuai dengan Undang-Undang dan keinginan rakyat.<br />
<br />
Pemerintah, dalam hal ini KPU telah melakukan terobosan baru untuk melaksanakan transparansi keuangan dan meningkatkan akuntanbilitas partai politik kepada public yaitu dengan dilaksanakanya audit dana kampanye yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Penulis merasa bahwa ini merupakan sebuah perkembangan yang baik untuk mengurangi pelanggaran-pelanggaran dalam kampanye. Jika diketahui terjadi pelanggaran pemilu oleh suatu parpol maka parpol tersebut dapat dibatalkan keikutsertaanya dalam pemilu.<br />
Dengan adanya sanksi tersebut, maka diharapkan dapat mencegah terjadinya pelanggaran oleh parpol selain itu juga menumbuhkan kesadaran partai politik dalam transparansi pelaporan penerimaan dan pengeluaran keuangan mereka.<br />
<br />
Pada pemilu yang akan datang kebijakan mengenai audit dana kampanye sebaiknya dipertahankan dan tetap ditingkatkan agar tujuan tersebut tercapai. selain itu partai politik maupun calon-calon pemimpin yang akan terpilih dapat lebih meningkatkan keprofesionalitasan dan integritasnya agar terwujud kedewasaan demokrasi.<br />
<br />
Kedewasaan demokrasi tersebut akan tercapai bila didukung oleh masyarakat dan juga bagi para pemimpin yang tidak terpilih sebaiknya menerima dengan lapang dada tanpa harus melakukan tindakan yang bisa mengacaukan kondisi social politik di Indonesia. Hal yang seharusnya terjadi adalah terciptanya kebersamaan dalam membangun kemajuan Indonesia.</div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-36639836989392009752014-06-15T09:34:00.003+07:002014-06-16T09:27:09.742+07:00AUDIT SISTEM INFORMASI<br /><div style="text-align: justify;">
<br />Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi yang membutuhkan improvement. Proses auditing telah menjadi sangat rapi di Amerika Serikat, khususnya pada bidang profesional accounting association. Akan tetapi, baik profesi audit internal maupun eksternal harus secara terus menerus bekerja keras untuk meningkatkan dan memperluas teknik, karena profesi tersebut akan menjadi tidak mampu untuk mengatasi perkembangan dalam teknologi informasi dan adanya tuntutan yang semakin meningkat oleh para pemakai informasi akuntansi.<br /><br />Meskipun berbagai macam tipe audit dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi organisasi yang efektif dan efisien.<br /><br />Secara garis besar perlunya pelaksanaan audit dalam sebuah perusahaan yang telah mempunyai keahlian dalam bidang teknologi informasi yaitu antara lain:<br /><br />A. Kerugian akibat kehilangan data.Data yang diolah menjadi sebuah informasi, merupakan aset penting dalam organisasi bisnis saat ini. Banyak aktivitas operasi mengandalkan beberapa informasi yang penting. Informasi sebuah organisasi bisnis akan menjadi sebuah potret atau gambaran dari kondisi organisasi tersebut di masa lalu, kini dan masa mendatang. Jika informasi ini hilang akan berakibat cukup fatal bagi organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.<br /><br />Sebagai contoh adalah jika data nasabah sebuah bank hilang akibat rusak, maka informasi yang terkait akan hilang, misalkan siapa saja nasabah yang mempunyai tagihan pembayaran kredit yang telah jatuh tempo. Atau juga misalkan kapan bank harus mempersiapkan pembayaran simpanan deposito nasabah yang akan jatuh tempo beserta jumlahnya. Sehingga organisasi bisnis seperti bank akan benar-benar memperhatikan bagaimana menjaga keamanan datanya. Kehilangan data juga dapat terjadi karena tiadanya pengendalian yang memadai, seperti tidak adanya prosedur back-up file. Kehilangan data dapat disebabkan karena gangguan sistem operasi pemrosesan data, sabotase, atau gangguan karena alam seperti gempa bumi, kebakaran atau banjir.<br /><br />B. Kerugian akibat kesalahan pemrosesan komputer.Pemrosesan komputer menjadi pusat perhatian utama dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer. Banyak organisasi telah menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Mulai dari pekerjaan yang sederhana, seperti perhitungan bunga berbunga sampai penggunaan komputer sebagai bantuan dalam navigasi pesawat terbang atau peluru kendali. Dan banyak pula di antara organisasi tersebut sudah saling terhubung dan terintegrasi. Akan sangat mengkhawatirkan bila terjadi kesalahan dalam pemrosesan di dalam komputer. Kerugian mulai dari tidak dipercayainya perhitungan matematis sampai kepada ketergantungan kehidupan manusia.<br /><br />C. Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah.Kualitas sebuah keputusan sangat tergantung kepada kualitas informasi yang disajikan untuk pengambilan keputusan tersebut. Tingkat akurasi dan pentingnya sebuah data atau informasi tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil. Jika top manajer akan mengambil keputusan yang bersifat strategik, mungkin akan dapat ditoleransi berkaitan dengan sifat keputusan yang berjangka panjang. Tetapi kadangkala informasi yang menyesatkan akan berdampak kepada pengambilan keputusan yang menyesatkan pula.<br /><br />D. Kerugian karena penyalahgunaan komputer (Computer Abused)Tema utama yang mendorong perkembangan dalam audit sistem informasi dalam sebuah organisasi bisnis adalah karena sering terjadinya kejahatan penyalahgunaan komputer. Beberapa jenis tindak kejahatan dan penyalah-gunaan komputer antara lain adalah virus, hacking, akses langsung yang tak legal (misalnya masuk ke ruang komputer tanpa ijin atau menggunakan sebuah terminal komputer dan dapat berakibat kerusakan fisik atau mengambil data atau program komputer tanpa ijin) dan atau penyalahgunaan akses untuk kepentingan pribadi (seseorang yang mempunyai kewenangan menggunakan komputer tetapi untuk tujuan-tujuan yang tidak semestinya). <br />Hacking - seseorang yang dengan tanpa ijin mengakses sistem komputer sehingga dapat melihat, memodifikasi, atau menghapus program komputer atau data atau mengacaukan sistem. <br />Virus - virus adalah sebuah program komputer yang menempelkan diri dan menjalankan sendiri sebuah program komputer atau sistem komputer di sebuah disket, data atau program yang bertujuan mengganggu atau merusak jalannya sebuah program atau data komputer yang ada di dalamnya. Virus dirancang dengan dua tujuan, yaitu pertama mereplikasi dirinya sendiri secara aktif dan kedua mengganggu atau merusak sistem operasi, program atau data. <br /><br />Dampak dari kejahatan dan penyalahgunaan komputer tersebut antara lain: <br />Hardware, software, data, fasilitas, dokumentasi dan pendukung lainnya rusak atau hilang dicuri atau dimodifikasi dan disalahgunakan. <br />Kerahasiaan data atau informasi penting dari orang atau organisasi rusak atau hilang dicuri atau dimodifikasi. <br />Aktivitas operasional rutin akan terganggu. <br />Kejahatan dan penyalahgunaan komputer dari waktu ke waktu semakin meningkat, dan hampir 80% pelaku kejahatan komputer adalah orang dalam. <br /><br /><br />E. Nilai hardware, software dan personil sistem informasi.Dalam sebuah sistem informasi, hardware, software, data dan personil adalah merupakan sumberdaya organisasi. Beberapa organisasi bisnis mengeluarkan dana yang cukup besar untuk investasi dalam penyusunan sebuah sistem informasi, termasuk dalam pengembangan sumberdaya manusianya. Sehingga diperlukan sebuah pengendalian untuk menjaga investasi di bidang ini.<br /><br />F. Pemeliharaan kerahasiaan informasiInformasi di dalam sebuah organisasi bisnis sangat beragam, mulai data karyawan, pelanggan, transaksi dan lainya adalah amat riskan bila tidak dijaga dengan benar. Seseorang dapat saja memanfaatkan informasi untuk disalahgunakan. Sebagai contoh bila data pelanggan yang rahasia, dapat digunakan oleh pesaing untuk memperoleh manfaat dalam persaingan.<br /><br />Pada saat komputer pertama kali digunakan, banyak auditor mempunyai pemikiran bahwa proses audit akan harus banyak mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan penggunaan teknologi komputer. Ada dua utama yang harus diperhatikan dalam audit atas pemrosesan data elektronik, yaitu pengumpulan bukti (evidence collection) dan evaluasi bukti (evidence evaluation)<br /><br />TUJUAN dan LINGKUP AUDIT SISTEM INFORMASI<br /><br />Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu: <br />Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan). <br />Performance (Kinerja) - Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan). <br /><br /><br />PERAN AUDITOR dan AKUNTANSebagian besar jurusan akuntansi mengisi posisi internal maupun eksternal auditor dan akan sangat dilibatkan dalam program dan proses audit. Para akuntan pemerintah atau industri akan membantu auditor untuk mengevaluasi informasi yang dihasilkan dan mengendalikan kelemahan pada system. Mereka yang dilibatkan dalam sistem analisis dan desain diharapkan dapat mengembangkan sebuah sistem yang menyediakan informasi yang handal.<br />Pemakaian auditor terus meningkat sebagai penasehat selama merancang pengembangan sistem. Auditor mungkin membantu dalam pemilihan ukuran keamanan dan kendali, menaksir cost, dan pengendalian keuntungan dan penentuan prosedur audit yang paling efektif.<br /><br />DEFINISI AUDIT SISTEM INFORMASIMerupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk: <br />melindungi aset, <br />menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data, <br />menyediakan informasi yang relevan dan handal, <br />mencapai tujuan organisasi dengan efektif, <br />menggunakan sumber daya dengan efisien, <br /><br /><br />TIPE AUDITAudit yang dilaksanakan sesuai tipe perusahaan yaitu operasional, compliance, pengembangan system, internal control, financial dan kecurangan audit. Empat jenis auditor yang dilibatkan dalam menyelenggarakan audit yang di list adalah: <br />Internal auditor adalah karyawan perusahaan, yang pada umumnya melaksanakan compliance, operasional, pengembangan sistem, pengawasan intern dan kecurangan audit. <br />Ekstenal auditor adalah akuntan publik independen yang ditugaskan oleh perusahaan, secara khusus melaksanakan audit keuangan. Dalam berbagai macam audit keuangan, eksternal auditor dibantu oleh internal auditor. akantetapi auditor eksternal yang bertanggung jawab untuk menegaskan kewajaran laporan keuangan. <br />Goverment auditor, melaksanakan pemenuhan audit atau menguji laporan perusahaan atas pengawasan yang menyangkut para pegawai pemerintahan. sebagai contoh, pemeriksa bank pemerintahan melaksanakan audit bank, auditor yang dtugaskan oleh auditor negara yang umumnya melaksanakan audit daerah dan para pegawai pemerintah <br />Fraud auditor, mengkhususkan dalam menyelidiki kecurangan dan bekerja secara tertutup dengan internal auditor dan pengacara. fraud examminer misalnya: kesatuan FBI penyelidikan kecurangan, perusahan besar akuntan publik , IRS, perusahaan asuransi. <br /><br />Jenis-jenis audit: <br />Operational audit, terkonsen pada efisiensi dan efectifitas dengan semua sumberdaya yang digunakan untuk melaksanakan tugas, cakupanya meliputi kesesuaian praktik dan prosedur dengan peraturan yang ditetapkan <br />Compliance audit terkonsentrasi pada cakupan undang-undang, peraturan pemerintah, pengendalian dan kewajiban badan eksternal lain yang telah diikut. <br />Project manajement and change control audit,(dulu dikenal sebagai suatu pengembangan sistem audit) terkonsentrasi oleh efesiensi dan efektifitas pada berbagai tahap pengembangan sistem siklus kehidupan yang sedang diselenggarakan. <br />Internal control audit terkonsentrasi pada evaluasi struktur pengendalian internal <br />Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran laporan keuangan yang menunjukan posisi keuangan, aliran kas dan hasil kinerja perusahaan. <br />Fraud audit adalah nonrecurring audit yang dilaksanakan untuk mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah sedang terjadi, telah terjadi atau akan terjadi kecurangan. Dan penyelesaian hal sesuai dengan pemberian tanggungjawab. <br /><br /><br />BASIC AUDITING CONSIDERATIONS <br />Etika dan standar audit <br /><br />Kebutuhan akan etika. Setiap profesi mempunyai standar professional dalam bertingkah laku dan prakteknya. Statement ini ditulis dalam bentuk yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan berdasarkan aturan yang ada. Kode etik auditor menunjukkan sikap dan prinsip yang harus ada pada auditor sehingga dapat memberikan kontribusi pada audit yang efektif, melindungi kepentingan pemilik perusahaan yang diaudit, dan menjaga hubungan yang baik dengan klien.<br />Dalam lingkup auditing, kode etik disebut codes of professional conduct. Internal auditor mengikuti standar-standar praktik professional internal auditing. Sedangkan auditor eksternal mengikuti pernyataan standar auditing. kedua standar ini mempunyai banyak persamaan.<br />Consultant independent yang berkecimpung dibidang manajemen dan system informasi juga mempunyai kode etik. Kode etik ini dikembangkan oleh AICPA yang serupa dengan standar auditor. <br />Isi dari standar <br /><br />Standar audit menentukan kualitas dan tingkah laku yang professional. Standar ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok yang pertama membicarakan mengenai standar umum audit yaitu berhubungan dengan profesionalitas, dan independensi. Sedangkan standar yang kedua membicarakan mengenai lingkup audit seperti halnya : <br />eveluasi struktur pengendalian internal untuk menilai risiko pengendalian. <br />review terhadap semua dokumen dan catatan yang bersangkutan. <br />Efek dari otomatisasi standar <br /><br />Ketika perusahaan menggunakan system informasi akuntansi berbasis computer, pasti akan berakibat pada prosedur audit yang ditetapkan. Di lain pihak, dengan penggunaan system teknologi tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Dengan kata lain, otomatisasi sangat tidak berpengaruh pada standar auditing professional yang berterima umum. Auditor dituntut untuk dapat menunjukkan profesionalismenya, termasuk pelatihan dan kecakapan yang memadai. Auditor diminta untuk mengikuti proses audit yang sama. Proses ini terdiri dari evaluasi terhadap internal control yang ada, termasuk saat menggunakan computer-oriented.<br /><br />Impact of computerization on audit proceduresSeperti yang telah diterangkan, audit yang melibatkan SIA akan dipengaruhi oleh metode processing yang diterapkan.<br />Luas/cakupan dari computer processing yang digunakan dalam aplikasi akuntansi, seperti halnya tingkat kompleksitas processing, mungkin juga berpengaruh terhadap sifat, timing, dan luas dari prosedur audit.<br /><br />Sebagai contoh, computer based system tidak menyediakan audit trail (jejak audit) yang nampak. Audit dalam sistem ini memerlukan hasil printout dari jurnal dan buku besar dan file record yang lain. Dengan penggunaan real-time processing system akan menambah tingkat kesulitan, dikarenakan sistem ini beroperasi tanpa membutuhkan dokumen sumber. Selain itu, sistem ini juga melakukan record secara update. Microcomputer hardware dapat dicuri dengan mudah dan dapat pila diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwewenang. Sedangkan paket microcomputer software sering diproses tanpa pengecekan yang cukup. Network komputer memancarkan data ke berbagai wilayah terutama ke wilayah yang peka terhadap akses tanpa otorisasi dan gangguan. Jika keadaan ini mempengaruhi struktur internal control mak juga akan mempengaruhi proses audit.<br /><br />Dikarenakan tingginya tingkat kompleksitas dari computer based processing, maka dibutuhkan tipe auditor khusus yaitu auditor sistem informasi komputer atau the computer information system auditor (CISA). CISA menguasai skill khusus, misalnya pengetahuan mengenai hardware dan software komputer, database technology, data communications technology, and computer oriented control and audit technique. Idealnya, auditor seharusnya mengusai berbagai skill yang dimiliki CISA. Bagaimanapun, keberadaan CISA yang berpengetahuan yang lebih mengenai teknologi informasi akan selalu dibutuhkan untuk membantu proses audit dalam sistem komputer yang kompleks.<br /><br />Transaction cycle approach to auditingBeberapa survei mengenai proses transaksi telah berorientasi pada cycle approach (pendekatan siklus). Pendekatan ini, sangat berguna bagi proses audit karena auditor dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang struktur internal control. Pendekatan ini juga dapat menyederhanakan audit review. Contohnya, penerapan control yang identik antara siklus revenue dengan siklus expenditure yang dikarenakan kedua siklus ini berhubungan, maka model proses yang diberikan juga sama.<br /><br />AUDITING PROCESSTerdapat lima tahap dalam audit keuangan, yaitu: <br />Perencanaa audit pendahuluan <br />Review pendahuluan dan assesment terhadap struktur pengendalian internal <br />Pengujian pengendalian dalam audit <br />Pengujian substantif <br />Pelaporan audit <br /><br /><br />1. Perencanaa audit pendahuluan<br /><br />Tahap pertama ini untuk menentukan kebutuhan audit serta menetapkan cakupan dan tujuan audit. Langkah selanjutnya mencari informasi mengenai industri perusahaan, meneliti kertas kerja tahun sebelumnya, mempersiapkan program audit, memperoleh pemahaman mengenai bisnis perusahaan dan mempersiapkan prosedur analitis. Prosedur analitis adalah tes untuk menguji hubungan antara data keuangan dan non keuangan dan untuk menyelidiki ketidakkonsistenan yang material.<br /><br />2. Review pendahuluan dan assesment terhadap struktur pengendalian internal <br /><br />Kegiatan yang dilakukan adalah: <br />Pemeriksaan, Dokumentasi, dan Penilaian Sistem Pengendalian Internal. Auditor harus memahami terlebih dahulu mengenai sistem pengendalian internal perusahaan. Dengan pemahaman tersebut, auditor dapat menilai kekuatan dan kelemahan sistem pengendalian internal. Auditor sebaiknya menggunakan berbagai teknik untuk mengumpulkan fakta, seperti memeriksa kembali catatan dan dokumen, mengamati kegiatan, interview dengan personel inti dan memberikan kuisioner. <br />Menilai dan Mengelompokkan Tingkat Resiko Pengendalian. Terdapat beberapa langkah : <br />Auditor melakukan penilaian pendahuluan berkaitan dengan keefektifan operasi dalam struktur pengendalian internal dan pengendalian khusus yang diterapkan dalam SAI harus diidentifikasi. <br />Auditor harus membuat judgement (penilaian) agar pengendalian internal yang diimplementasikan adalah pengendalian yang kritis dan mereka dapat bekerja sesuai yang ditentukan oleh manajemen. <br />Auditor harus menilai setiap kekuatan pengendalian internal, sehingga risiko pengendalian dapat diperkirakan. Pada tingkat di mana risiko itu berada dalam suatu kisaran yang dapat diterima, auditor mempersiapkan program audit yang menunjukkan langkah pengujian kekuatan pengendalian yang terkait. Resiko pengendalian diartikan sebagai risiko yang menunjukkan pernyataan salah secara material dalam asersi-asersi yang mengarah pada kesalahan yang signifikan dalam laporan keuangan. <br />Keefektifan Biaya dalam Pengujian Pengendalian. Pengujian terhadap risiko pengendalian pendahuluan harus mempertimbangkan faktor biaya. Oleh karena itu alternatif yang mungkin bisa dilakukan oleh seseorang dengan adanya audit lebih memperluas prosedur pengujian substanstif. <br /><br /><br />3. PENGUJIAN PENGENDALIAN DALAM AUDITKegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah : <br />Melakukan Pengujian Pengendalian. Pengujian pengendalian adalah pengumpulan bukti-bukti yang berfungsi secara efektif dan konsisten. <br />Mengevaluasi Pengujian Pengendalian yang diperoleh. Setelah memperoleh hasil-hasil pengujian, auditor dapat mengevaluasi efektifitas operasional dari sistem pengendalian internal. Bukti tersebut mendukung penemuan audit untuk tiap-tiap siklus transaksi yang dievaluasi. Evaluasi yang dihasilkan ini menunjukkan judgement auditor yang terbaik berkaitan dengan (a) memadainya pengendalian yang diamati dan (b) kemampuan menemukan ketidakcukupan hasil pengujian. <br />Penilaian Akhir terhadap Risiko Pengendalian. Berdasarkan evaluasi di atas auditor menilai tingkat risiko pengendalian tertentu untuk tiap-tiap kelompok transaksi yang utama. Tingkat risiko pengendalian akhir memberikan dasar untuk memperkirakan tingkat risiko yang terdeteksi yang akan datang, sifat, waktu, serta luasnya prosedur pengujian substantif. <br />Mengembangkan Program Audit Final. Program audit meliputi prosedur-prosedur khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit. Auditor menyatakan sifat dan prosedur pengujian yang menunjukkan luas dan waktu dibutuhkan <br /><br />4. PENGUJIAN SUBSTANTIFLangkah-langkahnya adalah: <br />Memilih dan Melaksanakan Pengujian Substanstif. Pengujian substantiv merupakan bagian terbesar dari program audit.Tujuan dari pengujian substantiv dalam audit keuangan adalah untuk memberikan asersi laporan keuangan yang valid yang dibuat oleh manajemen. Tiga pengujian substantiv tersebut adalah: (1) melakukan prosedur analitis final, (2) menguji rekening neraca, (3) menguji secara rinci kelompok-kelompok transaksi. Jumlah pengujian substantiv didasarkan pada risiko terdeteksi final untuk tiap-tiap golongan transaksi utama. <br />Mengevaluasi Pengujian Substantif. Dalam evaluasi ini, hasil pengujian yang dapat diterima, untuk meminimalisasi kemungkinan kesalahan-kesalahan yang material dan pernyataan yang salah dalam asersi laporan keuangan. Hasil pengujian yang tidak dapat diterima memerlukan penambahan sample dalam transaksi sebelum audit dapat diselesaikan. <br /><br /><br />5. PELAPORAN AUDITTahap final audit ini adalah untuk memberikan laporan audit berkaitan dengan permasalahan yang ada di perusahaan.Langkah-langkahnya adalah: <br />Mencatat Laporan Audit. <br />Mencatat Kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan. Auditor harus membuat catatan atas kondisi-kondisi yang dilaporkan kepada dewan audit, mencakup kecurangan-kecurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi dari sistem pengendalian internal perusahaan. <br /><br /><br />TEKNIK DAN PENDEKATAN PENGAUDITAN BERBASIS KOMPUTER<br /><br />Teknik yang spesifik hanya diaplikasikan untuk sistem informasi pemrosesan transaksi secara otomatis. Teknik ini dapat digunakan untuk pengujian pengendalian atau pengujian substantif. Namun begitu, sistem ini tidak bisa menggunakan sistem flowchart, data flow diagram dan kuisioner dalam mereview struktur pengendalian intern. Tiga teknik pengujian yang berbasis komputer (Computer Assisted Audit Techniques/CAAT) yaitu pengauditan sekitar komputer, pengauditan melalui komputer, pengauditan dengan menggunakan komputer. Auditor intern dan ekstern dapat menggunakan tiga teknik pendekatan ini secara efektif.<br /><br />Pengauditan Sekitar KomputerPendekatan pengauditan sekitar komputer (auditing around the computer) memperlakukan komputer sebagai “kotak hitam”. Pendekatan ini difokuskan pada input dan outputnya. Asumsi yang mendasari pendekatan ini yaitu jika auditor dapat menunjukkan output yang aktual adalah hasil yang benar yang diharapkan dari sekumpulan input untuk sistem pemrosesan, maka pemrosesan komputer harus difungsikan menggunakan cara yang andal. Teknik yang penting dalam pendekatan ini meliputi penelusuran dan pemilihan transaksi dari dokuman sumber untuk meringkas transaksi dan catatan serta sebaliknya. Pendekatan pengauditan sekitar komputer adalah non processing data method. Auditor tidak menyiapkan simulated data transaction atau menggunakan file-file auditee yang aktual untuk memprosesnya dengan program komputer auditee. Pendekatan sekitar komputer akan tepat, jika kondisi berikut ini terpenuhi : <br />Audit trail lengkap dan visible. Oleh karena itu dokumen sumber digunakan untuk semua transaksi, jurnal-jurnal terinci dicetak dan referensi transaksi dipindahkan dari jurnal ke buku besar dan laporan ringkas. <br />Pemrosesan operasi yang secara relatif tidak rumit dan volumenya rendah. <br />Dokumennya lengkap, seperti data flow diagram dan sistem flowchart, yang tersedia bagi auditor. <br /><br />Pengauditan Melalui KomputerKarena pendekatan sekitar komputer tidak mencukupi, pendekatan alternatif dibutuhkan untuk pengauditan berbasis komputer (auditing through the computer), yang secara langsung difokuskan pada tahap pemrosesan dan edit check, serta programmed check. Pendekatan ini disebut dengan pengauditan melalui komputer. Asumsi dari pendekatan ini adalah jika program dikembangkan dengan menambah programmed check, kesalahan (error) dan ketidakberesan akan dapat terdeteksi, sehingga dapat dikatakan dapat dipercaya.<br /><br />Pendekatan pengauditan melalui komputer dapat diaplikasikan untuk semua sistem otomatisasi pemrosesan yang kompleks. Bahkan jika biayanya efektif dan memungkinkan, pendekatan sekitar komputer dan pengauditan melalui komputer dapat dikerjakan untuk pekerjaan audit yang sama. Dengan mengerjakan secara bersamaan, keuntungannya menjadi lebih besar dan tujuan audit dapat tercapai.<br /><br />Pengauditan Dengan Menggunakan KomputerPendekatan ini menggunakan komputer (auditing with the computer) untuk tujuan pengerjaan tahap-tahap program audit yang terinci. Pendekatan ini juga digunakan untuk mengotomatisasi aspek tertentu dalam proses pengauditan. Komputer ditransformasikan pada audit scene selama mereka dapat mengerjakan jumlah fungsi audit, seperti pengujian pengendalian dan pengujian substantive. Auditor dapat menggunakan paket-paket spreadsheet excel, untuk menciptakan spreadsheet yang berisi laporan keuangan dari perusahaan yang diaudit. Pengembangan yang lain adalah template, efek program dan format on screen dengan menggunakan paket software spreadsheet. Template ini memungkinkan auditor untuk mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan secara manual. Template didesain untuk membantu menyiapkan neraca, memelihara pengulangan pemasukan jurnal, mengevaluasi hasil sampel, penjadwalan dan mengelola waktu auditor dalam audit lapangan, melaksanakan pengujian yang masuk akal terhadap pengeluaran serta mengestimasi pengeluaran.<br /><br />Pendekatan pengauditan dengan komputer yang populer menggunakan software audit selama pengujian substantif terhadap catatan dan file perusahaan. Software audit secara umum terdiri dari kumpulan program rutin. Tipe software yang digunakan yaitu generalized audit software (GAS) yang terdiri dari satu atau lebih program rutin yang dapat diterapkan pada berbagai situasi dan berbagai tipe organisasi. GAS sering dipakai untuk melakukan substantive test dan digunakan test of control yang terbatas. Sebagai contoh GAS sering dipakai untuk mengetes fungsi algoritma yang komplek dalam program computer. Tetapi ini memerlukan pengalaman yang luas dalam penggunaan software ini.<br /><br />Audit Software, penggunaan software dalam melaksanakan audit dengan koputer dapat membantu dalam pengujian substantive catatan dan file perusahaan.<br />Tipe software audit yang uama adalah GAS (Generalized Audi Software), yang terdiri dari satu atau lebih program yang applicable pada bernagai situasi audit pada suatu perusahaan. ACL (Audit Comand Language) merupakan interaktif, yang menghubungkan user dengan computer. ACL membantu auditor untuk untuk menganalisis data klien dengan beberapa fungsi, misalnya attribute sampling, histogram generation, record aging, file comparation, duplicate checking, dan file printing. Yang relative powerful, fleksibel dan mudah dipelajari.sehingga auditor dapat memodifikasi program untuk situasi khusus.<br /><br />Fungsi audit yang khas yang tersedia pada paket GAS: <br />Extracting data from files, GAS harus mempunyai kemampuan untuk menyuling dan retrieve data dari berbagai struktur, media, dan bentuk catatan file pada saat digunakan untuk mengaudit perusahaan yang bervariasi. Setelah di suling, data diedit dan kemdian ditransfer pada audit work file, penyimpanan data tersedia untuk digunakan dengan program lain yang ada pada GAS <br />Calculating With data,beberapa step dalam audit terdiri dai addition, subtraction, multiplication dan division operation. Contohnya koreksi jurnal dilakuka dengan menjural ulang. <br />Performing comparisons with data, perbandingan mungkin dilakukan untuk menyeleksi data elemen untuk di tes untuk memastikan adanya konsistensi diantara data elemen dan untuk memverifikasi apakah kondisi tertentu telah didapat. GAS seharusnya menyediakan logical operator seperti equal, less than, dan greater than. <br />Sumarizing data, data elements harus sering di ringkas untuk memberikan dasar untuk perbandingan. Contoh: list detail gaji harus diringkas untuk dibandingkan dengan laporan penggajian. <br />Analyzing data, berbagai data harus dianalisis untuk memberikan dasar review atas trend perusahaan. Contohnya, piutang harus ditaksir umurnya utuk menentukan kemungkinan piutang tersebut dapat ditagih. <br />Reorganizing data, data elemen perlu untuk di sortir atau digabungkan. Contohnya: berbaga produk yang dijual perusahaan boleh mungkin di re-sorted secara ascending berdasar jumlah total penjualan untuk membantu analisis penjualan. <br />Select sample for testing. Dalam audit, tidak semua data dapat di uji. Sample harus diambil secara random. Contohnya sample customer dapat dipilih secara random dari catatan piutang dagang. <br />Gathering statistical data, seorang auditor sering membutuhkan data-data statistik. Contohnya: mean dan median dari penjualan produk. <br />Printing Confirmation Request, analyses, and other output <br /><br />Manfaat GAS: <br />Memungkinkan auditor untuk mengakses catatan computer yang dapat dibaca untuk berbagai macam aplikasi dan organisasi. <br />Memungkinkan auditor untuk memeriksa lebih banyak data daripada jika auditor masih menggunakan proses manual. <br />Dapat melakukan berbagai macam fungsi audit secara cepat dan akurat, termasuk pemilihan sample secara statistic. <br />Mengurangi ketergantungan pada nonauditing personel untuk melakukan peringkasan data, dengan demikian auditor dapat mengelola pengendalian audit yang lebih baik. <br />Auditor hanya memerlukan pengetahuan yang cukup (tidak begitu dalam) tentang computer. <br /><br />Keterbatasan GAS:<br />GAS tidak memeriksa application programe dan programmed check secara langsung sehingga tidak dapat menggantikan audit –through-the-computer-techniques.<br /><br />AUDIT OPERASIONAL DALAM DEPARTEMEN PEMROSESAN INFORMASI<br /><br />Sifat Audit Operasional Pemrosesan DataSatu tipe utama audit operasional meliputi pengauditan fungsi pemrosesan informasi. Audit operasional pemrosesan data secara sistematis memperkirakan keefektifan unit-unit dalam mencapai tujuan dan mengidentifikasikan kondisi yang dibutuhkan untuk perbaikan. Pemrosesan data audit operasional mempunyai sifat yang luas meliputi semua kegiatan departemen pemrosesan atau mungkin dihubungkan dengan segmen khusus dalam kegiatan tersebut, tergantung pada tujuan manajemen.<br /><br />Situasi Yang Muncul Dalam Audit Operasional Pemrosesan DataDalam hal pemrosesan data yang umumnya terjadi adalah: <br />Biayanya tinggi untuk penyediaan jasa komputer. <br />Bagian utama dari rencana perusahaan. <br />Usulan perolehan hardware yang utama atau meng-upgrade software. <br />Ketidakmampuan menerima pemrosesan data komputer secara eksekutif. <br />Kebutuhan pemrosesan data eksekutif yang baru untuk penilaian secara intensif. <br />Ketidakteraturan perputaran personil dalam departemen pemrosesan data. <br />Usulan untuk mengkonsolidasi atau mendistribusikan sumberdaya pemrosesan data. <br />Merupakan sistem utama yang tidak responsif terhadap kebutuhan atau sulit dalam pemeliharaan. <br />Meningkatnya jumlah komplain user. <br /><br /><br />Proses Audit Operasional Pemrosesan Data <br />Audit planning phase <br /><br />Audit operasional pada fungsi data processing tidak mempunyai starting place, tetapi berpedoman pada tujuan audit. Masing-masing audit mempunyai ciri khas dan memerlukan individual treatment karenanya lingkup audit berbeda sesuai dengan tujuannya.<br />Dengan mengabaikan lingkup audit, tugas pertama dalam audit operasional yaitu untuk memperkenalkan diri pada organisasi dan DP departemen untuk diaudit. Hal ini adalah sebuah tahap penting bagi auditor untuk memperoleh dan meninjau ulang latar belakang informasi pada unit, aktivitas, dan fungsi yang akan diaudit.Tahap ini penting dan sebaiknya diikuti dengan mengabaikan audit operasional yang dilakukan secara internal. auditor sebaiknya mengumpulkan informasi dari klien untuk memperoleh pemahaman tentang DP departemen dan tujuannya. Banyak latar belakang informasi yang sebaiknya digunakan auditor pada tahap ini mencakup lokasi departemen DP, nama manajer pada DP, no SDM pada DP berdasar level dan tipe,metode evaluasi SDM, tingkat pertukaran SDM, tugas dan tanggung jawab karyawan, identifikasi peralatan komputer yang digunakan dan identifikasi sistem operasi yang digunakan. phisical layout chart pusat komputer sebaiknya diperoleh dari DP manajer ( atau, jika tak tersedia, disiapkan oleh auditor). kerjasama DP manajemen menjadi hal yang penting selama tahap perencanaan. <br />Preliminary survey phase <br /><br />setelah tujuan audit tealah ditetapkan, dan lingkup audit telah ditentukan serta manajemen cooperation diperoleh, maka auditor siap untuk preliminary survey. survei membantu auditor untuk mengidentifikasi lingkup masalah, sensitive area, dan operasi yang rumit tentang audit DP departement. Setelah preliminary survey, auditor harus bisa menentukan tingkat kompleksitas audit operasional.selama preliminnary survey, auditor akan mempelajari permasalahan operasional manajemen DP. Auditor perlu mendalami mengenai DP center sehingga familiar dengan pengoperasiannya. Auditor sebaiknya membuat rencana dalam mengusulkan petunjuk DP centernya dan bertindak sebagai penghubung bagi semua data collection dan dokumentasi syang diperoleh. Auditor akan membentuk rencana tahapan dalam operasi actual yang disesuaikan dengan diskripsi tertulis maupun lisan dan pemahaman yang telah diberikan oleh DP personil kepada auditor. Proses verifikasi ini memerlukan contoh transaksi atau lingkup kerja yang diuji secara detail.<br /><br />Prelimanary phase pada operational audit merupakan basis pada tahap pengujian audit yang terperinci. DP manajemen sebaiknya diberitahu pengungkapan penyimpangan dan membantu dalam petunjuk pada lingkup permasalahan. Auditor mendisain program audit untuk maenemukan pertimbangan atau penyebab ketidakcocokan. <br />Detailed audit phase <br /><br />Aktivitas untuk menguji dan mengevaluasi tahap audit ini meliputi: <br />fungsi pengolahan informasi pada organisasi <br />praktek dan kebijakan sumber daya manusia <br />operasi komputer <br />pengembangan sistem dan implementasinya <br />aplication system operation <br /><br />lima area terdaftar ini diharapkan dapat menyajikan beberapa faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan. ketika mereka memberi auditor suatu pandangan umum tentang komponen penting DP functioni dan dapat bertindak sebagai starting point yang baik. <br />Reporting <br /><br />pada tahap penyelesaian opersional audit laporan diberikan kepada manajemen dan komite audit perusahaan.Isi dari laporan ini bervariasi sesuai pada harapan manajemen.contohnya : laporan mungkin terdiri dari pendapat yang mengacu pada fungsi pengelolaan informasi yang efektif dan efisien, dan saran-saran yang membangun.Internal auditor diwajibkan untuk melakukan follow up pada report audit findings dan memberikan rekomendasi untuk memastikan bahwa komite audit mengambil langkah yang tepat.</div>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-79396675008073487982014-05-11T11:59:00.000+07:002014-06-18T10:55:36.851+07:00Tugas 3 - Softskill Akuntansi Internasional1. Apa saja empat langkah dalam melakukan analisis usaha dengan menggunakan laporan keuangan? Mengapa dalam masing – masing tahap analisis dalam konteks lintas batas lenih sukar dibandingkan dengan analisis dalam suatau Negara?<br />
<br />
JAWAB :<br />
<br />
Empat langkah dalam melakukan analisis usaha dengan menggunakan laporan keuangan yaitu :<br />
<br />
Analisis Strategi usaha internasional<br />
Analisis akuntansi<br />
Analisis keuangan<br />
Analisis prospektif internasional<br />
<br />
<br />
Karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi yang disebabkan seperti berikut ini :<br />
<br />
Karena keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan.<br />
Karena perbedaan antar negara dalam kualitas pengukuran, pengungkapan dan kualitas audit.<br />
Karena adanya perbedaan budaya, serta kondisi persaingan dan ekonomi local mempengaruhi interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan sehingga tahap analisis dalam konteks antar bats lebih sukar dibandingka dengan analisis dalam 1 negara.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
2. Jika anda diminta untuk memberikan lima rekomendasi terpenting yang dapat anda pikirkan kepada pihak – pihak lain yang sedang menganalisis laporan keuangan asing, apa saja rekomendasi tersebut?<br />
<br />
JAWAB :<br />
<br />
Jika saya diminta memberikan lima rekomendasi tersebut makan saya akan berikan seperti berikut :<br />
<br />
Memahami sistem akuntansi dan praktik bisnis<br />
Memahami variable lingkungan seperti pendanaan eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi suatu Negara<br />
Memperhatikan budaya dan nilai social yang mempengaruhi sistem akuntansi<br />
Harus memperhatikan ketepatan waktu, bahasa dan termonologi<br />
Memperhatikan perbedaan pengukuran akuntansi<br />
<br />
3. Apa yang menyebabkan terjadinya inflasi?<br />
<br />
JAWAB:<br />
<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable"><tbody>
<tr style="height: 36.0pt; mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"><td style="height: 36.0pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 4.74%;" valign="top" width="4%"><div class="MsoNormal">
a.</div>
</td>
<td style="height: 36.0pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 95.26%;" valign="top" width="95%"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Inflasi
disebabkan oleh sektor ekspor-impor Jika ekspor suatu negara lebih besar
daripada impor, akan mengakibatkan terjadinya tekanan inflasi, tekanan
inflasi terjadi karena semakin besar jumlah uang yang beredar di dalam negeri
akibat penerimaan devisa. </div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 46.15pt; mso-yfti-irow: 1;">
<td style="height: 46.15pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 4.74%;" valign="top" width="4%"><div class="MsoNormal">
b.</div>
</td>
<td style="height: 46.15pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 95.26%;" valign="top" width="95%"><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Inflasi
disebabkan oleh sektor penerimaan dan pengeluaran negara Sektor penerimaan
dan pengeluaran suatu negara yang defisit menjadi penyebab inflasi. Karena
pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaannya, maka untuk menutupi
keadaan tersebut akan dilakukan dengan mengeluarkan uang baru, pengeluaran
uang baru menimbulkan tekanan inflasi. </div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 61.3pt; mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="height: 61.3pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 4.74%;" valign="top" width="4%"><div class="MsoNormal">
c.</div>
</td>
<td style="height: 61.3pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm; width: 95.26%;" valign="top" width="95%"><div style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Inflasi disebabkan oleh sektor
swasta Pengeluaran kredit dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi
permintaan kredit swasta dapat juga menyebabkan terjadinya inflasi.</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
4. Apa perbedaan harmonisasi akuntansi dan standarisasi akuntansi? <br />
<br />
JAWAB:<b> </b><br />
<br />
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>Harmonisasi</b> </span></span></li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam</span></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua</span></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami
kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir</span></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka</span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b>Standarisasi</b> </span></span></li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit</span></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi</span></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara</span></span></li>
<li><span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara internasiona</span></span></li>
</ol>
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-85761833852122012522014-04-21T11:09:00.000+07:002014-04-21T11:22:20.150+07:00AKUNTANSI INTERNASIONAL - TUGAS 2<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">1. Apa cakupan dari istilah informasi yang melihat masa depan?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><b><span style="color: #741b47;">Jawab :</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><br /></span><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
text-indent:35.45pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">Pengungkapan istilah “Informasi
yang melihat ke masa depan” yang mencakup:</span>
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">ramalan
pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan
pos keuangan lainnya </span></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak
terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan
proyeksi jumlah </span></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">2. <span style="line-height: 150%;">Jelaskan
secara singkat perbedaan antara pengukuran akuntansi dan pengungkapan akuntansi. Dari dua proses akuntansi ini, manakah yang menurut Anda akan
menunjukkan kemajuan inovatif yang besar selama 10 tahun mendatang? Mengapa ?</span><br /><span style="line-height: 150%;">
<b><span style="color: #741b47;">Jawab :</span></b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Perbedaan antara pengukuran akuntansi dan pengungkapan akuntansi adalah : </span></span><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
text-indent:35.45pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">Pengukuran akuntasi : Proses
mengidentifikasikan, mengelompokkan dan menghitung aktivitas ekonomi atau
transaksi. Pengukuran ini memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas
operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangannya.</span></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">
Pengungkapan akutansi : Standard dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh
sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat
pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan pengaruh lainnya.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">
Yang menunjukkan kemajuan inovatif yang besar selama 10 tahun mendatang adalah
pengungkapan akuntansi, karena meskipun praktik pegungkapan sangat berbeda-beda
di setiap Negara, tetapi sekarang perlahan mulai timbul kemiripan (konvergensi)
dengan secara sukarela mengadopsi standar pelaporan keuangan internasioal
(IFRS) atau GAAP Amerika serikat, mematuhi ketentuan pasar bursa efek dan badan
regulator domestic dan luar negeri memberikan respon terhadap berbagai permintaan
informasi yang diajukan para investor dan analis.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;">3. Jelaskan alasan - alasan perusahaan dengan operasi luar negeri melakukan translasi? </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><b><span style="color: #741b47;">Jawab :</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"> Alasan - alasan perusahaan dengan operasi luar negeri melakukan translasi yaitu :</span><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
text-indent:35.45pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Perusahaan dengan operasi luar
negeri yang signifikan menyusun laporan konsolidasi yang memungkinkan para
pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman atas operasi perusahaan, baik
domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak
perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang
dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut <b>translasi</b>.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Alasan tambahan untuk translasi mata
uang asing adalah untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko
suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan
para pihak berkepentingan dari luar negeri. Seperti halnya dengan konsolidasi,
transaksi dalam mata uang asing, seperti pembelian barang dagang dari Cina oleh
sebuah importer Kanada, harus ditranslasikan karena laporan keuangan tidak
dapat disusun dari akun-akun yang dinyatakan dalam lebih dari satu mata uang. </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
text-indent:35.45pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><br /></span>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">4. Sebutkan keuntungan dan kerugian translasi ?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><b><span style="color: #741b47;"><span style="line-height: 150%;">Jawab :</span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Perbedaan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.:<br />
<b>1) Penangguhan</b><br />
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan
luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap arus kas mata
uang lokal yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasi harus
diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"><br />
<b>2) Penangguhan dan Amortisasi</b><br />
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukan amortisasi
penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait, terutama yang
terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva
tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan
beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman
sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"><br />
<b>3) Penangguhan Parsial</b><br />
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera
mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah
direalisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap
mengabaikan terjadinya perubahan kurs.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"><br />
<b>4) Tidak Ditangguhkan</b><br />
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera
mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun
berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat
menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan
kurs nilai tukar. Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan
atau penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestik dan harus
diakui.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
text-indent:35.45pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">5. Apa </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">saja </span><span style="line-height: 150%;">yang harus diungkapkan </span><span lang="EN-US" style="line-height: 150%;">oleh </span><span style="line-height: 150%;">suatu perusahaan yang melakukan pelaporan ?</span></span>
</div>
<div align="left" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="color: #741b47;"><b><span style="line-height: 150%;">Jawab:</span></b></span></span></div>
<div align="left" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"></span></div>
<div align="left" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="text-align: left; text-indent: 0cm;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
text-indent:35.45pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Investor sebagai pengguna laporan keuangan membutuhkan informasi dalam
pengambilan keputusan untuk membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
Mereka juga membutuhkan informasi kemampuan perusahaan untuk membayar deviden
sehingga perusahaan harus dapat melaporkan informasi – informasi yang diperlukan
tersebut. Prinsip pengungkapan penuh mengakui bahwa penyajian informasi dalam
laporan keuangan baik jumlah maupun sifat , harus memenuhi kaidah keseimbangan
antara manfaat dan biaya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0cm;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Salah satu tujuan utama pelaporan
keuangan adalah memasok informasi untuk pengambilan keputusan. Untuk itu
dibutuhkan pengungkapan data keuangan dan informasi relevan lainnya dengan cara
yang tepat. Berikut beberapa hal yang penting berkaitan dengan tentang
pengungkapan informasi keuangan :</span></span></div>
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"></span>
<br />
<ol>
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Tentang pada siapa informasi diungkapkan</span></span></li>
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Tentang tujuan informasi</span><span style="line-height: 150%;"> </span></span></li>
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Tentang seberapa banyak informasi yang harus
diungkapkan</span><span style="line-height: 150%;"> </span></span></li>
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;">Tentang bagaimana informasi diungkapkan</span><span style="line-height: 150%;"> </span></span></li>
<li><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: large;"><span style="line-height: 150%;"> </span><span style="line-height: 150%;">Tentang waktu pengungkapan informasi</span></span></li>
</ol>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
text-align:justify;
text-indent:35.45pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-7311450879231784202014-04-16T09:59:00.002+07:002014-04-16T09:59:38.770+07:00SISTEM EKONOMI KERAKYATAN<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Definisi Sistem Ekonomi Kerakyatan</span></span><br /><br /><span class="fullpost">Dalam
era reformasi sekarang ini,kita sering mendengar tentang sistem ekonomi
kerakyatan yang dibandingkan dengan sistem ekonomi neoliberal.Pada
tulisan sebelumnya kita membahas tentang sistem ekonomi neoliberal,dan
sekarang mari kita membahas tentang apa sebenarnya sistem ekonomi
kerakyatan itu?</span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Sistem Ekonomi Kerakyatan</span>
adalah Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan,
berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan
sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat. </span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;"></span></span><br /><span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial </span></span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span class="fullpost">berdaulat di bidang politik </span></li>
<li><span class="fullpost">mandiri di bidang ekonomi</span></li>
<li><span class="fullpost">berkepribadian di bidang budaya</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Yang mendasari paradigma pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial</span></span></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span class="fullpost">penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi</span></li>
<li><span class="fullpost">pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidisipliner dan multikultural</span></li>
<li><span class="fullpost">pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi dan sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">Sekilas tentang Sistem Ekonomi Kerakyatan</span><br /><br />Bung
Hatta dalam Daulat Rakyat (1931) menulis artikel berjudul Ekonomi
Rakyat dalam Bahaya, sedangkan Bung Karno 3 tahun sebelumnya (Agustus
1930) dalam pembelaan di Landraad Bandung menulis nasib ekonomi rakyat
sebagai berikut:<br /><br />“Ekonomi Rakyat oleh sistem monopoli disempitkan, sama sekali didesak dan dipadamkan (Soekarno, Indonesia Menggugat, 1930: 31)”<br /><br />Jika
kita mengacu pada Pancasila dasar negara atau pada ketentuan pasal 33
UUD 1945, maka memang ada kata kerakyatan tetapi harus tidak dijadikan
sekedar kata sifat yang berarti merakyat. Kata kerakyatan sebagaimana
bunyi sila ke-4 Pancasila harus ditulis lengkap yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
yang artinya tidak lain adalah demokrasi ala Indonesia. Jadi ekonomi
kerakyatan adalah (sistem) ekonomi yang demokratis. Pengertian demokrasi
ekonomi atau (sistem) ekonomi yang demokratis termuat lengkap dalam
penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi:<br /><br /> “Produksi
dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan
anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan
bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang
sesuai dengan itu ialah koperasi.<br /><br /> Perekonomian berdasar atas
demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang! Sebab itu cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hidup orang banyak
harus dikuasai oleh negara. Kalau tidak, tampuk produksi jatuh ke tangan
orang-orang yang berkuasa dan rakyat yang banyak ditindasinya.<br /><br /> Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh ada di tangan orang-seorang.<br /><br />
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi adalah
pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”<br /><br />Memang
sangat disayangkan bahwa penjelasan tentang demokrasi ekonomi ini
sekarang sudah tidak ada lagi karena seluruh penjelasan UUD 1945
diputuskan MPR untuk dihilangkan dengan alasan naif, yang sulit kita
terima, yaitu “di negara negara lain tidak ada UUD atau konstitusi yang
memakai penjelasan.<br /><span style="font-weight: bold;"></span><br /><span style="font-weight: bold;">Tujuan yang diharapkan dari penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan</span><br /></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Membangun Indonesia yang berdikiari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian yang berkebudayaan</li>
<li>Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan</li>
<li>Mendorong pemerataan pendapatan rakyat</li>
<li>Meningkatkan efisiensi perekonomian secara nasional</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">LIMA HAL POKOK YANG HARUS SEGERA DIPERJUANGKAN AGAR SISTEM EKONOMI KERAKYATAN TIDAK HANYA MENJADI WACANA SAJA</span></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Peningkatan
disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya</li>
<li>Penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme persaingan yang berkeadilan (fair competition)</li>
<li>Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah</li>
<li>Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap</li>
<li>Pembaharuan
UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi “ sejati” dalam berbagai
bidan usaha dan kegiatan. Yang perlu dicermati, peningkatan
kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi kerakyatan tidak didasarkan
pada paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma fondasi. </li>
</ol>
Sumber:berbagai web dan blog kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8113597647770520913.post-9062746302422346612014-04-16T09:58:00.002+07:002014-06-16T10:16:55.998+07:00SURAT UTANG NEGARA<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;"></span></span>
<span class="fullpost"><span style="font-weight: bold;">Instrumen dan Analisis Kebijakan Fiskal</span></span>
</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li><span class="fullpost"> Instrumen kebijakan fiskal</span></li>
<li><span class="fullpost"> Analisis kebijakan fiskal </span></li>
<li><span class="fullpost"> Surat Utang Negara (SUN)</span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">1. Instrumen Kebijakan Fiskal </span>
<br />
a. Pembiayaan fungsional
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional.</li>
<li>Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta, bukan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah.</li>
<li>Pinjaman dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi lewat pengurangan dana yang ada di masyarakat. </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
b. Pengeluaran Anggaran
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pengeluaran pemerintah, perpajakan dan pinjaman dipergunakan secara terpadu untuk mencapai kestabilan ekonomi.</li>
<li>Dalam jangka panjang diusahakan adanya anggaran belanja seimbang. Namun pada masa depresi digunakan anggaran defisit </li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">2. Analisis Kebijakan Fiskal</span>
<br />
Kebijakan fiskal secara umum diarahkan pada empat sasaran utama :
<br />
<span style="font-weight: bold;"> a. Menciptakan stimulus fiskal </span>
<br />
Guna menciptakan stimulus fiskal dengan sasaran penerimaan
manfaat yang lebih tepat, pemerintah telah mengeluarkan
peraturan-peraturan administratif dan menciptakan mekanisme penyaluran
dana secara transparan.
<br />
<span style="font-weight: bold;"> b. Memperkuat Basis Penerimaan </span>
<br />
Upaya memperkuat basis penerimaan ditempuh melalui perbaikan
administrasi dan struktur pajak, ekstensifikasi penerimaan pajak dan
bukan pajak, seperti penjualan saham BUMN, penjualan asset BPPN.
<br />
<span style="font-weight: bold;">c. Mendukung Program Rekapitalisasi Perbankan </span>
<br />
Upaya untuk menunjang program rekapitalisasi dan penyehatan
perbankan dilakukan dengan memasukkan biaya restruktursiasi perbankan ke
dalam APBN.
<br />
<span style="font-weight: bold;">d. Mempertahankan Prinsip Pembiayaan Defisit</span>
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemerintah tetap
mempertahankan prinsip untuk tidak menggunakan pembiayaan defisit
anggaran dari bank sentral dan bank-bank di dalam negeri.</li>
<li>Pemerintah
tetap mengupayakan pinjaman dari luar negeri, yang diperboleh dari
lembaga keuangan internasional seperti bank Dunia, ADB, dan OECF serta
sejumlah negara sahabat secara bilateral, terutama dalam kerangka CGI.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-weight: bold;">3. Surat Utang Negara (SUN)</span>
<br />
<br />
Pada tahun 2002 pemerintah memberlakukan Undang-Undang No. 24 Tahun
2002 tentang Surat Utang Negara (SUN). Sebelum undang-undang ini
disahkan, istilah Surat Utang Negara lebih dikenal sebagai “obligasi
pemerintah”. Beberapa point yang penting mengenai SUN adalah :
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Tema pokok UU SUN adalah
memberikan “standing appropriation”, yaitu jaminan pemerintah kepada
pasar untuk membayar semua kewajiban pokok dan bunga utang yang timbul
akibat penerbitan SUN. .</li>
<li>Surat Utang Negara terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) semacam T-Bills di AS dan Obligasi Negara (ON).</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Catatan :
<br />
- SPN merupakan SUN berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto (mirip SBI)
<br />
- ON merupakan SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon dan/ atau pembayaran bunga secara diskonto
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Tujuan penerbitan SUN adalah :</li>
</ul>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Membiayai defisit APBN </li>
<li>Menutup
kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian antara arus kas
penerimaan dan pengeluaran pada rekening kas negara dalam satu tahun
anggaran</li>
<li>Mengelola portofolio utang negara.</li>
</ol>
Sumber:berbagai web dan blog kyky rizkyhttp://www.blogger.com/profile/06559720693471424812noreply@blogger.com0